Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cacar Monyet Menular lewat Kontak Kulit, Hindari Aktivitas Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Cacar Monyet. shutterstockcom
Ilustrasi Cacar Monyet. shutterstockcom
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 75 negara telah melaporkan wabah cacar monyet . Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai darurat kesehatan global, menyoroti kemungkinan bahaya yang terkait dengan penyakit itu.

Indonesia adalah salah satu negara yang rentan terjangkit mengingat tingginya perjalanan dari maupun ke luar negeri. Penyakit ini diduga sudah masuk ke Indonesia setelah ditemukannya seorang suspek di Jawa Tengah yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan. 

Cacar monyet merupakan infeksi zoonosis virus langka yang termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus yang menyebabkan cacar. Demam, sakit kepala, otot/sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan dan masalah pernapasan tertentu adalah gejala umum dari penyakit virus.

Penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung virus atau kontak langsung dengan cairan tubuh yang mengandung virus. Karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dan dekat dengan orang yang terinfeksi.

Berikut adalah beberapa cara penyebaran dan penularan cacar monyet dari manusia ke manusia.

1. Kontak kulit ke kulit

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), cacar monyet dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dekat, pribadi, sering kali dari kulit ke kulit, termasuk kontak langsung dengan ruam cacar monyet, keropeng, atau cairan tubuh dari orang yang menderita cacar monyet.

Karena itu, aktivitas yang mencakup kontak intim seperti seks oral, anal, dan vagina atau menyentuh alat kelamin, memeluk, memijat, mencium, dan kontak tatap muka yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena virus.

Sebuah studi baru-baru ini oleh The Lancet menemukan bahwa virus cacar monyet dapat bertahan dalam air mani selama berminggu-minggu setelah pemulihan. Namun, otoritas kesehatan telah menyatakan bahwa virus itu bukan penyakit menular seksual dan siapa pun dapat tertular penyakit ini melalui kontak dekat.

2. Hindari berbagi pakaian dan tempat tidur

CDC juga memperingatkan agar tidak menyentuh kain dan benda yang digunakan oleh penderita cacar monyet dan yang belum didesinfeksi, seperti tempat tidur, handuk, pakaian.

Diyakini bahwa seseorang dengan cacar monyet dapat menyebarkan virus ke orang lain sejak gejala dimulai hingga ruam sembuh total dan lapisan kulit baru terbentuk. Penyakit ini biasanya berlangsung 2-4 minggu, tergantung dengan kesehatan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Ruang tertutup dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran virus

Menurut CDC, ruang tertutup, seperti ruang belakang, sauna, klub seks, atau pesta seks pribadi dan publik di mana kontak seksual yang intim dan sering kali anonim dengan banyak pasangan terjadi, mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menyebarkan cacar monyet.

4. Pernapasan 

Cacar monyet utamanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit dengan lesi atau cairan tubuh yang mengandung virus. Namun, menurut CDC, kontak dengan sekresi pernapasan juga dapat meningkatkan peluang terkena penyakit ini.

"Seberapa sering virus cacar monyet dapat menyebar dari sekresi pernapasan, atau pada titik mana selama infeksi seseorang dengan gejala cacar monyet, virus cacar monyet mungkin disebarkan melalui sekresi pernapasan," demikian tertulis di keterangan CDC.

Meskipun ini tidak mengkonfirmasi bahwa cacar monyet dapat menyebar melalui sekresi pernapasan, badan kesehatan tidak sepenuhnya menyangkal teori tersebut.

Pejabat kesehatan juga telah memperingatkan agar tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang mungkin menunjukkan gejala pernapasan seperti batuk, bersin, dan sakit tenggorokan yang terkait dengan cacar monyet.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Cara Mencegah Terjangkit Cacar Monyet, Menurut Pakar Penyakit Menular

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

2 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

3 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

5 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

7 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

17 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.