"

Berawal Dari Tas Robek, Laurensia Sukses Bisnis Pulcher Bags

Pendiri Pulcher Bags, Laurensia (kanan) bersama partner, Andy, saat memenangi kompetisi Bisnis yang digelar Lima Group di Jakarta. Narotama.ac.id
Pendiri Pulcher Bags, Laurensia (kanan) bersama partner, Andy, saat memenangi kompetisi Bisnis yang digelar Lima Group di Jakarta. Narotama.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang membutuhkan tas. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Kebutuhannya pun beragam, disesuaikan dengan aktivitasnya. Dari tas sekolah, kuliah, untuk bepergian alias traveling, hingga olahraga dan hobi lain seperti memotret. Model tas yang beragam, merek lokal maupun luar negeri, juga menunjukkan masih besarnya potensi bisnis jual tas di Indonesia.

Laurensia jeli melihat ini dengan meluncurkan brand Pulcher Bags pada awal tahun 2014. Ia mulai menekuni usaha ini sejak tahun ketiga kuliahnya karena tak ingin membebani ayahnya dengan uang kos dan biaya internet yang lumayan mahal. Lewat online, ia menjual beragam barang, mulai dari pulsa, jersey bola, aksesoris wanita, jaket, dan lainnya yang tengah menjadi tren di kalangan mahasiswa. “Saya jualan di Kaskus karena tidak perlu bayar. Hasilnya lumayan, bisa buat bayar uang kos, internet,” katanya.

Awal mulai terjun di bisnis tas adalah saat dara cantik usia 22 tahun ini kesulitan mencari tas kuliahnya yang mulai robek. Dari banyak model yang ditawarkan, harganya tidak sesuai untuk ukuran kantong mahasiswa. Kalaupun ada, modelnya tak sesuai seleranya. Ia pun meminta adiknya, Pamela, yang masih SMA dan hobi menggambar, untuk mendesain tas lucu dengan target pasar mahasiswa.

“Saya mencari vendor dan membuat dua lusin tas dari desain adik. Saya foto sendiri, jual via BBM, media sosial, buka booth di Trisakti, Untar. Syukurlah, habis terjual. Saya jadi semakin yakin dengan bisnis ini,” katanya.

Sempat vakum saat skripsi, peraih  juara III kompetisi bisnis yang digelar Lima Group di Jakarta ini, melanjutkan lagi bisnisnya selulus dari Teknik Industri Universitas Tarumanegara. Bisnis online dilakoninya di sela-sela menjaga counter HP milik saudaranya. Permintaan tas yang terus naik membuatnya harus meninggalkan usaha saudaranya dan fokus menggarap bisnis online.

Saat ini, Laurensia mampu menjual 1.000 tas dengan harga di kisaran Rp 129 ribu hingga Rp 249 ribu. Tahun 2015 lalu, omsetnya mencapai Rp 180 juta perbulan. Kuncinya adalah harga tas yang kompetitif alias ramah di kantong mahasiswa dan pekerja kantoran. Untuk tas yang trendy dengan kualitas setara, harga tas dengan merek lain bisa mencapai Rp 300 ribu-Rp 400 ribu.

“Kami juga rajin menggelar promo. Kami juga memberi raincover gratis. Biaya pengiriman juga gratis. Ini sangat membantu pelanggan yang berada di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Papua,” katanya.

Saat ini, Pulcher Bags memiliki 20 series dengan klasifikasi utama Tas Ransel, Sling Bag, Tas Gym, Raincover, dan Dompet. Yang paling laris adalah Tas Ransel dengan bahan kanvas. Laurensia juga rutin meluncurkan seri terbaru agar pelanggan tidak bosan. Pemasaran masih fokus online, yakni website dan media sosial. Tas-tas cantik dan trendy itu juga bisa diperoleh di marketplace ternama, seperti Lazada, Blibli.com, Zalora, dan Elevenia.

“Ke depan, kami ingin membuka offline store. Kami juga mau mencoba masuk ke modern market, seperti Department Store, Gramedia, Matahari untuk merambah target pasar seluas mungkin. Kami juga akan meluncurkan produk baru, seperti tas wanita, eksekutif muda, dan travel bag,” ujar dia.

Laurensia bersyukur memiliki adik yang mendukung penuh pilihannya untuk berbisnis. Partner bisnisnya, Andi, juga turut memberi semangat dan memotivasi dirinya saat sedang “jatuh”. Ketika itu, ia sempat merugi karena tas yang dititip-jual (konsinyasi) di Yogyakarta dibawa kabur sang pemilik toko.

“Andi juga yang membuat sistem untuk reseller. Saat ini, Pulcher Bags sudah punya sekitar 1.000 reseller. Tahun 2016, kami akan lebih intensifkan promosi lewat bazaar di kampus-kampus dan pusat perbelanjaan ternama, seperti Gandaria City dan Grand Indonesia,” katanya.

SWA








Lazada Ajak Keluarga Tingkatkan Kebugaran dengan Lomba Lari

10 hari lalu

Konferensi pers Lazada Run/Lazada
Lazada Ajak Keluarga Tingkatkan Kebugaran dengan Lomba Lari

Lazada mengajak keluarga Indonesia untuk meningkatkan kebugaran melalui kompetisi lari, Ada kategori 21 K hingga Kids Dash.


Berbagai Cara Mudah Cek Ongkos Kirim Paket J&T Terbaru

12 hari lalu

J&T Express. wikipedia.org
Berbagai Cara Mudah Cek Ongkos Kirim Paket J&T Terbaru

Cara mudah untuk mengecek ongkos kirim paket J&T terbaru.


