TEMPO.CO, Jakarta - Masa remaja adalah tahap penting bagi anak perempuan dan laki-laki untuk memahami tubuh mereka dan mendapatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Beberapa masalah reproduksi yang bayak terjadi pada anak muda adalah pubertas tertunda atau dini, infeksi menular seksual (IMS), Amenore, kehamilan yang tidak diinginkan, dan gangguan menstruasi. Hal ini penting agar remaja, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki informasi tentang kontrasepsi, pencegahan IMS, dan pergaulan yang sehat.
Menurut penelitian, sekitar setengah dari semua infeksi HIV terjadi di antara remaja berusia 15 hingga 24 tahun. karena itu, mereka juga perlu dididik tentang tubuh, seksualitas, kontrasepsi, kehamilan, dan masalah lainnya.
Suhasini Inamdar, konsultan obstetri dan ginekologi di India, mengatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi anak perempuan atau laki-laki menuju pubertas, sebuah proses di mana tubuh anak perempuan atau laki-laki menunjukkan perubahan fisik saat mereka dewasa menjadi dewasa yang mampu bereproduksi secara seksual. "Hal ini penting karena anak muda mengalami pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial yang cepat," ujar Inamdar, seperti dilansir Hindustan Times, Ahas, 12 Februari 2023.
Berikut adalah tanda-tanda umum masalah reproduksi pada anak muda yang dijelaskan konsultan obstetri dan ginekologi Inamdar dan Rolika Keshri.
1. Pubertas tertunda
Perkembangan seksual biasanya terjadi dalam jangka waktu tertentu. Keterlambatan produksi testosteron pada anak laki-laki dan estrogen pada anak perempuan dapat menyebabkan pubertas tertunda.
2. Hipogonadisme pria
Hipogonadisme adalah suatu kondisi di mana testis tidak dapat memproduksi testosteron, hormon yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan maskulin selama masa pubertas.
3. Pubertas dini
Pubertas yang terjadi lebih awal dari yang diperkirakan disebut pubertas dini. Ini berarti kematangan seksual anak berkembang lebih cepat dari biasanya. Pubertas dini dapat dimulai sebelum 8 tahun pada anak perempuan atau 9 tahun pada anak laki-laki.
4. Amenore
Suatu kondisi ketika tidak terjadi perdarahan haid pada anak perempuan. Penyebab amenore mungkin ketidakseimbangan hormon, cacat lahir, kurang olahraga, atau kebiasaan makan. Alasan lainnya adalah masalah yang berkaitan dengan jalan lahir.
5. Perdarahan uterus abnormal
Fenomena umum di kalangan remaja salah satunya adalah pendarahan dari rahim lebih lama dari biasanya dengan interval yang tidak teratur. Ini terjadi ketika indung telur gagal melepaskan sel telur yang mengakibatkan pendarahan yang lebih berat atau lebih ringan.
Kesehatan seksual dan reproduksi remaja tidak boleh diabaikan karena dapat mempengaruhi kehidupan anak di kemudian hari. Sebelum terlambat, sebaiknya bawa anak Anda untuk kontrol rutin.
6. Siklus menstruasi tidak teratur atau tidak ada
Beberapa siklus awal setelah menarche (awal menstruasi pertama) sebagian besar bersifat anovulatori sehingga menstruasi bisa tidak teratur. Tetapi jenis ketidakteraturan ini mereda tanpa pengobatan selama beberapa bulan atau tahun.
7. PCOS
Sindrom polikistik ovarium atau PCOS adalah penyebab paling umum dari menstruasi tidak teratur dan sedikit yang dapat dikaitkan dengan jerawat, penambahan berat badan yang tidak normal, pertumbuhan rambut yang tidak normal pada wajah dan dada (hirsutisme) dan infertilitas. Penyakit ini sebagian besar dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, kontrol pola makan, dan penurunan berat badan.
8. Nyeri haid (dismenore)
Kram menstruasi yang parah sebelum atau selama menstruasi bisa menjadi masalah kesehatan utama bagi wanita muda. Penyebabnya bisa dari siklus ovulasi normal hingga endometriosis. Ini dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit biasa, konseling, pengobatan rumahan, kompres panas atau dalam kasus yang parah dengan pil kontrasepsi oral (OC) atau kadang-kadang pembedahan untuk endometriosis.
9. Keputihan yang tidak normal
Keputihan yang tidak normal dengan warna, bau atau konsistensi yang tidak biasa, terkait dengan gatal atau lepuh bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kesehatan yang mendasarinya. Penyakit menular seksual atau PMS adalah alasan umum untuk keluarnya cairan ini, oleh karena itu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter untuk hal ini.
10. Pertumbuhan abnormal
Kista/benjolan di area reproduksi seperti kista ovarium, tumor, fibroid rahim, benjolan payudara (fibroadenoma) mungkin memerlukan perhatian medis.
Vaksinasi kanker serviks diperukan semua wanita antara usia 9 tahun sampai 45 tahun untuk mencegah kanker serviks. Penting untuk dicatat bahwa gejala juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya dan tidak semua orang yang mengalami gejala ini mengalami disfungsi reproduksi. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
HINDUSTAN TIMES
Pilihan editor: Pengetahuan Reproduksi Remaja Masih Minim, Ini Akibatnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.