TEMPO.CO, Jakarta - "All the Goodness in Life Begins Here". Begitulah bunyi kalimat yang terpampang besar-besar di dinding Panna Cotta etc, Lantai 4, Pacific Place, Jakarta. Kebaikan macam apa yang bisa Anda dapatkan dari panna cotta, yang berarti "krim yang dimasak", hidangan utama restoran ini?
Panna cotta adalah hidangan pencuci mulut yang konon berasal dari bagian utara Italia. Makanan sejenis puding ini terbuat dari krim, gula, dan susu. Adonan bahan-bahan dimasak bersama gelatin dalam sebuah panci dan diaduk perlahan hingga mendidih, lalu dibekukan dalam lemari pendingin sebelum disajikan.
Baca Juga:
Setelah sukses menjajakan produknya melalui jejaring sosial di Internet, Panna Cotta etc membuka gerainya pada November 2013 di sini. Gerai milik Chef Ian Hendarta ini menyajikan panna cotta sebagai sajian utama dan menyuguhkan panini sandwich sebagai menu sampingan. Sandwich ini berupa dua tangkup roti panggang berisi daging asap, telur, atau ayam dengan lelehan keju parmesan dan daun basil atau arugula serta dilengkapi keripik kentang Lays rasa rumput laut.
Tekstur panna cotta ini tidak seperti puding pada umumnya. Meski mirip agar-agar, dia tidak terlampau kenyal atau terlalu keras seperti jelly. Krimnya lembut dan mudah lumer saat disendokkan ke mulut.
Setidaknya ada sebelas jenis panna cotta yang mereka sajikan. Variasi ini bisa bertambah jika ada hari raya khusus, seperti Natal atau Imlek. Setiap jenis punya nama unik, sebut saja Infatuation, Addiction, Berrylicious, Pleasure, Obsession, Delight, Confession, Sensation, Seduction, Balance, dan Panna Cotta Affogato. Yang disebut terakhir hanya tersedia untuk makan di tempat.
Infatuation, misalnya, adalah panna cotta berwarna putih yang dipadu dengan saus butterscotch (saus karamel). Rasa krim yang lumer di mulut berpadu dengan rasa manis saus, tapi tidak terlampau manis hingga menyengat lidah. Addiction adalah panna cotta dengan adonan serupa tapi dengan saus yang berbeda. Sementara Infatuation menggunakan saus karamel, Addiction menggunakan saus Baileys-merek dagang wiski Irlandia-yang rasanya sedikit pahit.
Jika Anda bukan penggemar minuman keras, atau ingin menghindari karamel yang manis, bisa jadi Anda cocok dengan Berrylicious atau Sensation. Berrylicious adalah panna cotta yang dijodohkan dengan campuran saus beragam buah berry, seperti blueberry, blackberry, dan raspberry. Sausnya perlu dipuji karena rasanya pas, tidak terlampau kecut atau terlalu manis. Adapun Sensation adalah panna cotta rasa keju dengan saus raspberry. Jenis panna cotta ini dipadu dengan saus buah, potongan buah, atau hazelnut.
Jenis lain yang perlu Anda coba adalah Panna Cotta Affogato. Sesuai dengan namanya, ini adalah panna cotta yang disajikan dalam mangkuk berisi es krim vanila serta krim yang disiram dengan kopi espresso hangat dan saus karamel. Kebutuhan untuk kopi hangat itulah yang tampaknya membuat menu ini tidak bisa dibawa pulang.
Jika Anda tidak suka kopi, mungkin Balance, panna cotta rasa teh hijau dengan krim putih; Confession, panna cotta rasa cokelat dengan saus lelehan cokelat putih; atau Seduction, panna cotta rasa pisang dengan saus cokelat hazelnut bisa menjadi pilihan.
Panna cotta ini dijajakan dalam kotak plastik dan label kertas berwarna yang bertuliskan nama jenis panna cotta beserta tagline-nya, seperti "The Sensation Begins Here" pada panna cotta keju dengan saus raspberry dan "Going Bananas for Banana" untuk panna cotta pisang dengan cokelat hazelnut. Harga untuk sebuah panna cotta kecil dengan diameter kurang dari 10 sentimeter dibanderol Rp 30 ribu. Khusus untuk Panna Cotta Affogato dibanderol Rp 37 ribu.
Selain panna cotta, gerai ini menyajikan minuman dan panini sandwich seharga Rp 42-45 ribu. Roti bakar tangkup ini lebih dari cukup untuk mengganjal perut. Ada pula minuman Berry Smoothies seharga Rp 45 ribu, yang disajikan dengan krim dan rasanya tidak terlalu manis, serta berbagai kopi, seperti Ice Coffee Shaken Over, minuman jagoannya yang dibanderol Rp 38 ribu secangkir.
Kalau Anda memesan panna cotta, jangan biarkan kotak kecil plastik dengan bungkus kertas itu menunggu terlalu lama untuk dijamah, karena mereka tidak tahan lebih dari satu jam tanpa pendingin. Begitu juga Berry Smoothies, yang "harus buru-buru diaduk sebelum mengendap", begitu kata para pelayan di sana.
KORAN TEMPO | SUBKHAN