TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D berperannya dalam mempertahankan kalsium untuk tubuh dan membantu memperkuat kesehatan tulang. Menariknya, tubuh menyiapkan vitamin D saat kulit terkena sinar matahari. Asupan vitamin D juga bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi suplemen.
Kekurangan vitamin D dalam tubuh mempengaruhi tulang, menyebabkan masalah tulang, menghambat kekebalan tubuh, menyebabkan beberapa penyakit kardiovaskular, menyebabkan masalah autoimun, menandai timbulnya penyakit saraf, dan menyebabkan infeksi. Ini juga menyebabkan komplikasi pada wanita hamil dan juga merupakan memicu beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, prostat, dan usus besar.
Baca Juga:
Tanda kekurangan vitamin D
Karena vitamin D mendukung kekebalan, kekurangan nutrisi ini mempengaruhi kekuatan tubuh untuk melawan patogen. Akibatnya individu tersebut sering jatuh sakit.
Kelelahan yang konstan adalah tanda kekurangan itamin D. Jika lelah sepanjang waktu tanpa penjelasan lain, vitamin D bisa menjadi alasan di baliknya. Ini dapat memengaruhi tingkat energi dan dapat memengaruhi suasana hati untuk melakukan pekerjaan baru.
Depresi adalah indikator potensial lain dari kekurangan vitamin D. Kelelahan dan kelesuan yang terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Depresi dapat mempengaruhi orang-orang ini dengan mudah.
Baca Juga:
Kurangnya vitamin D mempengaruhi rambut dan tidak banyak yang mengetahui hal ini. Jadi, jika tidak mengalami perubahan pada rambut rontok meskipun telah mencoba beberapa obat dan sampo, lakukan tes vitamin D.
Ruam kulit dan jerawat juga sangat umum terjadi pada orang yang tidak cukup vitamin D. Pada orang-orang ini, kulit juga menua dengan cukup cepat.
Kekurangan vitamin D menyebabkan kerapuhan tulang, osteoporosis, nyeri tulang, otot berkedut, kelemahan otot, nyeri otot yang ekstrem, dan kekakuan pada persendian.
Kelompok ini lebih berisiko kekurangan vitamin D
Orang yang mendapatkan paparan sinar matahari terbatas cenderung lebih kekurangan vitamin D. Diet rendah vitamin D lebih sering terjadi pada orang yang memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa dan mereka yang mengonsumsi diet vegetarian atau vegan, menurut sebuah laporan.
Bayi yang disusui, orang dewasa yang lebih tua, orang dengan kulit gelap, orang dengan kondisi yang membatasi penyerapan lemak, dan orang dengan obesitas atau yang telah menjalani operasi bypass lambung lebih mungkin kekurangan vitamin D.
Menurut laporan Harvard, orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar vitamin D darah yang lebih rendah. "Vitamin D terakumulasi dalam jaringan lemak berlebih tetapi tidak mudah tersedia untuk digunakan oleh tubuh saat dibutuhkan. Dosis suplemen vitamin D yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai tingkat darah yang diinginkan. Sebaliknya, kadar vitamin D dalam darah meningkat ketika orang gemuk menurunkan berat badan," demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Dosis vitamin D per hari
Jumlah vitamin D yang ideal adalah 10-20 mikrogram. Namun, untuk beberapa individu bisa lebih tinggi. Namun disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin D lebih dari 100 mikrogram.
Sebaiknya selalu baik untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
Meski tak boleh kekurangan vitamin D, berlebihan juga tidak disarankan karena bisa menyebabkan toksisitas. Tanda-tanda keracunan vitamin D adalah anoreksia, penurunan berat badan, detak jantung tidak teratur, dan pengerasan pembuluh darah akibat peningkatan kadar kalsium dalam tubuh.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Ketahui 4 Manfaat Vitamin D bagi Tubuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.