TEMPO.CO, Jakarta - Fotografer yang memotret iklan kontroversial Balenciaga, yang menampilkan anak-anak memegang boneka beruang mdengan pakain BDSM, mengeluarkan pernyataan pada Rabu, 23 November 2022. Fotografer National Geographic Gabriele Galimberti mengatakan harus membuat penjelasan menyusul ratusan email dan pesan kebencian yang diterima sebagai reaksi dari foto kampanye Balenciaga.
Dalam unggahannya di Instagram, Galimberti mengatakan bahwa, meskipun dia memotret iklan, dia “tidak berhak” untuk memilih produk atau model yang ditampilkan dalam kampanye, atau kombinasi keduanya.
"Saya tidak dalam posisi untuk mengomentari pilihan Balenciaga, tetapi saya harus menekankan bahwa saya tidak berhak dengan cara apa pun untuk memilih produk, model, atau kombinasi yang sama," tulisnya. “Sebagai seorang fotografer, saya hanya dan semata-mata diminta untuk menyalakan pemandangan yang diberikan, dan mengambil bidikan sesuai dengan gaya khas saya. Seperti biasa untuk pemotretan komersial, arah kampanye dan pilihan objek yang ditampilkan tidak ada di tangan fotografer.”
Foto-foto yang dipermasalahkan, yang sempat dipasang di situs web Balenciaga sebagai bagian dari kampanye "Toy Stories" itu menampilkan anak-anak yang memegang tas teddy bear dari koleksi Paris Fashion Week Spring/Summer 2023. tapi kini foto tersebut sudah dihapus dari website.
Seperti yang dicatat oleh banyak kritikus, boneka beruang tampaknya dilengkapi dengan perlengkapan BDSM (bondage, dominance, sadism, and masochism) yang identik dangan praktik seks sadis, seperti harness kulit dan rantai dengan kunci. “TIDAK ada alasan yang dapat diterima untuk mengekspos anak-anak ke BDSM,” tweet seorang kritikus, sementara yang lain menyebut kampanye itu “mengerikan”.
Dalam pernyataannya, Galimberti tampaknya mengklaim bahwa serangan balik yang ditujukan kepadanya atas kampanye itu salah tempat, dan mengatakan itu mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya.
"Saya menduga bahwa setiap orang yang rentan terhadap pedofilia mencari di web dan sayangnya memiliki akses yang terlalu mudah ke gambar yang sama sekali berbeda dari saya, benar-benar eksplisit dalam konten mereka yang mengerikan," tulisnya, menambahkan: "Lynching seperti ini ditujukan terhadap target yang salah, dan mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya, dan penjahat.”
Fotografer itu juga mengklarifikasi bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan foto-foto Balenciaga yang menampilkan dokumen Mahkamah Agung 2008, Amerika Serikat v Williams, yang mengkriminalisasi muncikari pornografi anak. Putusan itu menegaskan kembali konstitusionalitas UU PROTECT, undang-undang federal yang meningkatkan hukuman untuk eksploitasi seksual dan pelecehan lainnya terhadap anak-anak.
Menurut Galimberti, foto di mana dokumen pengadilan diambil di set lain oleh orang lain dan dan secara keliru dikaitkan dengan fotonya.
Galimberti membagikan pernyataan itu sehari setelah Balenciaga mengeluarkan permintaan maaf atas foto-foto yang menampilkan anak-anak berpose dengan boneka beruang yang kontroversial.
“Kami dengan tulus meminta maaf atas segala pelanggaran yang mungkin disebabkan oleh kampanye liburan kami. Tas beruang mewah kami seharusnya tidak ditampilkan bersama anak-anak dalam kampanye ini. Kami telah segera menghapus kampanye dari semua platform," tulis tim Balenciaga.
INDEPENDENT | YAHOO LIFE
Baca juga: Balenciaga Minta Maaf setelah Kontroversi Iklan Anak Pegang Boneka BDSM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.