TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat merupakan masalah kulit yang paling umum. Menurut suvey IQVIA di 43 negara, jerawat dialami oleh 9,4 persen masyarakat di dunia. Bagi banyak remaja dan orang dewasa, kondisi ini bisa menjadi beban yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup sehari-hari.
Meski ini merupakan kondisi yang umum, banyak orang yang enggan ke dokter kulit dan memilih pengobatan sendiri. Akibatnya, penanganan jerawat sering kali terlambat dan tidak tepat.
Merekkecantikan asal Prancis, La Roche-Posay, memperkenalkan Effaclar Spotscan, inovasi teknologi berbasis advanced artificial intelligence yang diklaim memberikan analisa akurat masalah jerawat dan memberikan akses lebih mudah ke dermatolog.
Pavel Tyutyaev, La Roche-Posay International Digital Services & Innovation Projects Manager, menjelaskan bahwa teknologi ini dikembangkan bekerja sama dengan dermatolog dunia untuk menganalisis lebih dari 7.000 sampel foto dari berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat yang berbeda. Tingkat akurasi Effaclar Spotscan disebut telah divalidasi melalui clinical study: 87 persen akurasi untuk jerawat meradang, 72 persen noda bekas jerawat, dan 61 persen Effaclar Spotscan, inovasi teknologi dari La Roche-Posay untuk menganalisis jerawat (Dok. La Roche-Posay)komedo.
“Teknologi Effaclar Spotscan memberikan konsumen informasi yang mereka butuhkan, bagaimana mengatasi dan mencegahnya serta rekomendasi yang dipersonalisasi, menjadikannya sebagai alat yang tepat untuk analisa awal tingkat keparahan jerawat,” kata dia yang hadir melalui video dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 13 juli 2022.
Baca juga:
Teknologi ini bisa diakses gratis di website La Roche Posay Indonesia menggunakan ponsel berkamera. Analisis dilakukan dengan evaluasi Global Evaluation of Acne atau GEA yang digunakan oleh dermatolog di dunia untuk mengukur tingkat keparahan jerawat, jumlah komedo, jerawat meradang, dan noda bekas jerawat.
Analisis jerawat bisa dilakukan dengan tiga langkah. Pertama, mengambil tiga selfie wajah tampak depan, samping kanan, dan samping kiri untuk menentukan tingkat kondisi kulit berjerawat 0 hingga 5. Kedua, berdasarkan analisis tingkat GEA, Effaclar Spotscan akan merekomendasikan rangkaian perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Tapi jika analisis kulit berjerawat berada di angka dua atau lebih, disarankan berkonsultasi dengan dokter melalui teledermatologi Halodoc yang sudah terhubung. Ketiga, Effaclar Spotscan memberikan rekomendasi tips mengenai cara merawat kulit berjerawat.
Dokter spesialis kulit Fitria Agustina mengatakan, inovasi teknologi ini dapat membantu dermatologis mengedukasi pasien yang sebelumnya tidak memahami perlunya penanganan jerawat serta membantu mengingatkan pasien untuk segera berkonsultasi dengan dermatologis agar jerawat tidak semakin parah.
“Diagnosis yang tepat ber-impact pada terapi. Semakin cepat jerawat diobati, semakin kecil risiko terjadinya scar (bekas jerawat). Quality of life tentu akan lebih baik,” kata dia.
Baca juga: Kulit Rentan Berjerawat Bisa Disebabkan 6 Kesalahan Perawatan Kulit Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.