Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Penyebab Uban Sudah Muncul di Usia 20-an

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita beruban. Pixabay/Lisa Redfern
Ilustrasi wanita beruban. Pixabay/Lisa Redfern
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uban atau rambut abu-abu tidak bisa dihindari. Tapi banyak yang lengah ketika uban muncul pertama kali, terutama di usia 20-an. 

Dokter kulit bersertifikat Loretta Ciraldo, mengatakan proses menjadi abu-abu akan berbeda untuk semua orang. "Meskipun itu adalah bagian alami dari penuaan bagi kebanyakan dari kita, tidak semua orang secara otomatis berubah menjadi abu-abu ketika mereka mencapai usia 50 tahun," katanya. "Beberapa orang di usia 80-an belum memiliki uban, sementara yang lain memutih di akhir usia belasan," dia menambahkan.

Di tengah revolusi standar kecantikan, sebenarnya tidak apa-apa memiliki uban. Bahkan ada yang sengaja mengubah rambutnya jadi warna abu-abu karena dianggap keren. 

Uban yang muncul secara alami belum diketahui pasti mekanisme kemunculannya. Namun, teori yang paling diterima adalah bahwa kemungkinan ada penumpukan hidrogen peroksida di batang rambut. "Ini menyebabkan stres oksidatif yang menghancurkan pigmen dari dalam ke luar," tambahnya.

Gaya hidup dan lingkungan juga dapat berkontribusi terhadap stres oksidatif ini. Ternyata radikal bebas yang dilepaskan oleh sinar UV, polusi, dan stres emosional menimbulkan masalah yang sama di helai rambut seperti yang terjadi di kulit.

Para ahli menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan uban muncul di usia muda. 

1. Genetika
Kecenderungan beruban di usia muda bisa diwarisi dari orang tua. "Kecenderungan untuk beruban diwariskan sebagai gen dominan autosomal," kata Ciraldo. Gen IRF4 adalah salah satu penanda yang dikenal untuk beruban.

Joshua Zeichner, dermatologis di Mount Sinai Hospital, New York, mengatakan bahwa tektur uban biasanya lebih kasar. "Tidak jelas mengapa, tetapi proses biologis yang mempengaruhi warna rambut kemungkinan juga mempengaruhi struktur helai rambut yang diproduksi," katanya.

2. Penyakit autoimun
Hysem Eldik, dermatologis di New York, mengatakan kondisi genetik mungkin terkait dengan uban prematur. "Ini termasuk gangguan autoimun di mana tubuh salah mengenali sel dan menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja," kata Eldik.

Mereka yang memiliki penyakit tiroid memiliki kadar T3 dan T4 yang lebih rendah, dua hormon yang menurut data meningkatkan produksi melanin dan fase pertumbuhan rambut, kata Zeichner. Ketika berbicara tentang vitiligo, Ciraldo mengatakan antibodi terhadap melanosit yang mengganggu produksi melanin, menyebabkan kulit dan rambut kehilangan pigmen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekurangan vitamin B12, yang menyebabkan kondisi yang disebut anemia pernisiosa, juga terkait dengan uban, tetapi penyebab pastinya tidak diketahui. Sebuah teori populer adalah bahwa tanpa sel darah merah yang sehat, lebih sedikit oksigen yang dibawa ke sel-sel rambut.

3. Obat-obatan tertentu
"Ada laporan obat antimalaria seperti klorokuin dan hidroksiklorokuin mengubah warna rambut dengan menghambat enzim kunci yang bertanggung jawab untuk produksi pheomelanin," catat Eldik. Namun, tidak perlu terlalu khawatir, karena perubahan ini biasanya reversibel setelah obat dikeluarkan dari tubuh.

4. Merokok
Merokok dapat mempengaruhi folikel rambut secara dramatis. "Merokok diketahui menyebabkan stres oksidatif di paru-paru, kulit, rambut, dan bahkan kuku dengan menciptakan gelombang radikal bebas," kata Eldik. "Ketika ini menumpuk di rambut, mereka menargetkan sel-sel penghasil pigmen dan menghancurkan warna rambut."

5. Stres
Pernah bertanya-tanya mengapa presiden AS ketika dilantik berambut hitam tapi berubah jadi putih ketika meninggalkan Gedung Putih beberapa tahun setelahnya?  Hormon stres kortisol bisa jadi faktornya. Satu studi pada 2020 menemukan bahwa tikus yang terkena stres kehilangan melanosit yang nyata dan uban yang lebih jelas.

Ciraldo menegaskan temuan ini. Dia mengatakan bahwa stres mengganggu produksi sel induk melanosit di bola rambut dan menghasilkan uban.

ALLURE

Baca juga: Andie MacDowell Tampil di Runway Paris Fashion Week dengan Rambut Beruban

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

11 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

20 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

21 hari lalu

Ilustrasi wanita potong rambut. Freepik.com/Racool_studio
Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

25 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

28 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

31 hari lalu

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

33 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

43 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

45 hari lalu

Ilustrasi radang sendi. Bamzum.com
Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.