Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tanda Orang Tua yang Defensif dan Cara Menghadapinya saat Liburan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim liburan bisa jadi cukup menantang bagi sebagian orang, entah itu karena membawa beban mental liburan untuk seluruh keluarga atau kesulitan menetapkan batasan. Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga selama musim ini juga dapat menimbulkan banyak hal, terutama jika Anda tidak tahu cara menghadapi orang tua yang defensif.

Psikoterapis Divya Robin menjelaskan bahwa orang tua atau pengasuh yang defensif menanggapi kebutuhan atau emosi anak dengan sikap defensif, baik anak yang bersangkutan masih muda atau sudah dewasa. "Densifensi ini seringkali merupakan respons terhadap perasaan terancam atau tidak nyaman dengan emosi yang muncul pada orang tua ketika anak mereka mengungkapkan bagaimana perilaku orang tua berdampak pada kesejahteraan anak itu," katanya.

Perilaku defensif ini, tambahnya, mengirimkan pesan implisit kepada anak, misalnya, bahwa tidak aman bagi mereka untuk memiliki kebutuhan fisik, emosional, atau mental atau bahwa mereka harus melakukan semuanya sendiri, yang dapat berdampak negatif pada mereka secara psikologis bahkan dalam masa dewasa. Berikut ini Robin membagikan lima tanda bahwa Anda dibesarkan dengan orang tua yang defensif dan tips tentang cara menghadapinya selama liburan.

5 tanda Anda tumbuh dengan orang tua yang defensif


1. Melimpahkan kesalahan kepada Anda

Robin mencatat bahwa orang tua yang defensif akan sering berperan sebagai korban setiap kali Anda mengungkit kenangan bersama mereka, terutama kenangan yang membuat Anda kesakitan. Atau, mereka mungkin menyangkal pengalaman itu sama sekali. Dia menambahkan bahwa perilaku ini mengirimkan pesan bahwa cinta itu bersyarat, artinya orang tua Anda akan mencintai dan mendukung Anda hanya jika Anda menghindari mengungkit hal negatif yang telah mereka lakukan terhadap Anda.

2.  Membenarkan perilaku mereka

Jika mereka tidak menyalahkan Anda atau menyangkal pengalaman itu, Robin mengatakan orang tua yang defensif juga dapat "membenarkan" perilaku mereka dengan mengemukakan pengalaman masa lalu dan menjelaskan mengapa mereka memperlakukan Anda seperti itu daripada memvalidasi perasaan Anda. Misalnya, mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti, "Ya, saya melakukan itu karena kamu adalah anak yang bermasalah."

3. Mengganggu Anda saat berbagi perasaan

Karena orang tua yang defensif merasa terancam atau tidak nyaman ketika anak mereka mengungkapkan emosinya, Robin mengatakan mereka dengan cepat menyela ketika Anak mengungkapkan perasaannya. Orang tua Anda mungkin juga menunjukkan distorsi kognitif seperti membuat asumsi yang menghancurkan tentang pengalaman emosional Anda. Misalnya, mereka mungkin berkata, "Oh, saya yakin Anda begitu sengsara tinggal di sini dan membenci saya, bukan?" Akibatnya, Anda secara tidak sadar mengetahui bahwa mengungkapkan perasaan Anda dalam hubungan tidak aman karena akan menimbulkan konflik, yang dapat memengaruhi cara Anda berkomunikasi dalam hubungan orang dewasa.

4. Merasa tahu yang terbaik untuk Anda

Selain menyela ketika Anda mengungkapkan perasaan Anda, Robin mengatakan bahwa orang tua yang defensif dapat berbicara atas nama Anda karena mereka mengaku "tahu yang terbaik". "Ini mungkin mekanisme pertahanan sadar atau tidak sadar untuk mengendalikan Anda agar tidak membentuk pendapat Anda sendiri karena itu mungkin pendapat yang tidak mereka sukai," katanya. Sekali lagi, ini mengajarkan Anda bahwa tidak ada ruang untuk suara Anda atau bahwa suara Anda tidak penting.

5. Anda selalu hati-hati di sekitar mereka

Perilaku defensif orang tua juga dapat membuat Anda merasa harus hati-hati di sekitar mereka, kata Robin, yang berarti Anda ekstra hati-hati tentang apa yang Anda katakan dan lakukan di sekitar mereka untuk mencegah mereka matah dan menjadi defensif terhadap Anda.

Cara menghadapi orang tua defensif selama musim liburan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat berhadapan dengan orang tua yang defensif, Robin sangat menekankan pentingnya pemahaman bahwa sikap defensif adalah perilaku, bukan sifat karakter yang melekat pada kepribadian mereka. Dan karena itu adalah perilaku, itu berarti seseorang dapat mengubahnya jika dia mau. 

Renungkan seberapa besar keinginan orang tua defensif Anda untuk mengubah perilaku mereka. Beberapa mungkin terbuka untuk itu, tetapi yang lain mungkin tidak. "Ini bisa menjadi kesadaran yang sulit bagi banyak orang bahwa perilaku defensif pengasuh mereka sudah mengakar kuat, dan meskipun mungkin untuk berubah, mereka mungkin tidak mau," katanya. Dari sana, Anda dapat memilih apakah Anda ingin mengomunikasikan perasaan Anda tentang bagaimana perilaku defensif mereka memengaruhi Anda, mengetahui bahwa ada kemungkinan mereka merespons dengan cara defensif.

