TEMPO.CO, Jakarta - Merek mewah Prancis, Christian Dior, dituduh mengadaptasi budaya Tiongkok dengan desain rok menyerupai pakaian tradisional dari era Dinasti Ming. Desain itu mengundang kemarahan sekelompok warga Cina.
Pakaian yang dimaksud adalah rok lipit hitam seharga $3.800 atau sekitar Rp56,5 juta dari koleksi musim gugur Dior. Rumah mode itu menyatakan bahwa mereka menyoroti gagasan komunitas dan persaudaraan dalam penampilan dengan daya pikat seragam sekolah.
Para pemrotes Cina itu mengklaim bahwa rok itu adalah potongan langsung dari rok tradisional Cina yang disebut rok 'Mamian' atau 'wajah kuda' yang dikenakan oleh penunggang kuda di negara itu selama pemerintahan Dinasti Ming. Rok ini memiliki empat celah di kedua sisinya untuk memudahkan naik kuda.
Lusinan mahasiswa Cina memprotes di jalan-jalan Paris menentang label Prancis dan juga menyerukan perampasan budaya. Menurut laporan, mahasiswa memprotes tepat di depan toko Dior di sekitar Avenue des Champs-Elysees di ibukota Prancis.
Sebuah opini di People.com mengecam merek tersebut dan berbunyi, “Yang disebut siluet Dior sangat mirip dengan rok wajah kuda Cina. Ketika banyak detailnya sama, mengapa tanpa malu-malu disebut sebagai 'desain baru' dan 'siluet ciri khas Dior'?”
Menurut South China Morning Post, situs web Dior Hong Kong telah menggambarkan rok tersebut sebagai “siluet ciri khas Dior, rok mid-length … diperbarui dengan variasi baru yang elegan dan modern.”
Perbedaan antara rok Dior dan rok tradisional Cina adalah panjangnya betis sedangkan versi aslinya adalah panjang lantai.
Para pemrotes menuntut agar Dior menghentikan semua penjualan di tokonya di Paris. Menurut New York Post, para pengunjuk rasa mengangkat spanduk bertuliskan, “Dior, hentikan perampasan budaya” dan “Ini adalah pakaian tradisional Tiongkok".
Rumah mode itu belum mengomentari kontroversi tersebut. Namun, rok tersebut telah dilepas dari rak di toko online Dior di daratan Cina. Produk ini masih tersedia di toko online tetapi tidak ada pengakuan bahwa desainnya terinspirasi oleh pakaian tradisional Tiongkok.
Tahun lalu, Dior menampilkan foto kontroversial di pameran mode Shanghai. Perusahaan tersebut dituduh telah menggambarkan wanita Asia sebagai "jelek" dan "seram" dengan "rambut berminyak dan kelopak mata yang menakutkan" mengenakan pakaian tradisional Tiongkok dan memegang tas Dior.
Menurut Global Times, Dior mengatakan bahwa pameran tersebut bukan iklan komersial untuk merek tersebut dan menghapus semua konten terkait baik dari platform online maupun offline.
Baca juga: Meghan Markle Tampil Elegan Berbusana Dior di Pelayanan Platinum Jubilee
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.