TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, isu perselingkuhan selebriti menjadi topik terpanas di Internet. Hal ini bukan hanya menyangkut perilaku pengkhianatan mereka sebagai selebriti terkenal. Namun, kasus perselingkuhan masih menjadi trending topik karena menyebabkan banyak orang meragukan kesetiaan dan kesucian ikatan pernikahan itu sendiri. Terlebih lagi, maraknya millenials yang merasa telah kehilangan kepercayaan untuk menjalin kehidupan pernikahan.
Selingkuh dalam hubungan sebagian besar terjadi karena pasangan yang melanggar batasan moral dalam suatu hubungan dan mengakibatkan hilangnya kepercayaan di antara pasangan tersebut. Dalam kebanyakan kasus, korban perselingkuhan akan menyalahkan diri sendiri atas perilaku pasangannya, dan begitu pula masyarakat yang ‘kolot’ yang cenderung akan menyalahkan kekurangan dari pasangan korban perselingkuhan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa selingkuh disebabkan oleh alasan yang lebih kompleks. Sebagian besar alasan orang berselingkuh adalah harga diri yang tinggi, komitmen yang rendah,
kemarahan, kebutuhan akan variasi, dan lainnya. Dengan demikian, tidak ada satupun kesalahan korban yang memicu pasangannya untuk berselingkuh. Dari semua alasan orang selingkuh, perilaku tukang selingkuh tidak pernah bisa ditoleransi, perselingkuhannya mungkin hanya terjadi satu dua malam atau bertahun-tahun, tetapi perilaku tersebut mengorbankan integritas orang yang berselingkuh sebagai seorang pasangan dan mengorbankan komitmen seumur hidup kepada pasangan.
Di Indonesia, pada tahun 2010 perselingkuhan menjadi pemicu tertinggi perceraian urutan ke-2 dengan 20.199 kasus. Menurut Violet Lim, CEO dari Lunch Actually Group, dalam 18 tahun perjalanan karirnya sebagai mak comblang profesional, ia menemukan bahwa korban perselingkuhan selalu memiliki masalah dengan kepercayaan diri dalam memulai hubungan baru. Violet selalu menyarankan agar para lajang dengan trauma yang belum sembuh dari hubungan masa lalu mereka untuk berdamai terlebih dahulu dengan masa lalunya.
Berikut ini beberapa tips untuk korban perselingkuhan sebelum membuka hubungan baru
1. Kenali perasaan dan rasa sakitnya
Setelah diselingkuhi, wajar jika kamu merasa marah, sedih, dan dikhianati. Daripada menyembunyikan semua perasaan dan berpura-pura baik-baik saja, akan lebih membantu jika Anda mengenali dan berusaha menangani semua emosi tersebut. Terkadang, ketika Anda tidak menunjukkan emosi itu akan meninggalkan luka yang lebih dalam, hingga suatu hari bisa jadi emosi Anda akan meledak atau bahkan menjadi dendam dan menyalahkan diri sendiri. "Sebaiknya tidak menyalahkan diri sendiri atas perilaku pasangan. Ketika mereka melanggar komitmen yang kalian buat, itu bukan salah Anda. Tidak ada alasan untuk selingkuh!" kata Violet dalam keterangan persnya.
2. Ceritakan kisah ini kepada orang yang dipercaya atau tenaga profesional untuk mendapatkan dukungan
Jangan biarkan diri Anda tenggelam dalam kesedihan sendirian! Biarkan keluarga atau teman yang dipercaya, mengetahui kebenarannya. Sekali lagi, Anda mungkin merasa malu atas apa yang terjadi, tetapi Anda adalah korbannya. Anda juga mungkin memerlukan bantuan profesional untuk
mengatasi kesedihan. Dapatkan semua dukungan yang dibutuhkan, Anda menyembuhkan diri bersama keluarga atau teman-teman yang dipercaya dengan banyak menghabiskan waktu dengan
mereka, pergi ke suatu tempat yang menyenangkan, makan makanan yang
enak, melakukan aktivitas favorit sampai Anda menyadari bahwa Anda tidak membutuhkan seseorang yang senang selingkung lagi dalam hidup Anda.
3. Pastikan Anda telah menyelesaikan hubungan tersebut
Setelah Anda merasa siap menghadapi masalah yang sedang dihadapi, akan lebih baik jika bisa membicarakannya dengan mantan pasangan apalagi jika Anda sudah lama menjalin hubungan dengannya. Beri tahu mereka bahwa Anda kuat dan mampu hidup tanpa mereka. Selesaikan semua yang berhubungan dengan pasangan. Pastikan tidak akan ada yang tertinggal
setelah itu.
4. Memperkuat harga diri
Orang yang berselingkuh cenderung menyangkal perilaku mereka dan
akan mencoba mengecewakan Anda, mengungkit kekurangan Anda selama menjalin hubungan dengannya. Mereka mampu membuat Anda merasa seperti Anda tidak cukup baik untuk mereka. Jangan hiraukan. Setelah memutuskan hubungan dengannya Anda harus mengeksplor diri sendiri untuk memastikan Anda masih memegang kendali atas dirimu. Bukti bahwa Anda bisa menjalani hidup yang lebih bahagia tanpa mereka, bahkan akan lebih baik lagi, jika Anda bisa menjadi seseorang yang lebih hebat setelahnya.
5. Berkomitmen untuk memulai hubungan kembali
Ketika Anda sudah merasa seperti ‘diri sendiri’ lagi, pastikan Anda berkomitmen untuk memulai kembali sebagai versi baru dari diri Anda, bahkan jika sudah siap, Anda bisa mulai berkomitmen dengan orang lain. Jangan biarkan pengalaman buruk membunuh kepercayaan diri Anda dalam membangun hubungan baru dengan orang lain. Anda pantas mendapatkan seseorang yang
dapat menghargai, mencintai, dan mendukung tanpa syarat. Tidak mudah untuk bisa sampai ke titik tersebut, dan Anda mungkin jatuh ke dalam hubungan yang salah lagi. Tapi begitu kamu menemukan orang yang tepat, itu semua tidak akan sia- sia!
Ketika sudah siap, Anda bisa mulai dengan membuka hati dan memastikan tidak akan terjerumus ke dalam skema perselingkuhan yang sama lagi dengan menganalisis perilaku pasangan kita sebelum menjalin hubungan yang lebih dalam dengan seseorang.
Baca juga: Tak Terbuka Masalah Keuangan dengan Pasangan Termasuk Perselingkuhan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.