Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Alasan Sebaiknya Menghindari Produk Susu

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar
Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSusu dan produk susu lainnya baik untuk kesehatan, terutama untuk tulang yang kuat dan kulit yang sehat. Namun di kalangan kecantikan produk susu secara luas dianggap sebagai penyebab nomor satu dalam hal masalah kulit. Entah itu eksim, jerawat, atau hanya kulit kusam yang menyertai kulit yang tidak sehat.

Studi terbaru menambah bukti bahwa apa yang Anda makan dapat menentukan kesehatan kulit Anda. Berbicara tentang produk susu secara spesifik, sementara disarankan bahwa produk susu memainkan peran penting dalam mengembangkan/melebih-lebihkan kondisi kulit seperti jerawat tetapi buktinya sangat terbatas.

Berikut adalah rincian yang perlu diketahui tentang produk susu dan bagaimana kaitannya dengan kulit 

1. Pengaruh hormon pertumbuhan

Susu sapi dan produk susu mengandung protein seperti kasein dan yang meningkatkan kadar hormon tertentu seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), prolaktin, prostaglandin, dan steroid. Dan seringkali peternak merawat sapi dengan hormon sintetis yang disebut recombinant bovine growth hormone (rBGH) untuk meningkatkan produksi susu. Semua hormon ini dan terutama IGF-1 terkait dengan peningkatan produksi sebum, yaitu minyak di kulit, yang menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

2. Peningkatan kadar insulin

Susu sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti makanan olahan atau gula yang mengganggu kadar insulin, menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Susu yang dikonsumsi diasimilasi menjadi protein yang mirip dengan insulin. Tingkat insulin yang lebih tinggi, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan, menyebabkan kondisi kulit inflamasi seperti jerawat, eksim, rosacea, dan juga kondisi kulit seperti acanthosis nigricans, amiloidosis, pigmentasi, kekeringan, dan lainnya. Peradangan ini juga menyebabkan kerusakan kolagen, sehingga menyebabkan munculnya garis-garis halus dan penuaan lebih cepat.

3. Efek intoleransi susu

Laktosa adalah gula yang secara alami ditemukan dalam produk susu. Tubuh kita menggunakan enzim yang disebut laktosa untuk memecah gula itu sehingga kita bisa menyerapnya ke dalam tubuh kita. Tetapi orang dengan intoleransi laktosa tidak memiliki cukup laktosa, yang memicu reaksi peradangan di dalam tubuh. Kulit menunjukkan tanda-tanda peradangan seperti tekstur dan sensitivitas kulit yang tidak teratur karena gangguan pada penghalang kulit. Dengan penelitian dan bukti yang terbatas, disimpulkan bahwa tidak semua masalah kulit disebabkan oleh konsumsi susu tetapi susu dapat memperburuk banyak kondisi kulit yang mendasarinya. Diet bukan satu-satunya hal yang bertanggung jawab untuk kulit yang baik tetapi juga faktor-faktor seperti genetika, stres, hormon, tidur, polusi, dan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kebiasaan seperti merokok, minum alkohol dan lainnya dapat berdampak pada kesehatan umum dan kesehatan kulit juga. Penting juga untuk diingat bahwa tidak semua produk susu menunjukkan efek negatif pada kulit kita, produk susu fermentasi, seperti kefir, live yogurt, dadih, keju cottage dan keju telah dikaitkan dengan kesehatan jantung dan tulang yang lebih baik, ditambah peningkatan pencernaan dan pengelolan berat badan. Sebab itu, konsumsilah produk susu dalam jumlah sedang dan seimbang.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Rutin Double Cleansing Bantu Mengurangi Tanda Penuaan Kulit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Susu Formula Tetap Dibutuhkan Menurut Dokter Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
Alasan Susu Formula Tetap Dibutuhkan Menurut Dokter Anak

Susu formula dan pertumbuhan yang mengandung banyak nutrisi tetap dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang secara optimal, seperti zat besi dan vitamin C.


4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

1 hari lalu

Ilustrasi progeria. Shuttestock
4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

Sammy Basso, penyintas progeria, meninggal pada usia 28 tahun


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

2 hari lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

2 hari lalu

Pemanasan tubuh sebelum memulai perjalanan dengan motor mampu mengurangi rasa kantuk saat bulan Ramadan. (Dok Wahana)
Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

Naik motor tanpa jaket disebut sebagai penyebab terjadinya paru-paru basah hanyalah mitos.


Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

2 hari lalu

Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

Susu ikan diklaim memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan kedelai. Simak kata peneliti BRIN.


Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

3 hari lalu

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.


Tak Sama dengan Rokok, Pakar Sebut Tak Perlu Larang Promosi Susu Formula

5 hari lalu

Susu Formula (ilustrasi: Unay Sunardi)
Tak Sama dengan Rokok, Pakar Sebut Tak Perlu Larang Promosi Susu Formula

Ahli gizi menyebut larangan promosi susu formula dalam PP nomor 28 tahun 2024 perlu dikaji kembali karena sufor dinilai tak berbahaya.


3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

5 hari lalu

Ilustrasi Telur Rebus
3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

Vitamin D, nutrisi penting untuk kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otot


Nyeri Lutut, Apa Saja Penyebabnya?

6 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Nyeri Lutut, Apa Saja Penyebabnya?

Nyeri lutut dipengaruhi berbagai penyebab. Biasanya, nyeri lutut disertai kaku, sulit meluruskan kaki, dan pembengkakan


Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

9 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

Sebelum memilih warna batik penting untuk memahami undertone kulit dengan tiga jenis yang utama, yakni warm, cool, dan netral.