TEMPO.CO, Jakarta - Jelang perayaan imlek, ikan bandeng selalu diincar untuk disajikan santapan. Orang Tionghoa percaya mengonsumsi ikan saat Imlek diharapkan bisa membawa mereka memperoleh kemakmuran dan rezeki melimpah di tahun baru.
Ikan bandeng disajikan sebagai hidangan saat Imlek jadi gambaran bahwa kehidupan manusia yang berliku sehingga perlu kehati-hatian dan kesebaran demi menikmati hasil yang memuaskan. Hal ini juga menggambarkan supaya tidak putus asa menghadapi segala rintangan. Selain itu, duri yang banyak juga menggambarkan rezeki tidak akan ada habisnya.
Bukan hanya soal makna, ikan bandeng memang memiliki tekstur daging yang lembut dan gurih. Dibalik kenikmatannya, ikan bandeng menyimpan duri yang banyak sehingga cukup menggangu saat disantap. Melansir laman Vocational Education Development Center for Agriculture, jumlah duri pada ikan bandeng mencapai 70 pasang. Duri bercabang itu menempel di dalam daging dekat permukaan kulit luar.
Baca : Mengapa Ikan Bandeng Sering Disajikan saat Imlek
Di bagian punggung, mencapai 42 pasang, di bagian tengah ada 12 pasang duri pendek, pada rongga perut ada 16 duri pendek dan bagian perut dekat ekor ada 12 pasang duri.
Supaya tidak tersedak duri saat makan ikan bandeng, berikut lima tips menghilangkan duri ikan bandeng dilansir dari laman kkp.go.id :
1. Bersihkan sisiknya terlebih dahulu
2. Belah melebar ikan bandeng dari pangkal ekor, punggung hingga ke arah kepala
3. Buang isi perut bandeng dan cuci bersih
4. Patahkan tulang belakang pada bagian ekor dan tarik ke arah kepala
5. Cabut sisa duri ikan menggunakan pinset
NOVITA ANDRIAN
Baca : Kandungan Nutrisi Ikan Bandeng, Hidangan Khas Imlek
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.