Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari saat Terjangkit COVID-19

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai panduan telah banyak diterbitkan tentang apa yang harus dilakukan jika Anda dinyatakan positif COVID-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, Anda harus melakukan karantina setidaknya selama lima hari dan memakai masker jika harus bersama orang lain. Dan ada satu pertanyaan besar yang tidak terjawab oleh semua panduan saat terjangkit COVID-19 tentang makanan apa saja yang harus dimakan saat terinfeksi COVID-19.

Para ahli mengatakan bahwa anda tidak perlu membuat perubahan besar pada menu makan yang anda mengkonsumsi saat menderita COVID-19. Ada beberapa cara yang akan membantu Anda mengatasi penyakit ini senyaman mungkin. 

“Saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau mengkonsumsi vitamin tertentu (vitamin D, seng, vitamin C) dapat berdampak langsung dalam perkembangan COVID-19” kata Thomas Russo, profesor dan ketua penyakit menular di Universitas Buffalo di New York.

Dr. Russo menyarankan untuk mengkonsumsi banyak buah dan sayuran, bersama dengan protein rendah lemak untuk memastikan anda memenuhi semua kebutuhan nutrisi anda dan menjaga tubuh anda dalam kerja yang baik. Namun hal itu tergantung pada gejala yang anda rasakan. Jika Anda sedang bermasalah dengan masalah pencernaan, Dr. Russo mengatakan anda bisa mencoba makanan seperti pisang, nasi, apel, dan roti panggang.

National Institutes of Health (NIH) mengomentari bahwa ada beberapa penelitian yang memperlihatkan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat vitamin D rendah dapat mengalami peningkatan risiko terkena COVID-19. “Belum ada bukti konklusif bahwa suplementasi vitamin D melindungi ataupun mengobati pasien COVID-19,” menurut perwakilan NIH. Sama dengan vitamin C belum ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa vitamin tersebut dapat mengobati COVID-19.

Makanan yang harus dimakan saat terinfeksi COVID-19

Amesh A. Adalja, seorang sarjana senior di pusat keamanan kesehatan Johns Hopkins menambahkan bahwa hal ini benar-benar tergantung pada gejala yang dialami. "Pada dasarnya, penting untuk makan makanan normal dan tetap terhidrasi selama penyakit anda sebagai dehidrasi," ucapnya, menambahkan, "Peradangan pada Covid-19 meningkatkan metabolisme dan hilangnya air (khususnya jika ada demam), maka jika terus terhidrasi, hal itu akan mencegah dehidrasi."

Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa makanan fermentasi meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang makan makanan fermentasi membawa berbagai mikroba di perutnya, yang dapat memengaruhi respons kekebalan, tetapi tidak akan membantu jika Anda benar-benar sakit, kata Richard Watkins, dokter penyakit.

Kehilangan indera perasa dan penciuman saat terjangkit COVID-19 bisa saja terjadi Dr. Watkins merekomendasikan untuk tetap mencoba makan makanan bergizi, meskipun anda mungkin tidak ingin makan banyak. "Penting untuk mempertahankan menu makanan yang memadai dengan kalori yang cukup," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Russo juga menambahkan anda dapat melatih indera penciuman dan perasa anda dengan mengendus aroma kuat tertentu, seperti kayu manis atau jeruk untuk mempercepat pemulihan.

Makanan yang harus dihindari saat terinfeksi COVID-19

Sekali lagi, tidak mungkin makanan tertentu akan mempengaruhi perjalanan penyakit Anda, tetapi makan makanan tertentu bisa membuat Anda merasa kurang optimal saat tubuh Anda melawan infeksi. Seperti makanan cepat saji, gorengan, dan hal-hal yang tinggi gula tambahan, kata Dr. Russo. 

Anda mungkin pernah mendengar bahwa menghindari produk susu saat hidung meler dan berdahak adalah ide yang baik, tetapi penelitian tentang saran tersebut telah beragam. Beberapa penelitian lama menemukan bahwa produk susu tidak memengaruhi seberapa banyak volume lendir yang Anda buat, sementara penelitian yang lebih baru menemukan bahwa mengonsumsi produk susu dapat mengurangi jumlah lendir yang Anda hasilkan.

