Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Sarung Nasional, Desainer Ingin Jadikan Sarung sebagai Pakaian Sehari-hari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Para anggota komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menggelar peragaan busana bertema kain sarung di kawasan Jembatan Merah FIB UI, Sabtu 22 Oktober 2022. Komunitas Bakul Budaya ikut menyemarakkan Hari Santri Nasional dengan berdoa bagi jasa-jasa para Santri nasionalis yang dengan berani sudah berjuang sepenuh jiwa dan raga mempertahankan kemerdekaan Indonesia sejak ditetapkannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Para anggota komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menggelar peragaan busana bertema kain sarung di kawasan Jembatan Merah FIB UI, Sabtu 22 Oktober 2022. Komunitas Bakul Budaya ikut menyemarakkan Hari Santri Nasional dengan berdoa bagi jasa-jasa para Santri nasionalis yang dengan berani sudah berjuang sepenuh jiwa dan raga mempertahankan kemerdekaan Indonesia sejak ditetapkannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Sarung Nasional diperingati setiap 3 Maret. Peringatan ini diharapkan dapat mengangkat sarung yang merupakan gaya berpakaian orang Timur bisa sejajar dengan tren fashion dari Barat. 

Pakar tren dan penasihat Indonesia Fashion Chamber (IFC) Dina Midiani mengatakan para desainer melakukan kampanye untuk mewujudkan hal tersebut. 

"Jadi kalau kita punya celana, punya rok, kita juga punya sarung," kata Dina dalam acara konferensi pers Muffest+ 2023 di Jakarta, Jumat, 3 Maret 2023. 

Seperti celana dan rok, dia ingin menjadikan sarung sebagai pakaian sehari-hari untuk berpergian. 

Kampanye tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan produksi perajin batik atau tenun maupun sulam yang semakin sedikit karena tidak banyak orang yang menggunakan sarung sebagai pakaian sehari-hari.

Jadi, jika pemakaian sarung semakin digalakkan, dia berharap tren ini juga bisa menaikkan taraf ekonomi masyarakat pengrajin kain di pelosok Indonesia.

"Kalau ini kita kita galakkan semua orang jadi banyak bikin sarung, bisa kain apapun tidak harus kotak-kotak, dan otomatis naikkan demand akan sarung dan otomatis akan sejahterakan masyarakat dan hubungannya dengan ekonomi masyarakat," ucap Dina.

Ia mengatakan pada zaman penjajahan, sarung identik dengan para santri yang juga ikut melawan penjajah. Dan saat ini, ia ingin membangkitkan kembali sarung menjadi lambang kemandirian negara Asia.

Dina juga mengatakan ingin mempopulerkan pemakaian sarung atau kain, tidak hanya untuk wanita saja, tetapi juga kepada pria yang masih merasa risih ketika memakai sarung.

"Tahun ini adalah tahun untuk mempopulerkan untuk mengenalkan terutama pria, kalau banyak orang pakai sarung dimana melihat itu jadi lebih berani, pakai sarung kan enak nyaman apalagi tropis ya dan sehat," ucapnya.

Berbagai upaya juga telah dilakukannya bersama komunitas sarung lainnya yaitu mengajarkan pembuatan sarung untuk pengrajin kain di daerah dengan model yang simpel dan tidak perlu menggunakan pola, terutama untuk turis.

Selain itu, sarung juga merupakan pakaian yang bisa dikenakan oleh segala umur mulai dari tua hingga muda dengan padu padan pakaian mulai dari santai hingga formal.

Ia juga mengajak komunitas sarung untuk menjual produk kain sarung di toko ritel. Selain itu ia juga mengajak pelajar sekolah mode untuk mulai mendesain koleksi baju dan pakaian bawahan dengan tambahan sarung sebagai pelengkap koleksinya.

"Ini sebenarnya tidak sulit dengan gaya sarung, semua orang kenal sarung, semua orang tahu tinggal dipakai beraniin diri jadi alternatif berpakaian," ucap Dina.

Rencananya komunitas sarung akan mengikuti Car Free Day (CFD) pada tanggal 5 Maret untuk mempopulerkan gaya sarung dengan berjalan dari gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sampai ke Sarinah.

Dalam Muffest+ 2023, komunitas sarung juga akan mengadakan talkshow tentang tren sarung dan fashion show.

Hari Sarung Nasional dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo atau saat Festival Sarung Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 3 Maret 2019. Jokowi mengatakan bahwa pemakaian sarung sebagai warisan budaya yang harus terus dilestarikan. 

ANTARA

Pilihan Editor: Pakai Sarung Bergaya Modis? Intip di Festival Sarung Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

2 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

Perancang busana Adrie Basuki memuji gaya busana Paus Fransiskus yang dinilai menampilkan kesederhanaan namun autentik.


Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

11 hari lalu

Pengunjung Jogja Fashion Week 2024 di JEC. Tempo/Pribadi Wicaksono
Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

Jogja Fashion Week menampilkan aneka brand dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju kain tradisional hingga baju modern.


Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

14 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

Wisatawan yang akhir pekan ini berkunjung ke Yogyakarta, kunjungi Jogja Fashion Week di JEC Yogyakarta.


Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

24 hari lalu

Jogja Fashion Trend 2024
Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

Jogja Fashion Trend 2024 diikuti oleh desainer dari seluruh penjuru Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Sumatera.


Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

26 hari lalu

Sejumlah karya yang ditampilkan pada puncak perhelatan Jogja Fashion Trend 2024 Minggu (11/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

Pesan dari Jogja Fashion Trend, pasar membutuhkan karya yang tak hanya indah di atas catwalk, tapi juga bisa mereka gunakan sehari-hari.


Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

28 hari lalu

Suasana gelaran Jogja Fashion Tren (JFT) 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

Selain mengolah karya fashion yang terinspirasi Gen Z, para desainer juga mengolah wastra khas Indonesia di Jogja Fashion Trend.


Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

48 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Yogyakarta, Sabtu 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

Sandiaga Salahuddin Uno merespon soal munculnya tren Kebaya Korea yang sempat jadi perdebatan di media sosial.


Profil Dries Van Noten, Desainer Asal Belgia yang Mundur dari Industri Mode

27 Juni 2024

Dries Van Noten. Foto : Driesvannoten.com
Profil Dries Van Noten, Desainer Asal Belgia yang Mundur dari Industri Mode

Dries Van Noten desainer asal Belgia menyatakan mengundurkan diri dari industri mode. Ini profilnya.


Pilih Tas Kulit Asli atau Tas Kulit Sintetis? Cek Kebutuhanmu

14 Juni 2024

Ilustrasi Tas Elizabeth/Tempo-Mitra Tarigan
Pilih Tas Kulit Asli atau Tas Kulit Sintetis? Cek Kebutuhanmu

Kapan gunakan tas kulit asli dan tas kulit sintetis menurutmu? Simak tips dari Head of Designer dari Brand Tas Elizabeth, Vernalyn Subali.


Tips Merawat Tas Kulit Sintetis Agar Makin Awet

14 Juni 2024

Tas Elizabeth/Tempo-Mitra Tarigan
Tips Merawat Tas Kulit Sintetis Agar Makin Awet

Tas menjadi salah satu aksesori fashion yang dibutuhkan masyarakat khususnya wanita. Simak tips merawat tas kulit sintetis agar awet.