TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang memiliki kulit berminyak secara alami. Jenis kulit ini dapat menghasilkan lebih banyak minyak terutama ketika diet tanpa vitamin dan nutrisi yang cukup, dan sering makan makanan manis.
Kuilt berminyak tak selalu harus terlihat mengilap. Produksi minyak bisa dikurangi dengan mengikuti pola makan yang tepat. Dilansir dari SheFinds, inilah tiga makanan yang harus dihindari menurut dokter kulit Elaine F. Kung, pendiri FutureBrightDermatology, dan AdrienneO'Connell, Direktur Medis dan Presiden Laguna BeachAesthetics.
1. Produk susu
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa makanan faktanya mempengaruhi produksi minyak kulit, kata Kung. "Susu, produk susu dan protein whey meningkatkan IGF-1, yang akan menyebabkan kulit lebih berminyak."
Meskipun mengonsumsi cukup vitamin D dan kalsium setiap hari sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, O'Connell memperingatkan bahwa susu yang berlebihan dapat menyebabkan kulit lebih berminyak. "Produk susu mengandung hormon tingkat tinggi yang merangsang kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak minyak," jelasnya.
Jika minum susu atau krim dalam kopi setiap hari, O'Connell menambahkan bahwa kafein juga harus dibatasi untuk orang dengan kulit berminyak, karena meminumnya beberapa kali sehari (tanpa menghidrasi dengan banyak air) dapat menyebabkan peningkatan peradangan dan memperburuk jerawat.
Makanan ringan ultra-proses atau junk food
Ketika memikirkan junk food, yang terpikir adalah keripik kentang, permen, dan makanan ringan lainnya yang dikemas dalam kantong plastik atau pembungkus yang tertutup rapat. Makanan ultra-olahan ini, menurut O'Connell, harus dibatasi dan dilewati bila sering mengalami kulit berminyak. "Karbohidrat olahan (sering ditemukan dalam junk food) meningkatkan kadar gula dan menyebabkan produksi gula berlebihan," jelasnya.
Lemak jenuh dan trans yang ditemukan dalam daging merah, mentega, pizza, keju, dan krim juga meningkatkan peradangan pada kulit yang merangsang produksi minyak. Kung menambahkan bahwa makanan yang indeks glikemik atau beban glikemik tinggi (alias gula, jus dan minuman ringan, biji-bijian olahan, makanan olahan, daging yang diawetkan) dapat meningkatkan androgen bebas dan faktor pertumbuhan insulin 1. Ini akan meningkatkan produksi sebum dan memungkinkan kulit lebih mengilap.
Alkohol dan makanan asin
Bahan minuman dan jenis makanan ringan ini memiliki efek produksi minyak yang sama pada kulit kita, O'Connell menyarankan mennghindarinya. "Alkohol dan makanan asin membuat tubuh dehidrasi, yang membuat kulit memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya," jelasnya.
Ketika produk susu, kafein, makanan ringan olahan, alkohol, dan makanan asin harus dibatasi, O'Connell memiliki beberapa saran makanan yang dapat membantu memerangi produksi minyak yang tidak diinginkan. Mentimun adalah rekomendasi pertama O'Connell, karena 95 persen air yang membantu menghidrasi kulit, sementara juga mengandung antioksidan kuat yang penting untuk kulit yang baik. Pisang, tambahnya, mengandung vitamin E dan potasium yang meningkatkan kesehatan kulit, karena makan pisang sehari dapat mengecilkan ukuran pori. Ketiga, O'Connell mencatat bahwa alpukat adalah pilihan bagus untuk kulit berminyak karena mengandung asam lemak yang mencegah sekresi minyak berlebih dari kelenjar sebaceous.
SHE FINDS
Baca juga: Kulit Berminyak Mau Pakai Face Oil, Pilih dengan 4 Kandungan Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.