TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang yang mulai menerapkan trik penuaan yang sehat di tahun 2022. Ini berlawanan dengan pola pikir anti penuaan yang mendominasi industri kecantikan di masa lalu. Namun, sulit untuk menentukan strategi mana yang membantu penuaan kulit Anda dengan kecepatan yang sehat.
Kolagen merupakan kunci untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang, baik dari segi tampilan maupun nuansa. Agar tetap cepat dan sederhana, berikut ini tiga faktor yang secara langsung berkontribusi pada produksi kolagen Anda. .
Cara mempertahankan produksi kolagen
1. Konsumsilah alkohol dengan penuh perhatian
Bulan Januar waktu yang baik untuk mengevaluasi hubungan Anda dengan alkohol. Meskipun mengonsumsi beberapa minuman lebih sedikit setiap minggu dapat membuat Anda merasa lebih baik secara keseluruhan, ini juga memiliki beberapa manfaat kulit yang tidak terduga.
“Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan produksi radikal bebas,” kata dokter penyakit dalam Russell Jaffe. Ini juga mengurangi antioksidan dalam tubuh, mempersulit tubuh Anda (dan kulit Anda) untuk mempertahankan diri. Akibatnya, stres oksidatif dan peradangan menjadi semakin parah.
Hal in juga berdampak pada kolagen. Stres oksidatif dapat merusak kolagen Anda yang ada saat diaktifkan secara kronis. Ini juga menurunkan kemampuan fibroblas, sejenis sel yang menghasilkan kolagen tipe I, kolagen jenis ini adalah protein yang paling melimpah di dalam tubuh. Belum lagi, asupan alkohol yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan vitamin C, yang selanjutnya berkontribusi pada sintesis kolagen yang buruk.
2. Suplemen kolagen
Suplemen kolagen telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, dan ada alasan yang cukup bagus, karena Ada penelitian signifikan yang menunjukkan manfaat kulit yang komprehensif. Manfaatnya untuk mempromosikan produksi kolagen dan elastin alami Anda. Ini adalah kunci untuk penuaan kulit, karena penelitian menunjukkan tingkat kolagen Anda mulai menurun sebesar 1 persen setiap tahun, dimulai sekitar usia pertengahan 20-an. Namun, tidak semua suplemen kolagen bekerja dengan cara yang sama. Sebagian besar penelitian yang menjanjikan tentang topik ini berasal dari peptida kolagen terhidrolisis secara khusus.
3. Tidur yang cukup dan batasi asupan kafein malam hari
Kurang tidur (termasuk sering kurang dari tujuh jam) menginduksi stres oksidatif dalam tubuh. Selain itu, kurang tidur meningkatkan kortisol, hormon stres Anda, yang memecah kolagen. Penelitian bahkan menemukan hubungan langsung antara menutup mata dan produksi kolagen.
Belum lagi, lonjakan kortisol itu bahkan bisa memicu munculnya jerawat. Lihat, lonjakan ini bermanifestasi menjadi lebih banyak produksi sebum dan, dengan demikian, lebih banyak berjerawat. Bahkan jika Anda biasanya tidak memiliki kulit yang cenderung berjerawat, kurang tidur dapat menyebabkan apa yang oleh ahli kulit disebut "jerawat sesekali".
Selain mendapatkan tidur yang baik, Anda mungkin ingin memperhatikan asupan kafein Anda. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi dosis kafein (khususnya 400 mg5 dalam penelitian ini) hingga enam jam sebelum tidur memiliki efek mengganggu yang penting pada tidur Anda. Selain kesulitan tidur, penelitian ini menunjukkan hubungan antara kafein dan tidur yang terganggu juga.
MIND BODY GREEN
Baca juga: Makanan untuk Meningkatkan Produksi Kolagen Pencegah Keriput
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.