TEMPO.CO, Jakarta - Melasma merupakan salah satu kondisi kulit yang paling sering ditemui. Hal ini ditandai dengan munculnya bercak cokelat atau abu-abu di wajah, terutama di dahi, pipi, hidung, dan bibir atas. Meskipun bukan merupakan kondisi medis yang serius, melasma dapat membuat stres dan memengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Jika menderita melasma, ketahui beberapa hal penting untuk mengelola dan merawat kondisi tersebut secara efektif. Neha Sharma, dermatolog pendiri klinik Estique di India berbagi lima hal penting yang perlu ketahui jika mengalami melasma.
1. Pigmentasi
Melasma adalah kondisi kulit kronis yang umum, mengakibatkan pigmentasi wajah simetris, berjerawat, dan kecoklatan. Biasanya muncul di wajah – pipi, dahi, pangkal hidung, di atas bibir atas, dagu.
2. Kebanyakan melanin
Baca juga:
Pigmentasi disebabkan oleh kelebihan produksi melanin (yaitu pigmen warna), oleh sel pigmen kulit yang disebut melanosit.
3. Penyebab melasma antara lain predisposisi genetik dan paparan sinar matahari. Sinar UV dari matahari merangsang melanosit, meningkatkan pigmentasi dengan cara meningkatkan produksi melanin. Selain itu ada penyebab perubahan hormon, seperti yang terlihat pada kehamilan, stres, gangguan tiroid serta perawatan hormon eksogen dalam bentuk kontrasepsi oral, alat kontrasepsi dalam rahim, terapi penggantian hormon, dll semua terlibat dalam memicu melasma.
Obat-obatan tertentu seperti obat anti kejang, obat anti keganasan juga bisa menjadi penyebab.
4. Pengobatan melasma
Ada beberapa cara pengobatan melasma, baik di rumah maupun di lingkungan medis. Pertama, hindari pemicu yang diketahui. Ini bisa termasuk tidak minum pil kontrasepsi dan malah menggunakan bentuk kontrasepsi lain.
Kedua, menghindari sinar matahari langsung dan melindungi kulit saat terkena sinar matahari. Krim pencerah kulit bisa membantu. Krim ini perlu diresepkan oleh dokter. Prosedur juga dapat dilakukan untuk membantu mengobati melasma termasuk pengelupasan kimiawi dan mesoterapi.
Jika melasma telah berkembang sebagai akibat dari kehamilan, gejala cenderung membaik setelah melahirkan. Gejalanya kemungkinan terulang kembali selama kehamilan berikutnya.
5. Pencegahan
Untuk pencegahan, perlindungan terhadap sinar matahari sangat penting karena paparan sinar UV dapat memicu melasma atau memperburuk gejalanya. Area kulit yang terdapat melasma juga semakin gelap sebagai respons terhadap sinar matahari sehingga sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
Mengenakan tabir surya serta pelembap wajah SPF 50 dianjurkan, serta menutupi saat berada di bawah sinar matahari dan menghindari panas tengah hari yang kuat. Penggantian hormon atau pil kontrasepsi juga dapat dihindari untuk mencegah gejala melasma.
HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: Dua Penyebab Warna Kulit Tidak Merata dan Berubah dan Cara Mengatasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.