Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suasana Hati Berubah Pasca Melahirkan, Apa Itu Baby Blues?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki bayi adalah pengalaman yang menyenangkan, namun rupanya tidak semua orang bisa merasakan. Bagi beberapa ibu, melahirkan seorang bayi justru memicu stres, kelelahan, merasakan rasa sakit, dan hormon pascapersalinan dapat membuat mengamuk, ini kerap disebut baby blues.

Dikutip dari AmericanPregnancy, baby blues adalah bentuk depresi pascapersalinan yang paling ringan, penting untuk tidak mengabaikan perubahan yang terjadi di tubuh. Banyak wanita yang merasa bingung bergumul dengan kesedihan setelah peristiwa bahagia menambah bayi baru dalam keluarga dan sering tidak membicarakannya.

Sekitar 70-80 persen dari semua ibu baru mengalami beberapa perasaan negatif atau perubahan suasana hati setelah kelahiran anak mereka. Seringkali gejala baby blues akan menyerang dengan kuat dalam waktu empat sampai lima hari setelah kelahiran bayi, meskipun tergantung pada bagaimana kelahiran bayi, mereka mungkin terlihat lebih awal.

Gejalanya bisa mulai 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir. Sebagian besar waktu, baby blues hilang dengan sendirinya segera setelah lahir, biasanya dalam 10 hari tetapi terkadang hingga 14 hari pascapersalinan.

Baca: 4 Kiat Mengatasi Baby Blues

Gejala Baby Blues

Bagaimana Anda mengalami baby blues mungkin berbeda dari tiap orang. Melansir dari Healthline, umumnya gejala baby blues seperti berikut.

  1. Merasa ingin menangis karena pemicu kecil.
  2. Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung.
  3. Merasa tidak terikat dengan bayi yang dilahirkan.
  4. Kehilangan bagian dari kehidupan lama, seperti kebebasan untuk pergi keluar dengan teman-teman.
  5. Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi.
  6. Merasa gelisah atau mengalami insomnia, meskipun kelelahan.
  7. Mengalami kesulitan membuat keputusan yang mudah atau berpikir jernih.

Tidak perlu melakukan apa pun untuk mengatasi baby blues, kebanyakan orang menemukan bahwa ketika mereka menyesuaikan diri dengan peran baru mereka dan menyesuaikan diri dengan rutinitas dengan bayi mereka, mereka mulai merasa lebih seperti diri mereka sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, fase pascapersalinan itu sulit, dan penting untuk menjaga diri sebaik mungkin. Menemukan hal-hal yang membuat diri merasa lebih baik selama masa baby blues ini dapat membantu kembali ke normal sedikit lebih cepat.

MALINI

Baca juga: Baby Blues Kondisi yang Rentan Dialami Ibu Setelah Melahirkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

2 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

2 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Bagaimana Depresi Bisa Menular?

2 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Sebuah penelitian menunjukan adanya pengaruh kontak fisik terhadap penularan depresi serta kontribusinya pada kesehatan mental seseorang


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

5 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

6 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

6 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

7 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

7 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi pria sulit tidur. shutterstock.com
Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

Survei menemukan ragam penyebab warga Amerika Serikat sulit tidur, termasuk kekhawatiran yang dirasakan dan kebiasaan pemicunya.