Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 4 Ciri-ciri Anak Mengalami Bullying

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bullying memiliki efek jangka panjang, baik pada korban maupun pelaku. Korban berisiko mengalami harga diri rendah, kecemasan atau ketakutan akibat diintimidasi. Dalam kasus ekstrim, korban melakukan bunuh diri untuk menghindari pelecehan terus-menerus.

Prestasi akademis korban juga dapat terpengaruh secara negatif. Di sisi lain, anak-anak yang menindas anak lain lebih mungkin terlibat dalam sistem peradilan pidana sejak usia dini. Mereka juga berisiko terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang dan perilaku anti-sosial lainnya.

Banyak korban intimidasi yang begitu takut terhadap pelaku intimidasi sehingga mereka menderita dalam diam. Jadi, penting untuk mengenali seorang anak yang menjadi korban dan bertindak berdasarkan pengamatan.

Dilansir dari Brighthubeducation, berikut ciri-ciri anak mengalami bullying

1. Tanda Fisik

Ciri yang paling jelas adalah korban didorong atau dipukul dan tidak dapat membela dirinya sendiri. Jenis intimidasi fisik biasanya paling mudah dikenali, tetapi seringkali terjadi ketika tidak ada orang dewasa di dekatnya.

Itulah mengapa penting untuk mencari tanda lain dari viktimisasi, yaitu pakaian robek atau benjolan dan memar yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah. Jika sering memperhatikan tanda-tanda ini, inilah saatnya untuk turun tangan dan melakukan sesuatu.

2. Gejala Emosi

Jika memperhatikan seorang anak yang terus-menerus diejek dan diejek, anak itu adalah korban perundungan. Tidak ada yang suka diolok-olok dan itu bisa sangat merugikan anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Gejala Sosial

Sering kali korban bullying seolah tidak punya teman. Jika melihat seorang anak di kelas yang tampak tidak memiliki teman, perhatikan baik-baik. Mereka mungkin menarik diri karena takut, terintimidasi, dan rendah diri akibat diintimidasi.

Korban bully sering terlihat cemas dan tidak percaya diri. Mereka mungkin kesulitan berbicara di kelas. Tentu saja, ini adalah karakteristik yang dimiliki banyak anak pemalu. Jadi penting untuk waspada dan jeli agar dapat melihat masalah yang sebenarnya tidak tampak.

4. Masalah Akademik

Terkadang, anak-anak yang baru saja menjadi korban bullying menunjukkan penurunan nilai di sekolahnya. Seperti rasa tidak aman, penurunan nilai yang tiba-tiba tidak berarti anak diintimidasi, tetapi itu adalah tanda peringatan yang harus diwaspadai.

MALINI

Baca juga: Kenali 7 Tanda Anak Potensial Menjadi Pelaku Bullying

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

14 jam lalu

Petugas membawa korban tewas dari rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Rami Zohod
RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

Tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di tiga rumah sakit di Gaza utara untuk untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.


Kemenkes Ungkap Dugaan Pungli dan Perundungan PPDS FK Unsrat: dari Sewa Mobil hingga Beli Laptop

22 jam lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Kemenkes Ungkap Dugaan Pungli dan Perundungan PPDS FK Unsrat: dari Sewa Mobil hingga Beli Laptop

Kemenkes RI membekukan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

23 jam lalu

Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy (kiri), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berbincang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Rapat tersebut membahas penyesuaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun anggaran 2025 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

Pendampingan psikologis membantu memulihkan diri korban kekerasan seksual dari trauma yang mendalam.


Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

Polisi menyebut jumlah korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, bertambah menjadi delapan orang, mayoritas anak-anak.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

1 hari lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

1 hari lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

Kuasa hukum korban bullying Binus Simprug mengatakan tidak ada perdamaian dalam proses hukum kasus itu.


5 Tips Meningkatkan IQ Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
5 Tips Meningkatkan IQ Anak

Orang tua dapat membantu meningkatkan IQ anak melalui berbagai cara. Adapun waktu terbaik untuk meningkatkan kecerdasaan anak adalah antara usia 1 hingga 5 tahun.


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

2 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.


Kemenkes Hentikan Sementara PPDS FK Unsrat Akibat Kasus Perundungan

2 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Kemenkes Hentikan Sementara PPDS FK Unsrat Akibat Kasus Perundungan

Penghentian sementara tersebut terjadi karena ada pungutan liar dan perundungan di PPDS FK Unsrat oleh senior kepada junior dan calon PPDS.


Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

Pelajar diminta segera mencari bantuan apabila mengalami kekerasan di sekolah. Salah satunya dengan melapor ke TPPK.