TEMPO.CO, Jakarta - Minuman yang mengandung probiotik sangat digemari di dunia, apalagi karena banyak di antaranya berasa asam-manis dan menyegarkan. Alasan lain yang membuat minuman probiotik laris adalah dianggap mengandung bakteri baik dan bagus untuk kesehatan usus, pencernaan, dan bisa meningkatkan imunitas.
Namun penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa menenggak minuman yang mengandung probiotik tidak berefek apa pun pada kesehatan tubuh. Bisa-bisa, pernyataan ini mengganggu pasar minuman probiotik yang mencapai Rp 370 triliun di seluruh dunia.
Minuman yang mengandung probiotik diklaim mengandung bakteri baik yang bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam usus dan perut. Minuman ini diakui bisa mencegah kegemukan, meningkatkan kekebalan tubuh, sampai memerangi kanker.
Namun lewat tujuh uji coba para peneliti di Denmark ditemukan fakta bahwa minuman yang mengandung probiotik atau yogurt tak memberikan banyak perbedaan dalam urusan bakteri. Enam dari tujuh hasil penelitian ternyata menemukan fakta tak ada perbedaan antara bakteri di tujuh orang dewasa yang telah meminum probiotik dan tidak.
Hasil satu penelitian lagi menemukan sedikit perbedaan bakteri, namun hasil itu tak terlalu dipercaya. Para ahli tersebut juga ragu mana bakteri yang bisa disebut baik dan bersahabat serta mana yang berbahaya.
"Secara umum, hasil penelitian itu menunjukkan tak ada bukti yang kuat terhadap efek konsisten dari probiotik atau mikrobiota (bakteri) di tubuh orang dewasa sehat," tulis para peneliti dari Universitas Kopenhagen itu di jurnal Genome Medicine.
Sebelumnya, pada 2014, penelitian yang dilakukan oleh University College London di Inggris sudah menemukan fakta bahwa produk-produk minuman probiotik tak mempunyai manfaat apa pun terhadap kesehatan. Menurut para ilmuwan tersebut, bakteri baik itu langsung hancur di perut saat proses pencernaan.
PIPIT