Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Jangan Nikahi Wanita Karir karena...

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Foto: dailymail.co.uk
Foto: dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski terdengar klise, perbincangan soal problematika pasangan pekerja, di mana suami dan istri sama-sama bekerja, tak pernah ada habisnya. Majalah ekonomi Forbes pernah menurunkan dua opini yang memperdebatkan soal ini.

Michael Noer, sang editor, menulis dengan judul amat provokatif: Don't Marry Career Women. Dengan gaya pria konservatif, Noer mencoba meyakinkan pembaca bahwa menikahi perempuan pekerja adalah kesalahan besar yang dilakukan dalam hidup. “Sejumlah penelitian belakangan ini menunjukkan perempuan profesional lebih mudah bercerai, lebih mudah berselingkuh, dan kurang ingin memiliki anak,” tulis Noer.

Silakan saja bila Anda tidak setuju. Tapi Noer punya segepok hasil penelitian yang mendukung pendapatnya. Kalau para wanita pekerja itu berhenti bekerja dan diam di rumah dengan anak-anak, mereka tidak akan bahagia karena ada sesuatu yang tak tersalurkan. Perempuan profesional juga tidak akan bahagia saat mereka bergaji lebih besar daripada suaminya. Sementara itu, pria juga kurang senang jika dikalahkan soal gaji. Dan yang terpenting, di lingkungan kerja, kita bertemu dengan orang yang sesuai dengan diri kita dalam waktu yang lebih lama.

Yang menarik sebenarnya bukanlah pendapat Michael Noer di atas, melainkan bantahan terhadap tulisan itu, yang datang dari rekannya, Elizabeth Corcoran, wartawan Forbes untuk biro Silicon Valley. Judul tulisan wanita ini tak kalah seru: Don't Marry a Lazy Man. Corcoran tidak membantahnya dengan data dan penelitian tandingan. Ia cuma mengungkapkan apa yang sebenarnya diinginkan perempuan.

Ia meminta perempuan mengajukan pertanyaan berikut ini kepada suami masing- masing: kapan terakhir kali mereka mempelajari sesuatu yang berguna, baik dalam pekerjaan maupun di rumah?

Intinya, pria kerap selesai belajar dan berkembang begitu menikah. Setelah pria berhasil menaklukkan seorang gadis dan mengajaknya menikah, perjuangan pun berhenti. Mandek, para pria pun berubah menjadi robot dengan kegiatan rutin saja. “Catatan untuk para pria: mulailah pergi ke gym. Kemudian cobalah jenis musik baru, atau buku, atau film, tetap berhubungan dengan dunia yang berkembang. Kau akan berjaya, demikian juga dengan pernikahanmu,” demikian sarannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Inti dari pernikahan yang baik, menurut saya, adalah kedua pasangan harus belajar berubah dan selalu mengadaptasi diri,” kata Corcoran. “Anak memberikan berton-ton perubahan. Para ibu merasakannya dalam sembilan bulan kehamilan, dimulai dengan berubahnya dimensi tubuh. Tapi para bapak harus ikut beradaptasi juga, dengan belajar mengasuh anak, mempelajari hal-hal baru tentang rumah tangga. Mereka harus dapat mengadaptasi perubahan pada para ibu,” dia menambahkan.

Untuk bisa saling mengadaptasi, seorang Psikolog Rosdiana menyarankan komunikasi. Kehidupan rumah tangga bisa bertahan lebih lanjut melalui komunikasi yang baik. Dia mencontohkan, jangan sekali-kali suami mengabaikan istri dari perhatian sepele tapi berarti. Mengingat ulang tahun, misalnya, atau membuatkan secangkir kopi yang sedap—meski sebenarnya bisa dibuatkan pembantu—bisa memuluskan pertalian kedua sejoli. “Justru hal-hal kecil ini yang bisa menjadi tolok ukur mempertahankan rumah tangga,” kata Rosdiana.

U-MAG | EVIETA FADJAR

Berita lainnya:
Biang Gosip Kantor
Cara Mendongkrak Rasa Percaya Diri
Tebarlah Tawa Saat Bekerja, Nikmati 5 Manfaat Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

43 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.


Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.


Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?


Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Ilustrasi pertemanan wanita. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.


Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.


9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.


Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.


Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock
Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.


Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.