Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memilih Susu yang Pas untuk Si Kecil

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com
Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Susu baik untuk segala usia, terutama anak-anak. Dalam segelas susu, terkandung protein, kalsium, vitamin D dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Hanya pertanyaannya, susu jenis apakah yang cocok untuk anak kita? Apakah susu nonlemak (skim), rendah lemak (1 persen), rendah lemak (2 persen), atau susu segar?

Menurut Tanya Altmann, dokter anak dan penulis buku What to Feed Your Baby, bayi di bawah usia satu tahun tidak boleh minum susu sapi biasa, meskipun yogurt dan keju dapat diperkenalkan setelah usia enam bulan. Berikan air susu ibu (ASI) hingga anak berusia 1-2 tahun. Dibanding susu yang paling mahal sekalipun, ASI tetap merupakan susu terbaik bagi bayi.

Bila ingin mulai mengenalkan susu, Altmann menyarankan untuk memulainya di usia satu tahun. Anak-anak di bawah usia dua tahun membutuhkan nutrisi dan lemak sehat atau susu rendah lemak untuk perkembangan otaknya. Susu sapi rendah lemak (2 persen) bisa dikenalkan pada anak usia 1-2 tahun.

Namun, susu tidak dianjurkan untuk anak dengan riwayat keluarga memiliki penyakit jantung, obesitas, atau kolesterol tinggi. Begitu juga jika anak sudah mendapatkan lemak sehat yang cukup dari makanannya, maka susu sapi tidak diperlukan.

Susu tanpa tanpa lemak atau susu rendah lemak bisa mulai dikenalkan setelah anak berusia 2 tahun atau lebih. Susu rendah lemak adalah susu dengan lemak ekstra dibuang. Dengan mengenalkan susu jenis ini, kata Altmann, anak akan terbiasa dengan rasa tanpa lemak, dan mereka akan memilih untuk minum susu ini ketika besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Altmann memberi catatan khusus soal pemberian susu ini. Menurutnya, kebanyakan anak saat ini mendapatkan cukup lemak dan kalori dalam diet mereka dan tidak perlu lemak ekstra dari susu. "Jika Anda ingin menambahkan lemak yang sehat untuk diet anak Anda, pilihan yang lebih baik adalah kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan minyak sehat seperti minyak zaitun," kata Altmann.

Namun menurut Altmann, anak-anak yang tumbuh dengan meminum susu lebih sehat dibandingkan dengan anak-anak yang tidak minum susu. Konsumsi susu tiga kali sehari direkomendasikan untuk semua usia, katanya.

Ia menceritakan di rumahnya selalu tersedia tiga jenis susu. Dia, suaminya, dan anaknya yang berusia 10 tahun meminum susu tanpa lemak; anak kedua yang berusia 8 tahun memilih susu cokelat rendah lemak; dan anak bungsunya yang masih balita meminum susu segar. "Yang lebih penting dari semua itu, pastikan nutrisi anak tercukupi," katanya.

INDAH P | TODAY.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.