TEMPO.CO, Jakarta - Bagi perancang busana dan pendiri Bevza, Svitlana Bevza, menghadiri Met Gala dengan tampilan yang menghormati negara asalnya menjadi kebanggan tersendiri. Bevza menghadiri Met Gala 2023 bersama model Ukraina, Pasha Harulia, yang diundang oleh Balenciaga.
Setelah mendapat undangan itu, dia ingin kedua penampilan mereka tidak hanya menghormati Karl Lagerfeld, tetapi juga membawa kesadaran akan perang yang sedang berlangsung dan krisis kemanusiaan di Ukraina.
"Kedua penampilan kami mengandung penghormatan kepada Karl Lagerfeld sebagai salah satu orang paling penting dalam sejarah mode, tetapi juga simbolisme [untuk membawa] kesadaran terhadap Ukraina," kata Bevza, menambahkan bahwa keduanya juga terlihat "saling melengkapi sepenuhnya. Ceritanya adalah tentang hidup dan mati, nilai kehidupan, harapan akan kehidupan baru yang damai, dan tentang membawa perdamaian ke ladang subur kita."
Untuk menghormati Karl Lagerfeld, penampilan Met Gala Bevza dan Harulia mengikuti palet warna hitam-putih khasnya. Kedua wanita itu mengenakan gaun BEVZA sepanjang lantai dengan makna khusus yang dijahit langsung ke bagian tubuh. "Cup-nya berbentuk seperti kerang. Saya sangat percaya bahwa setiap wanita itu berharga," kata Bevza. "Itu juga merupakan pakaian simbolis untuk Pasha. Dia berasal dari Krimea, wilayah yang diduduki Rusia sejak 2014, dan lambang nasional Krimea memiliki kerang di atasnya."
Model Pasha Harulia, yang berasal dari Ukraina menghadiri Met Gala 2023. Instagram.com/@bevza
Kedua wanita itu juga memasukkan aksesori yang mewakili perjuangan yang dihadapi sesama warga Ukraina. Pada tahun 2019, BEVZA mulai memproduksi perhiasan spikelet yang mewakili butiran gandum. "Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia, dan tahun lalu ketika Rusia membom ladang kami dan membakar banyak gandum, ini menyebabkan krisis pangan di banyak negara," jelas Bevza tentang bintik-bintik yang ditemukan di kalung khusus Harulia, yang membutuhkan waktu sekitar dua setengah minggu untuk disusun. "Seperti ladang kami yang terbakar, kalung ini benar-benar menghitam."
Bevza juga bangga dengan fakta bahwa penampilan mereka, termasuk aksesori, dibuat di Ukraina, sebulan yang lalu selama perang, termasuk jubah putihnya yang dramatis dan tas berbentuk telur milik kedua wanita itu. “Saya paling senang dengan sayapnya,” katanya, “karena saya tahu berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh studio kami. Ada ribuan bulu sutera yang dipotong dengan tangan yang dirangkai dengan hati-hati dan kemudian dikenakan dasarnya."
Bevza menambahkan pesan di balik jubah itu adalah salah satu harapannya. "Ini melambangkan harapan untuk perdamaian dan harapan untuk kebebasan yang kita semua doakan di Ukraina sekarang," katanya.
INSTYLE
Pilihan editor: Respons Olivia Wilde Kepergok Pakai Gaun Kembar dengan Pemred Vogue Cina di Met Gala 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.