Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengatasi Sibling Rivarly Berdasarkan Usia Anak Prasekolah hingga Dewasa

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi sibling rivalry. Freepik.com/Karlyukav
Ilustrasi sibling rivalry. Freepik.com/Karlyukav
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai orang tua Anda tentu pernah menghadapi situasi perkelahian antara anak-anak. Dari menarik rambut satu sama lain, memperebutkan 'siapa yang memakan ini atau siapa yang melakukan ini', dan jika keadaannya lebih buruk, mungkin akan saling iri. Namun selain bentuk ikatan antar saudara, akan membutuhkan perhatian Anda jika lebih mengarah seperti persaingan atau sibling rivalry.

Berdasarkan usia anak-anak Anda, ada beberapa cara di mana Anda dapat secara langsung atau tidak langsung mengakhiri pertengkaran mereka yang terus-menerus dan membuat mereka lebih nyaman dan damai di sekitar satu sama lain. 

Penting untuk memahami penyebab mendasar yang membuat anak-anak Anda bertengkar karena masalah kecil. Bersaing untuk mendapatkan perhatian Anda dapat menyebabkan kecemburuan atau kesalahpahaman di antara saudara kandung. Jika mereka memiliki kepribadian yang berlawanan, mungkin tidak akur.

Jika Anda bias terhadap satu anak karena alasan apa pun seperti jenis kelamin, perilaku, dan lainnya maka perasaan ketidaksetaraan dapat memicu pertengkaran di antara mereka. Usia yang berbeda, kebutuhan yang berbeda dan kurangnya ruang pribadi juga dapat menjadi beberapa alasan yang dapat memicu persaingan ini. Setelah Anda tahu apa masalah sebenarnya di balik masalah kecil mereka, coba gunakan tips ini untuk mengakhiri sibling rivarly berdasarkan usia mereka.

Cara Mengatasi Sibling Rivarly Berdasarkan Usia

1. Untuk anak-anak prasekolah (3-5 tahun)

Jika anak pertama laki-laki berusia prasekolah ketika Anda menyambut bayi kedua, ketahuilah bahwa anak pertama Anda masih sangat kecil dan masih membutuhkan banyak perhatian Anda. Inilah sebabnya mengapa sangat ideal untuk memiliki jarak usia setidaknya tiga tahun antara kedua anak. Mengabaikan kebutuhan orang yang lebih tua dapat membuat mereka agresif terhadap saudara barunya.

2. Untuk anak sekolah dasar (4-11 tahun)

Berikan keduanya perhatian yang sama; bersikap adil dan tegas dengan keduanya. Ingatlah untuk tidak membuat perbandingan antara saudara kandung. Orang tua sering berakhir melakukannya, terutama jika mereka memarahi anak karena tidak belajar atau berperilaku buruk.

Alih-alih memberikan contoh ideal apa pun, perbandingan hanya membuat anak semakin putus asa dan juga dapat meningkatkan perasaan cemburu dan persaingan. Juga, ketika menghadapi atau memarahi seorang anak, Anda harus memperhatikan kesan apa yang diciptakannya untuk anak lain. Dalam situasi seperti itu, mungkin tidak ideal untuk Anda, tetapi jika anak-anak Anda bersatu, itu adalah pertanda positif untuk jangka panjang, selama kenakalan atau lelucon mereka tidak berbahaya.

3. Untuk pra-remaja (9 hingga 12 tahun)

Pada usia ini, anak-anak sedang mengembangkan rutinitas mereka sendiri dengan kegiatan yang mereka minati. Masih sering terjadi perkelahiran, seperti siapa yang mendapatkan remote TV pada jam tayang utama. Sekarang pertarungan remote TV hadir di setiap rumah tangga, yang penting adalah bagaimana mereka menghadapinya.

Kini mereka tumbuh dewasa, usia ini sangat cocok untuk mengajari mereka menyelesaikan perkelahian. Namun, Anda mungkin perlu memantau bagaimana mereka melakukannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyelesaikan ketidaksepakatan sendiri mengajarkan anak-anak keterampilan hidup yang penting dan akan meningkatkan pemahaman mereka satu sama lain. Dorong mereka untuk memahami sudut pandang satu sama lain, tetapi pastikan kedua anak belajar untuk berkompromi dan mencapai saling pengertian.

4. Untuk remaja (13 hingga 19 tahun)

Yang lebih muda mungkin mengganggu ruang pribadi saudaranya, dan yang lebih tua mungkin tidak menyukainya. Adalah penting bahwa mereka berbagi informasi pribadi satu sama lain sendiri. Jika pertengkaran muncul karena ini, Anda harus membuat mereka mengerti bagaimana menyeimbangkan privasi dengan hubungan yang mereka bagikan.

Disarankan untuk perlahan mundur dari pertengkaran mereka, saat mereka tumbuh dewasa, dan harus belajar menangani konflik ini sendiri. Namun, usia membawa tantangan baru, jadi disarankan untuk mengganggu jika garis dilintasi. Pastikan anak-anak Anda tidak saling memukul dan ajari mereka untuk menggunakan kata-kata  sebagai gantinya. Memberi mereka waktu istirahat juga dapat membantu mereka untuk menenangkan diri dan berteman satu sama lain sekali lagi.