Apakah Anda menyuarakan perasaan itu atau tidak, kata Robin, kuncinya adalah menetapkan batasan dengan orang tua yang defensif. "Ini mungkin batasan tentang berapa banyak waktu yang Anda habiskan bersama mereka, percakapan yang Anda lakukan dengan mereka, dan seberapa terlibat Anda membiarkan mereka berada dalam hidup Anda." Merefleksikan bagaimana perilaku dan kecenderungan defensif mereka berdampak negatif pada kesehatan mental Anda dapat membantu memberikan motivasi dan keberanian untuk menetapkan batasan tersebut untuk melindungi diri Anda sendiri. Terakhir, Robin mendorong untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang dalam hidup Anda yang memiliki hubungan yang mendukung dan memvalidasi dengan Anda, apakah itu hubungan romantis atau persahabatan, terutama selama liburan ketika Anda mungkin membutuhkan dukungan tambahan saat menavigasi pertemuan keluarga.

WELL+GOOD

Baca juga: Ucapan Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak

 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jogja Film Academy Gelar Wisuda dan Angkat Isu Kesehatan Mental dalam Karya Film Tugas Akhir

6 jam lalu

Akademi Film Yogyakarta atau Jogja Film Academy (JFA) melaksanakan wisuda ke-3 tahun 2024, pada Selasa, 15 Oktober 2024 di bioskop Empire XXI Cinema, Kota Yogyakarta.  Foto: TEMPO/Michelle Gabriela
Jogja Film Academy Gelar Wisuda dan Angkat Isu Kesehatan Mental dalam Karya Film Tugas Akhir

Bagaimana prosesi wisuda Jogja Film Academy dan isu kesehatan mental yang dibahas dalam berbagai karya tugas akhir wisudawan?


7 Tips Terhindar dari Penyakit Pencernaan saat Liburan di Kapal Pesiar

1 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
7 Tips Terhindar dari Penyakit Pencernaan saat Liburan di Kapal Pesiar

Liburan di kapal pesiar berisiko terjangkt penyakit gastrointestinal, pakar kesehatan membagikan tips pencegahannya


Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

1 hari lalu

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

Gentle parenting merupakan pola asuh yang mengedepankan kelembutan dan empati saat berkomunikasi dengan anak. Dengan pola asuh ini, anak terbukti akan jauh lebih stabil dari segi emosi dan kedewasaan. Berikut selengkapnya


Cara Hemat Liburan di Dubai, dari Tempat Wisata Gratis hingga Naik Metro

1 hari lalu

Kawasan Gold Souk yang berisi toko-toko emas di Deira, Dubai (TEMPO/Mila Novita)
Cara Hemat Liburan di Dubai, dari Tempat Wisata Gratis hingga Naik Metro

Meski dipenuhi dengan hotel bintang lima dan restoran bintang Michelin, liburan di Dubai juga bisa hemat dengan cara ini.


Alasan Mengapa Orang yang Suka Traveling Lebih Awet Muda

1 hari lalu

Ilustrasi traveling naik kereta. shutterstock.com
Alasan Mengapa Orang yang Suka Traveling Lebih Awet Muda

Traveling secara alami memadukan banyak elemen penting tersebut mulai dari aktivitas fisik hingga keterlibatan kognitif


Seunghan RIIZE Dikirim 1.000 Papan Bunga Kematian, Netizen Indonesia Banjir Beri Dukungan

2 hari lalu

Seribu papan bunga dikirim di kantor SM Entertainment di Seoul, Korea pada Ahad, 13 Oktober untuk menolak kembalinya Seunghan di RIIZE. Foto: X.
Seunghan RIIZE Dikirim 1.000 Papan Bunga Kematian, Netizen Indonesia Banjir Beri Dukungan

Netizen Korea melakukan aksi mengirimkan 1000 papan bunga kematian atas pengumuman kembalinya Seunghan ke RIIZE.


Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

2 hari lalu

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio
Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan kesehatan mental sementara lingkungan yang buruk dapat menurunkan kesehatan dan bikin stres.


Berlirik Pengalaman Pribadi, Songlistwinne Luncurkan Tembang 'Kisah'

2 hari lalu

Penyanyi dan penulis Songlistwinne meluncurkan single berjudul Kisah, 12 Oktober 2024. (Dok.Songlistwinne)
Berlirik Pengalaman Pribadi, Songlistwinne Luncurkan Tembang 'Kisah'

Lirik lagu 'Kisah' dari Songlistwinne memberikan motivasi kepada para pendengar untuk melawan rasa sakit.


Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak bisa dibangun dengan membiarkannya mengekspresikan perasaan dalam suasana santai dan ramah. Simak saran lainnya.


Waktu Terbaik untuk Memesan Liburan Musim Dingin pada Akhir dan Awal Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi liburan keluarga. Shutterstock
Waktu Terbaik untuk Memesan Liburan Musim Dingin pada Akhir dan Awal Tahun

Keluarga yang ingin mendapatkan liburan murah sebaiknya memesan dalam periode ini