Lisa Marie Presley Memiliki Riwayat Keluarga Penyakit Jantung Ini yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Lisa Marie Presley. (Frank Micelotta/Invision/AP)
Lisa Marie Presley. (Frank Micelotta/Invision/AP)

TEMPO.CO, JakartaLisa Marie Presley meninggal setelah menderita henti jantung pada hari Kamis, 12 Januari 2023. Penyanyi-penulis lagu berusia usia 54 itu pingsan di rumahnya di Calabasas, California, dan tidak bernapas ketika paramedis tiba, menurut Associated Press. Namun tidak jelas apa yang menyebabkan Presley mengalami henti jantung atau cardiac arrest.

Ibu Lisa, Priscilla Presley, mengumumkan kabar duka tersebut. “Dengan berat hati saya harus berbagi berita yang menghancurkan bahwa putri cantik saya Lisa Marie telah meninggalkan kami. Dia adalah wanita yang paling kuat dan penuh gairah yang pernah saya kenal. Kami meminta privasi saat kami mencoba menangani kehilangan yang mendalam ini. Terima kasih atas cinta dan doanya. Saat ini tidak akan ada komentar lebih lanjut," ujarnya dalam keterangan khusus. 

Lisa Marie Presley memiliki riwayat keluarga dengan masalah jantung yang mungkin menjadi faktor penyebabnya. Ayahnya, Elvis Presley, meninggal pada usia 42 tahun pada 16 Agustus 1977, saat Lisa Marie berusia 9 tahun. Penyebab kematian Elvis, yang dilaporkan oleh The Washington Post saat itu, adalah karena aritmia jantung dengan fibrilasi ventrikel, yang berarti jantung berdetak tidak normal kemudian berhenti.

Ada tiga faktor yang awalnya dikutip dalam kematiannya termasuk pembesaran jantung, penyumbatan arteri koroner dan tekanan darah tinggi. Dia juga memiliki kecanduan opiat yang menyebabkan kematiannya.

Ibu Elvis, Gladys Love Presley, juga meninggal pada usia 46 tahun karena gagal jantung pada tahun 1958. Dan Vernon Presley, kakek Lisa Marie, meninggal karena henti jantung pada usia 63 tahun pada tahun 1979.

Meskipun gagal jantung dan henti jantung tidak sama, keduanya dapat berakibat fatal. Gagal jantung menunjukkan bahwa jantung tidak memompa darah sebanyak yang dibutuhkan tubuh, sedangkan henti jantung berarti jantung berhenti berdetak. 

Memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga Anda membuat Anda lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung di masa depan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC. 

Banyak jenis penyakit jantung yang bisa diturunkan dalam keluarga. Menurut Mayo Clinic, riwayat penyakit jantung dalam keluarga meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, terutama jika orang tua mengidapnya sejak usia dini. Dalam beberapa kasus, penyakit jantung di usia muda bisa menjadi tanda hiperkolesterolemia, kelainan genetik penyebab kolesterol tinggi.

Penting untuk mengumpulkan riwayat kesehatan keluarga untuk menentukan apakah seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung. Jika Anda menyadari risikonya, Anda mungkin dapat mengatasi masalah tersebut, menurut Penn Medicine.

PEOPLE

Baca juga: Mengenal Henti Jantung yang Dialami Lisa Marie Presley sebelum Meninggal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








5 Tips Berpuasa Ramadan bagi Penderita Penyakit Jantung

50 menit lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
5 Tips Berpuasa Ramadan bagi Penderita Penyakit Jantung

Berikut lima tips berpuasa bagi penderita penyakit jantung demi mendukung kelancaran ibadah selama Ramadan 2023.


Upaya Tingkatkan Kepedulian terhadap Hipertensi, Ini yang Dilakukan ADINKES

3 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Upaya Tingkatkan Kepedulian terhadap Hipertensi, Ini yang Dilakukan ADINKES

ADINKES berusaha meningkatkan kepedulian terhadap hipertensi untuk mencegah jutaan kematian dini dengan meningkatkan kontrol tekanan darah tinggi.


Bersiap Puasa Ramadan, Simak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Bersiap Puasa Ramadan, Simak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

Dokter mengimbau penderita penyakit jantung menghindari menu makanan yang mengandung santan dan gula berlebih selama Ramadan.


Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

9 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

Pada survei 53.416 orang dewasa, ditemukan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko PAD.


Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Gejala peringatan bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri lengan, nyeri bahu, dan kelemahan.


Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

14 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. boldsky.com
Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

Gula tebu adalah gula yang paling umum digunakan sebagai pemanis dalam minuman ataupun makanan. Apa saja risiko kesehatan dari mengonsumsi gula tebu?


Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

14 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

Pakar menyebut anak dengan penyakit jantung rematik sebaiknya menghindari makanan yang tinggi glukosa. Apa makanan lainnya?


Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Orang tua diminta mengenali awal penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.


Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

17 hari lalu

Ilustrasi jus buah delima (Pixabay.com)
Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

Buah Delima memiliki sejumlah nutrisi yang dapat mencegah jantung koroner


Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

18 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

Dokter mengatakan henti napas akibat Obstructive Sleep Apnea tak hanya dialami orang dewasa tapi juga anak-anak.