TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C dikenal memiliki banyak manfaat untuk kulit. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dikenal untuk mencerahkan kulit, melawan kerusakan akibat radikal bebas, dan meningkatkan produksi kolagen. Kini semakin banyak produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C di pasaran. Anda mungkin memiliki pertanyaan berapa kandungan vitamin C yang terbaik digunakan
Menurut Victoria Fu, ahli kimia kosmetik dan salah satu pendiri Chemist Confessions, semakin tinggi kandungannya tidak semakin baik. “Anda benar-benar dapat menggunakan sedikitnya lima persen asam L-askorbat untuk mendapatkan manfaatnya. Saya tahu orang-orang terbiasa mendengar tentang produk dengan kadar 20 persen, tetapi pasti ada beberapa jenis kulit yang tidak cocok dengan asam askorbat sebanyak itu, dan sebagai akibatnya sering mengalami tanda-tanda iritasi seperti kemerahan dan gatal," jelasnya.
Sebagai catatan ada turunan vitamin C lain seperti ascorbyl glucoside dan THD ascorbate yang juga dapat ditemukan dalam produk perawatan kulit, yang mungkin lebih cocok jika kulit Anda tidak mentolerir asam asorbat, tetapi telah banyak dipelajari.
Persentase Vitamin C Terbaik yang Harus Diperhatikan
Konsentrasi target asam askorbat yang paling sering Anda temukan dalam produk perawatan kulit adalah antara lima dan 20 persen. Anda mungkin pernah mendengar bahwa 10 persen adalah "angka emas", tetapi itu hanya perkiraan karena itu adalah rata-rata dari kisaran 5 hingga 20 persen yang Anda lihat di pasar.
Sekali lagi, Fu menegaskan kembali bahwa lebih banyak tidak selalu berarti lebih baik, terutama jika menyebabkan iritasi. Jadi daripada hanya berfokus pada persentase vitamin C dalam suatu produk, dia merekomendasikan untuk lebih memperhatikan cara pemformatannya karena itu juga akan memengaruhi penggunaannya dalam rutinitas Anda.
Pada catatan itu, Anda dapat menemukan asam askorbat dalam tiga format berbeda, yaitu serum berbahan dasar air, bubuk, dan suspensi anhidrat, yang semuanya memiliki pro dan kontra . Singkatnya, keunggulan utama serum berbasis air adalah standarnya, dan paling teruji dengan studi klinis. Namun, mereka memiliki umur simpan terpendek dari ketiganya. Serbuk adalah yang paling stabil, tetapi bisa berantakan, dan suspensi anhidrat menawarkan stabilitas lebih daripada serum berbahan dasar air, tetapi dapat memiliki formula yang tidak konsisten, karena beberapa memiliki tekstur berpasir, yang harus dihindari.
"Dari ketiganya, serum vitamin C berbahan dasar air adalah cara klasik untuk digunakan," kata Fu, yang menambahkan bahwa Anda ingin menyimpan serum ini di tempat yang dingin dan gelap dan memperhatikan umur simpannya.
Terlepas dari persentase atau format yang Anda pilih, ingatlah bahwa konsistensi adalah kuncinya. Vitamin C harus digunakan setiap pagi, setelah pembersihan dan sebelum pelembap atau tabir surya.
PUREWOW
Baca juga: 3 Tips Memilih Produk Perawatan Kulit dengan Vitamin C
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.