TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat adalah kondisi peradangan kulit, yang disebabkan oleh rangkaian peristiwa yang terjadi di pori-pori kulit. Mulai dari aktivitas kelenjar sebaceous yang berlebihan, yang memasok sebum dalam jumlah berlebih ke folikel rambut yang terhubung. Hormon, terutama androgen dalam tubuh, berperan penting dalam mengatur aktivitas kelenjar sebasea di kulit. Peningkatan kadar androgen dalam tubuh menyebabkan kelenjar sebaceous membesar dan menghasilkan lebih banyak sebum dari yang dibutuhkan.
Genetika, pubertas, siklus menstruasi, kehamilan dan menopause pada wanita, pil KB, peningkatan tingkat stres, dan obat-obatan tertentu yang mengandung kortikosteroid atau lithium adalah faktor paling umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, yang mengakibatkan peningkatan produksi sebum di kulit.
Baca juga:
Sebum lengket menjebak kulit mati dan kotoran di dalam pori-pori. Ini memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat seperti 'Propionibacterium acnes' yang memakan campuran sebum dan kulit mati di folikel yang tersumbat. Pada gilirannya, ini menghasilkan peradangan yang terkait dengan rasa sakit, panas, dan kemerahan pada folikel, singkatnya jerawat. Terkadang, dinding pori-pori yang tersumbat dan meradang ini pecah, mengeluarkan nanah putih.
"Kulit berjerawat adalah salah satu jenis kulit yang paling sensitif. Mereka rentan terhadap musim, alergi dan bahkan bergejolak dengan rutinitas perawatan kulit yang salah," kata Vipin Sharma, Manajer Produk dan Riset Senior di Fixderma India Pvt Ltd, seperti dilansir dari laman Times of India.
Berikut beberapa kesalahan perawatan kulit yang bisa menyebabkan jerawat:
1. Tidak memperhatikan label
Bagi Anda pemilik kulit berjerawat harus selalu memilih produk yang bebas minyak dan non-komedogenik. Jika tidak, produk dapat menyumbat pori-pori, meningkatkan produksi sebum sehingga menyebabkan jerawat.
2. Eksfoliasi berlebihan
Eksfoliasi kulit itu penting tapi jika berlebihan dapat merusak kulit. Kulit yang rentan jerawat harus menjauhi physical exofoliant karena dapat menyebabkan robekan mikro dan membuat kulit menjadi sensitif. Sedangan chemical exfoliant seperti produk berbasis AHA, BHA adalah pilihan yang paling disukai dan tidak boleh digunakan lebih dari dua kali seminggu. Konsentrasi AHA/BHA harus sesuai dengan rekomendasi dokter kulit.
3. Pembersihan yang salah
Pembersihan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering berlebihan sehingga menghilangkan pelembap alaminya. Senaiknya gunakan pembersihan yang tepat, misalnya pembersih berbasis asam salisilat atau benzoil peroksida untuk mencegah jerawat.
4. Menghindari pelembap dan menggunakan pelembap yang salah
Pelembap yang berat dan berbahan dasar minyak dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Kulit berjerawat harus selalu menggunakan pelembab ringan, bebas minyak dan berbasis gel. Dan ingatl kulit berminyak dan rawan jerawat membutuhkan pelembab tetapi jenis yang tepat.
5. Tidak membersihkan makeup dengan benar
Pori-pori yang tersumbat dan terinfeksi adalah faktor terbesar di balik munculnya jerawat. Setelah riasan, seseorang harus membersihkan kulit dua kali lipat untuk memastikan penghapusan bahkan sisa riasan terakhir.
6. Menghindari tabir surya
Kulit yang rawan jerawat mungkin menemukan tabir surya yang lengket dan berat, tetapi menghindari perlindungan matahari dapat menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari dan kepekaan terhadap panas. Paparan sinar matahari dapat mengeringkan kulit Anda dan kemudian kulit dapat mengimbanginya dengan meningkatkan produksi minyak. Hal ini dapat menyebabkan kulit berminyak dan berminyak yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat.
Selain perawatan kulit dokter kulit Shibani Bhatia, mengatakan ada beberapa mitos kecantikan tentang jerawat. Misalnya jerawat hanya terjadi pada remaja, tetapi juga sering terlihat pada orang dewasa. Jerawat yang terlihat di wajah atau leher Anda pada dasarnya disebabkan oleh kelebihan sebum (produksi minyak kulit) dengan penyumbatan folikel rambut dan peradangan. Sekarang mungkin ada faktor-faktor tertentu yang memicu jerawat Anda.
Dengan tren gaya hidup saat ini, penyebab umum jerawat termasuk fluktuasi hormon, stres dan kurang tidur, diet, bakteri yang bersembunyi di layar ponsel atau sarung bantal atau kuas makeup, serta menggunakan produk perawatan kulit yang salah atau menggunakan terlalu banyak produk.
Baca juga: 3 Bahan Penting untuk Mengobati Jerawat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.