TEMPO.CO, Jakarta - Multiple sclerosis merupakan penyakit pada sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa orang memiliki gejala ringan, sementara yang lain benar-benar lemah. Penyakit ini lebih sering ditemui pada wanita daripada pria, menurut National Multiple Sclerosis Society. Sebab itu penting untuk setidaknya mengetahui seperti apa gejala sklerosis multipel pada wanita.
Menurut neruolog Nicolas Lannen, wanita dan pria memiliki gejala yang berbeda. "Wanita cenderung mengalami lebih banyak rasa sakit dan gejala sakit kepala sebagai gejala awal dari sklerosis multipel," katanya, seperti dilansir dari laman Prevention. “Migdiagnosa juga lebih memungkinkan terjadi pada wanita daripada pria.”
Selain itu, wanita cenderung mengalami gejala yang lebih buruk dan berulang kata Rhonda Voskuhl, profesor neurologi di University of California, Los Angeles, sementara pada pria penderita multiple sclerosis biasanya mengalami kelumpuhan tertentu dalam waktu yang singkat.
Berikut ini beberapa gejala multiple sclerosis menurut Institut National Gangguan Neurologis dan Stroke
- Penurunan penglihatan
- Kelemahan pada kaki dan lengan
- Kesulitan dalam keseimbangan
- Gangguan pendengaran
- Stimulasi
- Terasa mengelitik
- Tasa sakit
- Kesulitan berbicara
- Gemetar
- Pusing
- Gangguan pendengaran
- Masalah konsentrasi, perhatian, memori dan penilaian
- Depresi
Mengingat bahwa multiple sclerois lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, tanda-tanda ini secara keseluruhan biasanya merupakan gejala yang akan Anda lihat pada wanita, kata Amit Sachdev, asisten profesor dan direktur Divisi Kedokteran Neuromuskular di Michigan State University. “Sebagian besar, wanita tidak mengalami gejala penyakit secara berbeda,” katanya.
Multiple sclerosis juga berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang selubung pelindung (myelin) yang menutupi serabut saraf, menurut Mayo Clinic. Hal ini menyebabkan masalah komunikasi antara otak Anda dan seluruh tubuh Anda, yang mengarah ke gejala penyakit. Selain itu, juga dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kerusakan saraf.
Sebab wanita lebih berisiko mengalami multiple sclerosis
Ada banyak faktor kompleks yang berbeda yang terlibat dalam hal ini, termasuk perbedaan hormonal, tingkat protein, dan perbedaan sistem kekebalan, kata Dr. Lannen. Testosteron, yang dianggap membantu melindungi terhadap MS, juga ditemukan pada tingkat yang lebih rendah pada wanita, katanya.
“Kami masih bekerja untuk mencari tahu ini,” kata Dr. Voskuhl. "Bisa jadi karena hormon seks, kromosom seks, atau keduanya."
Multiple sclerosis dapat mempengaruhi otak di beberapa tempat pada waktu yang berbeda, sehingga sulit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, kata Dr. Voskuhl. “Ini dapat mempengaruhi penglihatan satu waktu, kognisi yang lain, dan koordinasi yang lain,” jelasnya. “Gejala juga bisa datang dan pergi. Itu membuatnya sulit untuk didiagnosis." Namun, MRI dapat menunjukkan lesi di otak yang mengarah ke gejala multiple sclerosis, menjadikannya alat penting untuk mendiagnosis penyakit.
Jika Anda memiliki gejala penyakit dan pengobatan untuk gejala tertentu tidak membantu, konsultasikan dengan dokter. Jika telah terdiagnosa sebaiknya lakukan perawatan untuk kesembuhan sepenuhnya.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | PREVENTION
Baca juga: Bulan Kesadaran Multiple Sclerosis Selma Blair Menemukan Kekuatan Bertahan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.