Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Meningkatkan Kolagen untuk Usia 30-an

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita menggunakan krim wajah. Freepik.com/Senivpetro
Ilustrasi wanita menggunakan krim wajah. Freepik.com/Senivpetro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika ada satu hal yang harus Anda perhatikan di usia 30-an terkait perawatan kulit adalah kolagen. Kolagen merupakan protein struktural yang membuat kulit Anda kencang dan awet muda. Saat kolagen berkurang, muncul kendur, garis halus, dan hilangnya kekenyalan.

Konon, penurunan kolagen adalah bagian alami dari kehidupan. Pada usia akhir 20-an, kolagen Anda akan mulai menurun dengan laju sekitar 1 persen setiap tahun untuk setiap tahun sesudahnya. Inilah sebabnya kebanyakan orang mulai memperhatikan tanda-tanda penuaan dini di usia 30-an—dan mengapa banyak orang biasanya mulai berfokus pada pencegahan penuaan sekitar usia ini.

Ada banyak cara untuk mendukung kolagen Anda seiring bertambahnya usia. Selain itu, Anda dapat menggunakan pendekatan menyeluruh dan holistik dalam perawatan kulit untuk memaksimalkan potensi produksi kolagen. Berikut adalah tiga hal yang dapat Anda terapkan mulai sekarang yang akan membantu Anda di tahun-tahun mendatang.

3 cara meningkatkan kolagen di usia 30-an

1. Perawatan facial

Perawatan facial dengan bantuan ahli salah satu cara paling efektif untuk merawat kulit Anda dan meningkatkan kolagen. Para ahli memiliki akses dan perawatan yang tidak Anda miliki, dan tahu cara menggunakannya secara efektif, sehingga Anda tidak merusak kulit dengan menggunakan bahan atau modalitas yang tidak cocok untuk Anda.

Beberapa yang terbaik untuk diperhatikan untuk produksi kolagen adalah facial LED, facial microcurrent, facial PRP, dan chemical peeling (terutama yang mengandung asam glikolat). Anda bisa berkonsultasi dengan ahli perawatan kulit untuk menentukan mana yang terbaik untuk Anda.

2. Gaya hidup sehat

Beberapa hal utama yang dapat menguras kolagen (dan agak agresif) adalah kurang tidur, stres berkepanjangan dan kronis, serta pilihan pola makan. Pada bagian tidur dan stres, keduanya dapat memicu masuknya hormon stres kortisol. Kortisol mendatangkan malapetaka pada tubuh dan langsung merusak kolagen di kulit. Jadi, Anda perlu memprioritaskan waktu istirahat yang cukup dan menemukan praktik manajemen stres yang sesuai untuk Anda. 

Sedangkan untuk nutrisi, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat yang penuh dengan asam amino dan antioksidan. Selain itum Anda bisa mempertimbangkan suplemen kolagen, yang dapat membantu tubuh Anda membuat lebih banyak kolagen secara alami. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen meningkatkan hidrasi dan kepadatan kulit serta mengurangi garis-garis halus. Cobalah mencari bubuk kolagen yang mengandung bahan tambahan (seperti antioksidan, seperti vitamin C dan E) untuk dukungan ekstra. 

3. Produk perawatan topikal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jelas produk perawatan kulit topikal memainkan peran besar dalam produksi dan pelestarian kolagen. Hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah memakai tabir surya secara teratur untuk melindungi kolagen Anda dari kerusakan paparan sinar UV. Sebanyak 80 persen kerusakan akibat sinar UV penyebab utama penuaan kulit.

Dari sana, Anda pasti ingin menggunakan bahan topikal yang terbukti meningkatkan produksi kolagen seperti vitamin C, retinol, peptida, dan AHA. Vitamin C sangat penting untuk proses sintesis kolagen—ditambah sebagai antioksidan, ia dapat melindungi lapisan kolagen Anda dari radikal bebas. Retinol bekerja dengan reseptor retinoid kulit Anda untuk mengatur produksi kolagen dari waktu ke waktu. Dan asam glikolat telah terbukti memacu kolagen dengan melibatkan respons luka kulit Anda. Ada lebih sedikit penelitian tentang peptida, tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa beberapa pilihan tertentu juga dapat mendorong produksi kolagen di kulit.

Tapi ingat, Anda bisa memakai bahan topikal ini hanya jika Anda bisa mentolerirnya. Jika Anda menggunakannya dengan jumlah berlebihan, justru akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada lapisan kolagen. 

MIND BODY GREEN

Baca juga: Makanan untuk Meningkatkan Produksi Kolagen Pencegah Keriput

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

4 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.


Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com
Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

Masyarakat diminta mengonsumsi makanan minuman kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.


Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara di acara NATO untuk memperingati 75 tahun aliansi tersebut, di Washington, AS, 9 Juli 2024. REUTERS/Yves Herman
Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

Di usia 81 tahun, Presiden AS Joe Biden diduga telah mengalami penurunan kognitif. Cegah masalah kognisi saat menua dengan cara berikut.


Pakar Ungkap Penyebab Stres Bisa Berujung Kematian, Terutama pada Penderita Penyakit Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)
Pakar Ungkap Penyebab Stres Bisa Berujung Kematian, Terutama pada Penderita Penyakit Jantung

Pakar asal Swiss menyebut stres bisa membuat pembuluh darah kaku dan darah lebih kental berdasarkan riset yang telah ia lakukan sejak tahun 2000.


5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

8 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

Cuaca dingin di Indonesia saat ini perlu dihadapi dengan berbagai caa supaya tubuh tetap sehat


4 Manfaat Suplemen Kolagen, Selain untuk Kulit

10 hari lalu

Ilustrasi minuman berkolagen. youtube.com
4 Manfaat Suplemen Kolagen, Selain untuk Kulit

Kolagen dalam bentuk minuman suplemen saat ini sedang banyak diminati masyarakat. Apa saja manfaat suplemen kolagen bagi tubuh?


Manfaat Berpelukan Antara Anak dan Orang Tua

11 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak pelukan (Pixabay.com)
Manfaat Berpelukan Antara Anak dan Orang Tua

Masih banyak orang tua yang canggung ketika memeluk anak. Padahal berpelukan dengan tulus bisa memberikan banyak manfaat.


10 Tips Meningkatkan Imunitas

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
10 Tips Meningkatkan Imunitas

Imunitas adalah kunci agar tubuh tetap sehat. Ikuti 10 tips ini untuk meningkatkan imunitas tubuh.


3 Tips Menentukan SPF pada Sunscreen yang Akan Digunakan

17 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya atau sunscreen untuk anak. Freepik.com
3 Tips Menentukan SPF pada Sunscreen yang Akan Digunakan

Memilih sunscreen pada tabir surya bisa bergantung kepada berbagai faktor, termasuk jenis kulit, durasi paparan sinar matahari, dan aktivitas diri.


5 Kota dengan Tingkat Stres Paling Rendah di Dunia

25 hari lalu

Pemandangan kota Helsinki, Finlandia 28 Juni 2018. Lehtikuva/Roni Rekomaa/via REUTERS.
5 Kota dengan Tingkat Stres Paling Rendah di Dunia

5 kota dengan tingkat stres rendah di dunia karena kualitas udara, tingkat kejahatan, infrastruktur transportasi, dan kualitas hidup yang baik.