Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Meghan Trainor Dihantui Rasa Bersalah saat Melahirkan Putranya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Meghan Trainor dan putranya, Riley. Instagram.com/@meghan_trainor
Meghan Trainor dan putranya, Riley. Instagram.com/@meghan_trainor
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMeghan Trainor mengingat hal-hal negatif yang ditemuinya saat putranya berada di unit perawatan intensif neonatal atau NICU. Pelantun "Bad for Me" itu menceritakan tentang pengalamannya dalam kehamilan dan persalinan putra pertamanya, Riley, 16 bulan, dengan suaminya, Daryl Sabara.

Wanita 28 tahun itu menjelaskan bahwa Riley menghabiskan beberapa waktu di NICU karena dia berjuang untuk bangun untuk memberi makan, sesuatu yang dia ungkapkan oleh perawat adalah kesalahannya. "Mereka terus bertanya kepada saya apakah saya menggunakan antidepresan selama kehamilan, dan saya melakukannya, tetapi dengan dosis serendah mungkin, dan semua dokter saya mengatakan itu aman dan tidak akan mempengaruhinya," jelasnya dalam wawancara Romper.

"Itu benar-benar kacau. Mereka tidak tahu apa yang salah. Dia tidak mau bangun," lanjut Trainor . "Mereka bilang, 'Terserah Riley kapan dia mau bangun.' Saya akan seperti 'Benarkah? Tidak bisakah Anda memukulnya dan membangunkannya?'"

Kini dia sedang berencana untuk menambah momongan. Penyanyi itu mengubah lotengnya menjadi ruang sekolah untuk Riley dan adik-adiknya kelak. "Aku akan menyukai anak kembar," dia berbagi dan menambahkan bahwa mereka menginginkan tiga atau empat anak secara total.

Megan Trainor juga menyiapkan rencana pendidikan untuk anak-anaknya yaitu homeschooling. "Saya ingin mempekerjakan seorang guru prasekolah yang akan mampu mengajarkan emosi," katanya tentang bagaimana dia menggambarkan pengalaman homeschooling. "Cara mengatasinya saat ingin panik dan berteriak, karena biasanya mereka tidak melakukan itu."

Alasannya homeschooling, jelasnya, sebagian karena pengalamannya sendiri di sekolah saat tumbuh dewasa tetapi juga dipengaruhi oleh peristiwa terkini. “Tidak untuk menjadi gelap di sini, tetapi [di sekolah biasa, Anda harus khawatir tentang] senjata dan semua hal itu. Saya tidak benar-benar ingin mengirim anak-anak saya ke suatu tempat di mana saya seperti, 'Semoga bertemu nanti! ' Ini mengerikan," dia berbagi. "Semua orang memberi tahu saya, 'Kamu tidak bisa membiarkan anakmu dalam gelembung,' dan aku seperti, 'Oh, tapi aku bisa.'"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menjadi ibu rutinitasnya sebagai penyanyi tentu berubah. Begitu juga dengan proses penulisan lagu dan rekamannya. "Jadwalnya berbeda karena saya memberi tahu semua orang, 'Datang ke rumah saya jam 11 pagi dan keluar jam 6 sore,'" dia berbagi, menambahkan krunya juga baik-baik saja dengan ritme bekerjanya. "Saya bisa seperti, "Segera kembali, teman-teman. Saya akan pergi memandikan anak saya."

Meghan Trainor mengaku beruntung studio rekamannya berada di rumahnya. Meski banyak orang yang tidak senang bekerja di rumah, dia justru merasa sebalinya. "Saya menyukainya; saya tidak ingin pergi ke mana pun!" ujarnya Juni lalu. "Kemewahannya sangat signifikan, dan saya cukup beruntung bisa bekerja dari rumah dan melihat bayi saya. Itu membuat saya benar-benar menghormati ibu yang bekerja lebih banyak lagi. Saya beruntung bisa bertemu dengannya."

PEOPLE

Baca juga: Perjuangan Meghan Trainor Menyusui Putranya Hingga Menyerah Pakai Botol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

7 jam lalu

Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy (kiri), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berbincang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Rapat tersebut membahas penyesuaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun anggaran 2025 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

Pendampingan psikologis membantu memulihkan diri korban kekerasan seksual dari trauma yang mendalam.


Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

10 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

Polisi menyebut jumlah korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, bertambah menjadi delapan orang, mayoritas anak-anak.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

20 jam lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


5 Tips Meningkatkan IQ Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
5 Tips Meningkatkan IQ Anak

Orang tua dapat membantu meningkatkan IQ anak melalui berbagai cara. Adapun waktu terbaik untuk meningkatkan kecerdasaan anak adalah antara usia 1 hingga 5 tahun.


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

1 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.


Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

3 hari lalu

Suasana terkini Yayasan Panti Asuhan Darussalam An'nur di Kecamatan Pinang Kota Tangerang setelah dugaan pencabulan belasan anak penghuni panti itu terkuak. Bangunan megah tiga lantai itu kini dikelilingi garis polisi, Ahad 6 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

"Banyak artis terkenal yang menjadi donatur yayasan ini," ujar pendamping 11 anak korban pencabulan Panti Asuhan Darussalam An'nur, Dean Desvi.


Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

Selama hampir sewindu, remaja asal Bandung, Jawa Barat, ini mengalami pelecehan dan kekerasan seksual oleh ketua yayasan dan pengurus panti asuhan.


Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

4 hari lalu

Bali Farm House. Instagram.com/@balifarmhouseofficial
Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

Bali Farm House di Buleleng, Bali, menawarkan wahana bermain alam terbuka dan interaksi dengan hewan, menggabungkan edukasi dengan hiburan. Destinasi ini memadukan pemandangan pegunungan dengan arsitektur bergaya Eropa.


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

5 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

5 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.