Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami, Rutin Olahraga hingga Makan Cukup Serat

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah tinggi atau hiperglikemia umumnya dikaitkan dengan diabetes dan pradiabetes. Jika tidak diatasi, kondisi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. 

Sean Marchese, perawat terdaftar dengan latar belakang uji klinis onkologi dan lebih dari 15 tahun pengalaman perawatan pasien mengatakan bahwa jika gula darah terlalu rendah maka perlu meningkatkan sumber glulkosa dari makanan, tapi jika terlalu tinggi maka perlu mengurangi makanan sumber glukosa

"Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak jaringan sensitif, termasuk pembuluh darah dan sel saraf. Menjaga gula darah yang sehat dapat mencegah komplikasi termasuk penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, kehilangan penglihatan, neuropati, dan masalah pada gigi, gusi, tulang, sendi dan kaki," kata dia, dilansir dari eatthis.com. 

Marchese membagikan lima cara alami menurunkan gula darah, simak daftarnya. 

1. Berolahraga Rutin

"Karena tubuh menggunakan glukosa untuk energi, olahraga teratur adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan gula darah. Aktivitas seperti berjalan, angkat besi, bersepeda atau berenang menggunakan gula darah untuk menciptakan energi yang dibutuhkan untuk kontraksi otot. Aktivitas ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin dan memiliki manfaat tambahan untuk membantu mengontrol berat badan, yang juga dapat menjaga gula darah tetap stabil."

2. Makan Porsi Kecil

Makan besar cenderung menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba dan mempersulit tubuh  kembali ke kadar gula darah puasa setelah makan. Porsi yang lebih kecil juga meningkatkan berat badan yang sehat dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

3. Kurangi Karbohidrat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marchese menyatakan, karbohidrat berdampak pada gula darah lebih dari kebanyakan makanan lain dan dapat mengurangi efektivitas insulin. Makan terlalu banyak karbohidrat membuat kadar glukosa tinggi dan dapat membatasi kemampuan tubuh untuk kembali ke kadar gula darah yang sehat. "Diet rendah karbohidrat mengurangi risiko lonjakan gula darah dan resistensi insulin, sehingga menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hindari roti olahan, tepung dan mie dan prioritaskan biji-bijian dalam makanan," katanya.

4. Tambahkan Probiotik

Probiotik adalah makanan yang mendorong pertumbuhan bakteri sehat dalam sistem pencernaan. "Makanan ini juga meningkatkan pengaturan gula darah dan dapat menurunkan HbA1c, indikator resistensi insulin dan pra-diabetes. Makanan ka kaya probiotik ke dalam diet Anda melalui yogurt dan keju tertentu, kimchi, asinan kubis, miso, dan tempe."

5. Tingkatkan Asupan Serat

Menurut Marchese, serat, khususnya yang larut, memperlambat laju penyerapan gula dan pencernaan karbohidrat. Ini mengurangi risiko kenaikan tajam gula darah setelah makan. Peningkatan gula darah secara bertahap memungkinkan tubuh lebih banyak waktu untuk merespons insulin. "Anda dapat meningkatkan asupan serat larut dan meningkatkan pengelolaan gula darah dengan makan lebih banyak buah, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Rekomendasi serat harian adalah sekitar 14 gram per 1.000 kalori," ujar dia. 

Baca juga: 3 Cara Detoksifikasi Gula setelah Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

3 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.


Mengenal Miom: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya

4 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Mengenal Miom: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya

Miom adalah suatu kelainan yang terjadi pada rahim wanita. Apa penyebab dan seberapa berbahaya?


Bolehkan Penderita Diabetes Minum Madu?

10 hari lalu

Ilustrasi madu. Freepik.com
Bolehkan Penderita Diabetes Minum Madu?

Penderita diabetes sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum minum madu.


Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

12 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

Beras Basmati mengandung glisemik yang rendah, sehingga membuat tingkat pencernaan melambat. Hal ini akan membantu untuk rasa kenyang lebih lama.


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

14 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

17 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

Dokter mengatakan komplikasi diabetes melitus pada anak dapat dicegah dengan cara deteksi dini untuk meminimalisir komplikasi di kemudian hari.


Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

18 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Orang tua perlu mengenali gejala diabetes pada anak sejak dini agar tidak terlambat penanganannya. Simak penjelasan dokter.


Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

20 hari lalu

TEMPO/Fernandez H
Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

Sebanyak 16.209 partisipan, dengan 8.086 mengonsumsi aspirin dan 8.123 mengonsumsi plasebo, berpartisipasi dalam penelitian ini.


Sebab Diabetes Disebut Ibu Segala Penyakit

22 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Sebab Diabetes Disebut Ibu Segala Penyakit

Dokter mengatakan diabetes ibu dari segala penyakit dan komplikasinya bisa terjadi dari atas sampai bawah tubuh.