TEMPO.CO, Jakarta - Kulit kepala yang kering dan gatal memang menjengkelkan dan seringkali bikin tidak nyaman. Sering kali muncul serpihan putih di rambut atau pundah yang membuat tidak percaya diri. Penyebabnya bisa jadi ketombe, kulit kering, atau dermatitis seboroik.
Ketombe, dermatitis seboroik, dan kulit kepala kering adalah masalah umum. "Siapa pun bisa mendapatkan kulit kepala kering atau ketombe," kata Sophia Emmanuel, trichologist bersertifikat dan pendiri Crown Worthy di New York. "Kuncinya adalah memperhatikan apa yang menyebabkan kondisi kulit kepala. Seringkali, ini bukan kondisi tunggal, Anda dapat memiliki kombinasi ketombe dan kulit kepala kering. Mencari saran profesional dari dokter kulit atau trichologist dapat membantu mendiagnosis masalah kulit kepala," dia menambahkan.
Meski sama-sama menyebabkan gatal yang sering disertai dengan serpihan putih kulit kepala, ketombe, kulit kepaal kering, atau dermatitis seboroik merupakan kondisi yang berbeda.
Dermatitis seboroik dianggap sebagai bentuk eksim kronis. Biasanya muncul di tubuh yang banyak kelenjar penghasil minyak (sebaceous) seperti di punggung atas, hidung, dan kulit kepala. "Itu juga bisa muncul di sekitar lipatan hidung dan alis," kata Iris Rubin, dermatologis dan Pendiri SEEN Hair Care.
Reaksi inflamasi terhadap malassezia berlebih, jamur yang secara alami ditemukan di permukaan kulit, biasanya merupakan penyebab dermatitis seboroik.
Baca juga:
"Ketombe adalah bentuk dermatitis seboroik yang lebih ringan, dan terbatas pada kulit kepala," kata Rubin. Biasanya, tak terlihat adanya peradangan pada ketombe. Jika menggaruk kulit kepala dan melihat serpihan putih di kerah baju, kemungkinan besaar itu ketombe.
Ketombe disebabkan oleh malassezia yang ditemukan di kulit kepala yang memakan minyak, memecahnya, dan meninggalkan asam oleat di tempatnya. Kepekaan terhadap asam oleat inilah yang dapat menyebabkan ketombe. Jika sensitif terhadap asam oleat, tubuh akan merespons dengan mencoba melepaskan iritan dengan mempercepat pembaruan sel kulit. Sel-sel kulit memperbaharui lebih cepat dari biasanya, yang menyebabkan sel-sel kulit mati menumpuk sebagai serpihan dan meluruh lebih cepat, yang menyebabkan ketombe. "Semakin cepat kulit kepala rontok, ketombe semakin parah," kata Emmanuel. "Inilah mengapa meski rutin keramas setiap tiga hari, banyak yang melihat ketombe lagi."
Adapun kulit kepala yang kering menunjukkan gejala yang mirip dengan ketombe, termasuk iritasi, gatal, pengelupasan, dan dalam beberapa kasus peradangan. Namun, Rubin menjelaskan bahwa kulit kepala kering disebabkan oleh kulit kering, dan terkadang iritasi pada kulit kepala.
Kulit kepala yang terkelupas secara estetika tidak menyenangkan, tetapi melihat lebih dekat pada serpihan dapat membantu mengungkapkan apa yang terjadi. "Karena ketombe sering disebabkan oleh terlalu banyak minyak di kulit kepala, serpihannya cenderung menjadi bagian kulit yang lebih besar yang berminyak secara alami," kata Emmanuel. "Ketika kulit kepala kering, serpihan biasanya halus, sangat kering, dan ukurannya jauh lebih kecil." Serpihan ketombe biasanya berwarna putih atau kekuningan, sedangkan serpihan yang terkait dengan kulit kepala kering cenderung lebih kecil dan biasanya berwarna putih.
Beda dengan ketombe dan kulit kepala kering, dermatitis seboroik biasanya muncul dengan bercak kuning atau merah bersisik yang disertai rasa gatal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada kulit.
INSTYLE
Baca juga: Alasan Kulit Kepala Juga Butuh Perlindungan Sinar Matahari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.