TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua tentu turut merasakan ketegangan ketika mulai memasukkan anaknya ke sekolah. Umumnya, orang tua khawatir anaknya kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru, terutama dalam menghadapi guru sebagai 'orang tua' di sekolah.
Sebagai bekal psikologis anak dalam menghadapi dunianya yang baru, orang tua sebaiknya memberi pengetahuan seperti apa dunia sekolah itu. Salah satunya berdiskusi dengan anak dan sampai mengantarkannya ke sekolah.
Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria Anggia Chrisanti menguraikan langkah-langkah bagi orang tua yang baru pertama kali menyekolahkan anak.
1. Mengenali karakter guru
Perhatikan karakter guru di sekolah anak. Apakah mereka orang-orang yang sekadar ramah kepada anak-anak kecil atau sungguh punya kedekatan dan kemampuan dekat dengan anak. “Karena ada anak yang tidak bereaksi dengan sapaan penuh semangat dari guru di sekolah. Bukan salah anak, melainkan mungkin anak ini butuh pendekatan yang berbeda,” ujar Anggia.
2. Pendekatan kepada guru
Jika yang Anda temukan adalah guru-guru yang sekadar ramah sebagai bagian dari tugasnya, Anda perlu melakukan pendekatan kepada guru tersebut. Namun ingatlah, gunakan pendekatan yang tidak terkesan sok tahu atau terkesan menggurui.
3. Sampaikan keunikan buah hati
Katakan kepada guru tentang keunikan anak Anda. Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi, ceritakan saja apa adanya. Misal, anak saya suka sekali berdebat, dia agak ngotot setiap kali ingin tahu sesuatu. Atau, anak saya itu cenderung pendiam, tapi kalau dimintai tolong atau bekerja sama selalu mau. Dengan memberitahukan informasi ini, guru akan punya sedikit bekal ketika menghadapi polah anak Anda nanti.
4. Perhatikan sikap anak
Jika yang Anda temukan adalah guru yang punya kedekatan alami dengan anak, tidak perlu khawatir. Anak akan aman di tangannya. Sebab, di sekolah, terutama sekolah pertama (PAUD atau TK), anak bisa dekat dan nyaman dengan gurunya adalah hal terpenting. “Anak yang sejak awal tidak merasa dekat dengan gurunya akan bisa bertahan, tapi hanya untuk belajar atau mengerjakan tugas-tugas,” ujar Anggia.
Berita lainnya:
Cara Menghadapi Bos Galak
Berkulit Cokelat Pilih Foundation Gelap, Ternyata Keliru
Penderita Diabetes, Batalkanlah Puasa Jika Mengalami Hal Ini