Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Tips Memilih Ikan Salmon Berkualitas yang Disarankan Koki

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood
Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan salmon sarat dengan protein pembentuk otot, omega-3 anti-inflamasi, dan mineral pendukung metabolisme. Ditambah lagi, ikan ini dapat diolah jadi makanan lezat. Namun, memilih ikan berkualitas sama pentingnya dengan cara memasaknya.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips membeli ikan salmon yang disarankan koki. 

1. Jangan terpaku pada ikan liar vs ikan budi daya

Salmon yang ditangkap di alam liar dianggap lebih baik daripada dari budi daya. Larry White, seorang kepala koki dan pemilik Lo Lo's Chicken & Waffles, Brunch & Sip, dan Monroe's Hot Chicken di Amerika Serikar, mengklaim bahwa keduanya memiliki manfaat yang unik.

"Meskipun salmon yang dibesarkan di peternakan biasanya tidak disukai, ada teknologi yang membuatnya sangat aman untuk dimakan," kata White, dikutip dari eatthis.com. "Salmon yang dibudidayakan berbiaya lebih rendah dan merupakan alternatif berkelanjutan untuk salmon yang ditangkap secara tradisional. Kedua jenis iin menyimpan nutrisi tertentu. Misalnya, salmon yang dibudidayakan memiliki lebih banyak lemak sementara salmon liar memiliki lebih banyak kalsium, seng, dan potasium."

2. Pilih daging salmon berwarna merah

Warna dan kelembapan adalah cara yang bagus untuk mengetahui apakah salmon itu segar atau tidak. "Seharusnya tidak ada bintik-bintik coklat atau perubahan warna lainnya pada salmon," jelas White. "Salmonnya akan terlihat mulai dari merah muda cerah hingga merah tua. Hindari salmon yang terlihat pucat."

3. Salmon tidak berbau amis

Ssalmon segar seharusnya tidak berbau amis, lalu seperti apa baunya? "Ikan tidak seharusnya berbau amis. Seharusnya baunya seperti laut," kata Chef Hector Diaz, chef de cuisine di La Grande Boucherie di New York.

Jika salmon berbau amis atau asam, itu tandanya sudah busuk dan tidak aman untuk dimakan, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Logika ini berlaku untuk ikan utuh dan fillet.

4. Teksturnya harus kencang

Jangan memilih daging salmon yang sudah lembek. "Selalu cari ketegasan ketika datang ke salmon segar," kata Chef George Jewell, kepala koki di Clutch Restaurant di Atlanta. "Hindari salmon lembek, itu adalah indikator utama bahwa itu tidak segar." Selain kekencangannya, kulit salmon juga harus basah dan licin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Salmon segar di musimnya

Untuk salmon segar, yang terbaik adalah mendapatkannya secara lokal dan sesuai musim. "Yang terbaik adalah membeli salmon liar selama musim, yang biasanya dari Mei hingga September," kata Jewell. Jika tidak, carilah salmon beku. Ikan biasanya dibekukan saat masih segar yang memungkinkan tetap beraroma dan mempertahankan sebagian besar nutrisinya. 

6. Hindari salmon yang dibekukan berulang kali

Jika memilih salmon beku, terkadang kemasannya akan menyembunyikan ketidaksempurnaan yang mencurigakan. Jika kemasannya bening, perhatikan kristal es dan warna yang berubah karena freezer burn. 

"Ini menunjukkan bahwa salmon dibekukan kembali setelah dicairkan atau kualitasnya tidak terbaik," kata Jewell.

7. Mata ikan bening dan sirip utuh

Jika ingin ikan utuh, pastikan matanya jernih, bukan berkilat. Menurut Diaz, mata yang berkilat adalah tanda bahwa ikan salmon tersebut sudah terlalu lama. Diaz juga menyarankan untuk menilai sirip pada seluruh ikan, ini harus utuh tanpa robekan.

EATTHIS.COM

Baca juga: 5 Makanan untuk Kulit Sehat dan Awet Muda, Ikan Salmon hingga Kacang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

13 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro saat ditemui di Polda Metro Jaya usai Apel Swakarsa, Sabtu, 4 November 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

27 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

39 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

49 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

55 hari lalu

Pengunjung menyentuhkan tangannya ke bintang laut (Asteroidea) di Jakarta Aquarium dan Safari, Jakarta, Selasa 3 Mei 2022. Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan libur lebaran untuk berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

Salah satu kegiatan seru di akhir pekan yang bisa Anda coba adalah dengan mengunjungi Jakarta Aquarium. Berikut harga tiket, lokasi, dan jam bukanya.


Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

5 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

Tidak hanya ikan, Menteri KKP menyebut rumput, tilapia, kepiting hinggal lobster merupakan Komoditas yang menggiurkan untuk dikembangkan pasarnya.