Jelang Vonis Richard Eliezer, Merchandise Eliezer Dijual Mulai dari Rp 62 Ribu

42 hari lalu

Gestur terdakwa Bharada Richard Eliezer dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir Nopriasyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin, 21 November 2022. Dalam sidang ini, Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Ridwan Soplanit, mengatakan pistol Glock-17 yang digunakan Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang digunakan untuk menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat menyisakan 12 peluru di magasin. TEMPO/MAGANG/Martin Yogi Pardamean
Jelang Vonis Richard Eliezer, Merchandise Eliezer Dijual Mulai dari Rp 62 Ribu

Sidang Richard Eliezer menarik simpati, baik di dalam sidang maupun luar sidang. Merchandise Richard Eliezer pun ikutan laris.


Polemik Lazada Vs Warga Depok: Kronologi, Tuntutan, hingga Hasil Mediasi

25 Januari 2023

Sejumlah warga melakukan aksi dengan membawa poster di depan Gudang Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Januari 2023. Aksi warga Jatijajar tersebut menuntut ianii pihak management PT Lastana Express Indonesia (Lazada) yang berkedudukan di wilayah Jatijajar yang akan melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar dan kontribusi lingkungan ( CSR ). TEMPO/M Taufan Rengganis
Polemik Lazada Vs Warga Depok: Kronologi, Tuntutan, hingga Hasil Mediasi

Warga Depok menuntut Lazada agar dapat menyerap tenaga kerja lokal dari Kelurahan Jatijajar minimal 30 persen sesuai dengan regulasi.


Lazada Didemo Warga Depok, Apa Sanksi bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan CSR?

24 Januari 2023

Sejumlah warga melakukan aksi dengan membawa poster di depan Gudang Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Januari 2023. Aksi warga Jatijajar tersebut menuntut ianii pihak management PT Lastana Express Indonesia (Lazada) yang berkedudukan di wilayah Jatijajar yang akan melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar dan kontribusi lingkungan ( CSR ). TEMPO/M Taufan Rengganis
Lazada Didemo Warga Depok, Apa Sanksi bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan CSR?

Warga Kelurahan Jatijajar Kota Depok menggelar demonstrasi di gudang Lazada menuntut agar menyerap tenaga warga sekitar minimal 30 persen dan CSR.


Top 3 Metro: Warga Depok Demo Minta Pekerjaan ke Lazada, Viral Sungai Diuruk di Curug

24 Januari 2023

Sejumlah warga melakukan aksi dengan membawa poster di depan Gudang Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Januari 2023. Aksi warga Jatijajar tersebut menuntut ianii pihak management PT Lastana Express Indonesia (Lazada) yang berkedudukan di wilayah Jatijajar yang akan melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar dan kontribusi lingkungan ( CSR ). TEMPO/M Taufan Rengganis
Top 3 Metro: Warga Depok Demo Minta Pekerjaan ke Lazada, Viral Sungai Diuruk di Curug

Warga Jatijajar Depok mengatakan Lazada selama ini tidak pernah memberikan dana CSR ke masyarakat sekitar, kalau pun ada cuma Rp 100 ribu.


Setelah Didemo Warga Depok, Lazada Beberkan 3 Poin Kesepakatan

23 Januari 2023

Sejumlah warga melakukan aksi dengan membawa poster di depan Gudang Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Januari 2023. Aksi warga Jatijajar tersebut menuntut ianii pihak management PT Lastana Express Indonesia (Lazada) yang berkedudukan di wilayah Jatijajar yang akan melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar dan kontribusi lingkungan ( CSR ). TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah Didemo Warga Depok, Lazada Beberkan 3 Poin Kesepakatan

Hasil mediasi antara warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok dengan Lazada menghasilkan tiga poin.


Warga Depok Demo Gudang Lazada, Minta Dana CSR Cuma Dikasih Rp 100 Ribu

23 Januari 2023

Sejumlah warga melakukan aksi dengan membawa poster di depan Gudang Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Januari 2023. Aksi warga Jatijajar tersebut menuntut ianii pihak management PT Lastana Express Indonesia (Lazada) yang berkedudukan di wilayah Jatijajar yang akan melakukan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar dan kontribusi lingkungan ( CSR ). TEMPO/M Taufan Rengganis
Warga Depok Demo Gudang Lazada, Minta Dana CSR Cuma Dikasih Rp 100 Ribu

Warga Jatijajar, Kota Depok, mendesak Lazada mempekerjakan warga sekitar dan menggulirkan dana CSR untuk lingkungan.


Serbu Gudang Lazada, Warga Depok Minta Dipekerjakan dan Tagih Dana CSR

23 Januari 2023

Warga Jatijajar Depok demo di pintu masuk gudang milik Lazada, Senin, 23 Januari 2023. Massa minta perusahaan mempekerjakan warga lokal dan menyalurkan dana CSR. TEMPO/ Ricky Juliansyah
Serbu Gudang Lazada, Warga Depok Minta Dipekerjakan dan Tagih Dana CSR

Warga Jatijajar, Kota Depok, meminta Lazada mempekerjakan warga sekitar dan memberi dana CSR untuk lingkungan


Salurkan Pinjaman Rp 300 Miliar, Fintech Lending Kredito Rangkul Lazada

9 Desember 2022

Aktivitas karyawan terlihat melalui logo dari toko online Lazada, di kantor perusahaan di Jakarta, 15 April 2016. REUTERS/Darren Whiteside
Salurkan Pinjaman Rp 300 Miliar, Fintech Lending Kredito Rangkul Lazada

Kredito menjalin kolaborasi pertamanya dengan e-commerce Lazada dan membidik penyaluran pinjaman lebih dari Rp300 miliar.