TEMPO.CO, Jakarta - Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di era modern. Kebanyakan orang meminumnya karena ingin mendapatkan kafein, peningkatan produktivitas, rasa. Manfaat secangkir kopi tidak berhenti pada energi, kopi hitam dapat meningkatkan keterampilan kognitif, membantu pencernaan, berfungsi sebagai anti-inflamasi. Ahli gizi Sharon Katzman menyebut sejumlah kecil penelitian baru yang menunjukkan bahwa kopi bahkan mungkin bisa membantu melawan demensia.
Meski banyak manfaatnya, minum kopi berlebihan atau di waktu yang salah juga mendatangkan efek buruk. Jadi, hindari minum kopi di saat-saat ini.
1. Sore
Secara harfiah ini berarti setelah pukul 12 siang. Meskipun mungkin tampak seperti tengah hari, siang adalah penanda yang digunakan Katzman untuk kliennya, kopi setelah pukul 12 siang serius dapat mengganggu jadwal tidur.
Salah satu cara untuk menghindari masalah ini, bagi pecinta minum kopi jam 3 sore, cobalah mengganti kopi pagi panas dengan minuman dingin.
“Seduhan dingin biasanya memiliki jumlah kafein yang lebih tinggi daripada kopi panas,” kata Ella Davar, ahli gizi. "Ini karena biasanya membutuhkan lebih banyak bubuk kopi per ons air untuk membuat minuman dingin daripada yang dilakukan untuk kopi panas konvensional, yang juga membuat cangkir lebih pekat."
Jadi minuman dingin pada pukul 11:30 mungkin membuat tetap segar tanpa minum kopi sore.
2. Setelah minum dua cangkir
Seperti ungkapan bijak, apa pun yang berlebihan tidak baik, begitu juga dengan kopi. Katzman menyarankan untuk membatasi asupan pada 2-3 cangkir, setelah cangkir 3 atau 4, katanya, itu bisa menyebabkan dehidrasi. Dan minum lebih dari 4 cangkir sehari dianggap sebagai salah satu kebiasaan yang memperpendek hidup, menurut sains.
3. Sebelum makan apa pun
Davar mengatakan minum kopi saat perut kosong bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan karena kopi bersifat asam. Katzman juga menempatkan tingkat keasaman sebagai masalah potensial bagi orang-orang dengan mulas, refluks, masalah pencernaan, dan bahkan hanya sakit perut.
Tapi ada cara untuk menghindari sakit perut. Davar merekomendasikan untuk membeli biji non-transgenik yang ditanam secara organic, yang memiliki beban toksin terendah dan kandungan antioksidan tertinggi, dan minum kopi sebaiknya dengan semacam susu untuk mengurangi tingkat keasaman.
4. Saat kolesterol tinggi
Jika berjuang dengan kolesterol tinggi, tidak perlu menghentikan kebiasaan minum kopi. Tapi, saran Katzman, pertimbangkan bagaimana meminumnya. Sebagian besar kopi yang disaring telah terbukti memiliki efek netral pada kadar lipid, kopi tanpa filter atau french press sebenarnya dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL. Jadi, jika kadar LDL tinggi, pertimbangkan kopi yang disaring dengan kertas untuk membantu menghindarinya melonjak lebih tinggi.
5. Setiap hari
Seperti yang diketahui, minum kopi bisa menjadi kebiasaan yang begitu kuat hingga berbatasan dengan kecanduan. Jadi, disarankan ada hari istirahat. "Saya merekomendasikan moderasi, karena [stimulan] seperti kopi memiliki efek langsung pada tingkat energi. Mereka melakukan ini dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat, hormon perangsang (seperti adrenalin) dan neurotransmiter yang memengaruhi energi kita," katanya. "Masalahnya adalah tubuh kita beradaptasi dengan efeknya dan membutuhkan peningkatan dosis untuk mendapatkan efek yang sama; akhirnya menyebabkan kelelahan."
Davar memberitahu klien untuk minum kopi 4-5 hari seminggu dan mengganti minuman dengan matcha atau teh hijau di hari lain bila memungkinkan.
EATTHIS.COM
Baca juga: Jangan Langsung Menyikat Gigi setelah Minum Kopi, Dokter Jelaskan Alasannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.