Namun, adalah ide yang baik untuk menghindari alkohol, kata Dr. Russo, untuk mencegah Anda mengalami dehidrasi dan berkontribusi pada lebih banyak peradangan tubuh. Anda juga tidak ingin mengambil risiko berlebihan dan merasa lebih buruk keesokan harinya, katanya. Selaintu alkohol dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi. Faktanya, NIH mengatakan bahwa alkohol cenderung merusak respons imun langsung tubuh Anda terhadap virus, “membuat infeksi lebih mudah berkembang.” Pada akhirnya, “lebih baik aman dan berikan tubuh Anda setiap keunggulan untuk membantu membersihkan infeksi,” kata Dr. Russo.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | PREVENTION

Baca juga: Cara Paling Efektif Cegah Penularan Covid-19 di Tempat Umum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan Bakal Disebar di Rumah Sakit, Ini Fungsinya

1 hari lalu

Jaya (70) seorang peserta BPJS Kesehatan mandiri mengantri untuk pengobatan laser katarak di sebuah rumah sakit di Bogor, Jawa Barat, Ahad, 10 April 2022. Jaya yang bekerja sebagai petani lahan kosong di kawasan Stasiun Pondok Rajeg, Depok, Jawa Barat, mengaku lebih tenang setelah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan mandiri. Ia kini tak mengkhawatirkan biaya jika harus pergi berobat. Penyakit katarak, paru-paru, dan pengapuran yang dideritanya, dapat diobati tanpa harus mengeluarkan biaya. TEMPO/Subekti
Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan Bakal Disebar di Rumah Sakit, Ini Fungsinya

BPJS Kesehatan manargetkan setiap rumah sakit di Tanah Air dapat memiliki layanan informasi terkait BPJS Kesehatan.


Kembali Terserang Covid-19 Varian Baru, Coba Ikuti Saran Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Kembali Terserang Covid-19 Varian Baru, Coba Ikuti Saran Berikut

Sejak terdeteksinya varian baru Covid-19 Eris pada Juli 2023 dan varian Pirola sebulan kemudian, kasus positif pun beranjak naik di berbagai negara.


Sederet Makanan yang Tidak Mudah Busuk, Salah Satunya Madu

2 hari lalu

Ilustrasi kurma dan madu. shutterstock.com
Sederet Makanan yang Tidak Mudah Busuk, Salah Satunya Madu

Beberapa makanan berikut ini tidak akan mengalami pembususkan meski telah disimpan bertahun-tahun.


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

3 hari lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Jorge Martin Alami Dehidrasi di MotoGP India 2023

3 hari lalu

Jorge Martin alami dehidrasi di MotoGP India 2023. (Foto: Speedweek)
Jorge Martin Alami Dehidrasi di MotoGP India 2023

Jorge Martin dilaporkan mengalami dehidrasi saat menjalani Grand Prix MotoGP India pada Minggu, 24 September 2023


PMI dan IFRC Tutup Operasi Covid-19 Bertema Menyatukan Kekuatan

4 hari lalu

(kiri - kanan) Diskusi panel yang dimoderatori oleh Dian Rosdiana, pembicara: drh. Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan, M.Kes, Ph.D; Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR; dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid; dan Rizky Syafitri dalam acara penutupan operasi Covid-19 oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit Merah atau IFRC di Gedung SMESCO Jakarta, Senin 25 September 2023. Dok. PMI.
PMI dan IFRC Tutup Operasi Covid-19 Bertema Menyatukan Kekuatan

Pandemi Covid-19 telah berakhir, PMI, IFRC atau Bulan Merah Sabit pun tutup praktik penanganan Covid-19.


Lakukan 2 Hal Ini jika Ingin Tingkatkan Massa Otot

4 hari lalu

Moustafa Ismail berlatih dengan mengangkat beban, untuk menjaga bentuk otot bisep dan trisepnya di World Gym,  Milford, Massachusetts, pada 16 November 2012. AP/Stephan Savoia
Lakukan 2 Hal Ini jika Ingin Tingkatkan Massa Otot

Massa otot dapat diperbaiki jika rutin berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat.


Ini Perbedaan Parfum Rambut dan Parfum Tubuh

5 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum rambut. Freepik.com
Ini Perbedaan Parfum Rambut dan Parfum Tubuh

Apa saja bedanya antara parfum rambut dan parfum tubuh?


Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit kanker ginjal. Salah satunya perubahan dalam pola makan.


8 Penyebab Asam Urat

5 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
8 Penyebab Asam Urat

Hiperurisemia adalah penyebab utama asam urat. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hiperurisemia dan asam urat.