TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar kanker kulit disebabkan oleh terlalu banyak paparan sinar matahari, khususnya radiasi atau sinar ultraviolet (UV). Sinar ini dapat merusak sel-sel di kulit dan menyebabkannya bermutasi. Ini menyebabkan kanker kulit, terutama melanoma, jenis kanker kulit yang paling mematikan.
Risiko kanker kulit tergantung pada beberapa hal termasuk riwayat keluarga, gaya hidup (seperti menghabiskan banyak waktu di luar ruangan), riwayat pribadi kanker kulit dan pigmen kulit. Faktor lain termasuk kulit yang mudah terbakar, memiliki banyak tahi lalat dan usia yang lebih tua.
Faktor besar dalam risiko kanker kulit adalah pigmen kulit. Ini disebut melanin. Melanin seperti tabir surya alami yang melindungi kita dari sinar UV matahari yang berbahaya.
Paparan sinar matahari merupakan faktor risiko yang paling penting untuk kanker kulit. Orang yang berpigmen dalam (kulit gelap) memiliki lebih banyak melanin daripada orang dengan kulit terang dan lebih kecil kemungkinannya terkena kanker kulit karena terlalu banyak terpapar sinar matahari.
Orang dengan kulit berpigmen dalam juga bisa terkena kanker kulit. Namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi karena sengatan matahari atau paparan sinar matahari. Bagi orang dengan kulit berpigmen dalam, kanker kulit lebih mungkin terjadi di telapak tangan dan telapak kaki, dan di tempat cedera atau luka sebelumnya.
Sementara itu, orang dengan kulit berpigmen ringan paling berisiko terkena kanker kulit yang disebabkan oleh sinar UV matahari. Mereka yang menghabiskan waktu di luar ruangan, baik untuk waktu yang lama atau di tengah hari saat matahari paling kuat, berisiko terkena paparan sinar matahari dan sengatan matahari yang berlebihan.
Orang yang berisiko harus melindungi diri dari sinar matahari untuk mengurangi kemungkinan terkena kanker kulit. Perlindungan dari matahari penting di semua musim sepanjang tahun, bukan hanya musim panas ketika matahari terasa terik. Sinar UV matahari masih bisa berbahaya di musim dingin dan saat langit mendung.
Sinar UV matahari juga dapat memantul di permukaan seperti air, pasir, salju, dan semen. Jadi, untuk menggunakan pelindung matahari di tempat-tempat seperti pantai dan bendungan untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebihan.
Cara paling sederhana untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang terlalu banyak adalah dengan mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh (lengan, badan, dan kaki), serta mengenakan kacamata hitam dan topi.
Penghalang fisik ini membantu menghentikan sebagian besar sinar UV matahari mencapai kulit.
Jika bisa, coba batasi waktu di luar ruangan antara pukul 10.00 dan 16.00, saat sinar UV matahari paling kuat. Jika harus berada di luar, gunakan pelindung matahari.
Selain pakaian, tabir surya jadi pilihan perlindungan di tempat-tempat yang tidak dapat dengan mudah atau sepenuhnya tertutup pakaian, termasuk wajah, telinga, dan bagian atas kaki. Coba gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) tertinggi, misalnya dengan sun protection factor atau SPF 50. SPF 50 dianggap menawarkan perlindungan matahari yang baik.
Hal terpenting yang harus diingat saat menggunakan tabir surya adalah harus sesuai petunjuk dan mengungangi aplikasinya terutama setelah berenang atau berkeringat.
Tanning dalam ruangan menggunakan tanning bed, sunbed, atau sunlamp untuk menggelapkan kulit membuat kulit terpapar sinar UV tingkat tinggi. Beberapa penelitian menemukan bahwa menggunakan sunbed bisa memicu kanker kulit melanoma. Jadi, jangan gunakan sunbed karena itu juga tidak ada manfaatnya untuk kesehatan kulit.
Terpapar sinar matahari sebenarnya membantu tubuh membuat vitamin D, yang membantu menjaga tulang, gigi, dan otot tetap sehat dan juga membuat merasa nyaman karena hormon yang disebut serotonin. Hormon ini dapat membantu meningkatkan daya ingat dan tidur malam yang nyenyak.
Tapi, terlalu banyak paparan sinar matahari menyebabkan kulit terbakar dan meningkatkan risiko kanker kulit. Ini juga menyebabkan kerutan, garis halus dan pigmentasi.
INDIAN EXPRESS
Pilihan editor: 5 Faktor yang Dapat Mengganggu Penyerapan Vitamin D
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.