Sibling rivalry adalah hal yang tak terelakkan. Itu akan muncul pada satu tahap atau lainnya. Yang penting adalah dikendalikan tepat waktu dan tidak mengarah pada dampak negatif jangka panjang dalam hubungan saudara kandung.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Cara Mona Ratuliu Mengatasi Persaingan Antarsaudara Anak-anaknya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Cara Efektif Edukasi Seks pada Remaja Menurut Psikolog

18 jam lalu

Komunitas pecinta kereta api Rail Fans membawa poster saat mengikuti sosialisasi anti pelecehan seksual di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Ahad, 24 Juli 2022. Sosialisasi itu guna memberikan edukasi kepada pengguna masyarakat khususnya penumpang perempuan untuk melaporkan segera ke petugas apabila mengalami pelecehan seksual sekaligus menolak para pelaku aksi kekerasan seksual untuk menggunakan kereta api. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
3 Cara Efektif Edukasi Seks pada Remaja Menurut Psikolog

Pakar meminta orang tua menggunakan tiga cara efektif untuk memberi edukasi seks pada remaja. Pasalnya usia remaja adalah masa ingin tahu yang tinggi.


Tips Cegah Perasaan Sedih Usai Libur Sekolah

1 hari lalu

Ilustrasi ibu antar anaknya ke sekolah. dailymail.co.uk
Tips Cegah Perasaan Sedih Usai Libur Sekolah

Psikolog bagikan tips mencegah perasaan sedih atau kesepian pada anak usai libur sekolah. Apa kunci utamanya?


Lihat Eksploitasi Anak, Kementerian PPPA: Hubungi Hotline 129

3 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Dani Kustoni, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago, Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) KemenPPPA Atwirlany Ritonga menunjukkan barang bukti kasus praktik ekspolitasi seksual anak secara online, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Bareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka kasus eksploitasi seksual anak secara online yang melibatkan anak di bawah umur melalui akun media sosial di X dan membentuk grup Telegram Premium Place. TEMPO/Jihan Riatiyanti
Lihat Eksploitasi Anak, Kementerian PPPA: Hubungi Hotline 129

Bareskrim Polri mengungkap belasan anak dijadikan pekerja seks dan dijual via aplikasi Telegram


Ditsiber Polri Bongkar Eksploitasi Seksual Anak Lewat Grup Telegram Premium Place

3 hari lalu

Polri ungkap kasus eksploitasi seksual lewat telegram yang melibatkan anak dibawah umur, Selasa, 23 Juli 2024. TEMPO/Jihan Riatiyanti
Ditsiber Polri Bongkar Eksploitasi Seksual Anak Lewat Grup Telegram Premium Place

Dari total 1.962 orang yang dijajakan di grup telegram itu, Polri baru mengidentifikasi 19 orang yang masuk katagori di bawah umur.


Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

6 hari lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan terluka dalam serangkaian serangan udara Israel dalam semalam di Jalur Gaza.


KPAI Minta Polisi yang Cabuli Anak Panti Asuhan di Kantor Polsek Tanjung Pandan Belitung Ditindak Tegas

7 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
KPAI Minta Polisi yang Cabuli Anak Panti Asuhan di Kantor Polsek Tanjung Pandan Belitung Ditindak Tegas

Menurut KPAI, pencabulan terhadap anak panti asuhan oleh polisi bukti penegak hukum belum memahami penanganan kekerasan seksual.


Netanyahu Tolak Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak Gaza di Israel

7 hari lalu

Seorang anak Palestina menangis saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Netanyahu Tolak Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak Gaza di Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kehadiran rumah sakit darurat di Israel untuk merawat anak-anak Palestina yang terluka dari Gaza


Yogyakarta Mulai Susun Indikator Hotel Ramah Anak

8 hari lalu

Ilustrasi Hotel (pixabay.com)
Yogyakarta Mulai Susun Indikator Hotel Ramah Anak

Hotel yang menjamur di Yogyakarta dinilai masih perlu dikuatkan agar memiliki unsur ramah anak seperti yang telah diterapkan di mancanegara.


Penyebab Anak Picky Eater Menurut Ahli Gizi

9 hari lalu

Ilustrasi anak makan. Pixabay.com/EdMontez
Penyebab Anak Picky Eater Menurut Ahli Gizi

Penyakit hingga masalah sensorik dapat menyebabkan anak suka pilih-pilih makanan atau picky eater. Ini kata ahli gizi.


Alasan Anak Sebaiknya Tidak Diberikan Makanan Olahan Tinggi

9 hari lalu

Ilustrasi nugget. Pixabay
Alasan Anak Sebaiknya Tidak Diberikan Makanan Olahan Tinggi

Makanan olahan ultra memiliki kandungan yang minim serat namun sangat tinggi kalori dan gula. Makanan olahan tinggi juga bisa bikin adiktif pada anak.