Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Langkah Mempersiapkan Kehamilan setelah Keguguran

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keguguran menjadi pengalaman yang menghancurkan dan menyebabkan kecemasan. Wanita yang mengalami keguguran biasanya khawatir tentang kehamilan berikutnya.

GurpreetSinghKalra, Direktur Medis Klinik Kesuburan ART India, mengatakan bahwa keguguran lebih sering terjadi daripada yang diketahui. Tapi setelah mengalami keguguran dini, Kalra mengatakan seorang wanita berpeluang memiliki anak yang sehat. “Meskipun hamil setelah keguguran tidak berbeda dengan hamil biasa, tips di bawah ini akan membantu meningkatkan peluang kehamilan yang sehat,” kata ahli tersebut.

1. Pahami peluangnya
Banyak wanita yang pernah mengalami keguguran takut bahwa mereka akan kehilangan kehamilan selanjutnya juga. Tetapi keguguran tidak berarti bahwa seorang wanita tidak dapat hamil secara penuh. Biasanya, keguguran dini disebabkan oleh kondisi seperti kelainan kromosom yang tidak sepenuhnya bergantung pada kesehatan reproduksi wanita. Hanya sekitar 1 persen wanita yang mengalami keguguran berulang atau lebih dari dua kali berturut-turut.

“Selain itu, hampir 20 persen dari semua kehamilan mengakibatkan keguguran, dan ini termasuk wanita yang pernah mengalami keguguran juga. Namun, setelah dua kali kehilangan, kemungkinan keguguran meningkat menjadi 28 persen. Ini masih menyisakan kemungkinan tinggi 72 persen bagi wanita untuk menjalani kehamilan yang sehat. Memahami peluang ini dapat mengurangi kecemasan dan menenangkan pikiran Anda saat mencoba untuk hamil lagi,” kata Kalra.

2. Luangkan waktu
Keguguran bisa melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Setelah kehilangan, seorang wanita membutuhkan banyak istirahat dan perawatan diri. Tubuh kembali normal dalam beberapa bulan setelah kehilangan, jadi masih harus meluangkan waktu sebelum mencoba untuk hamil.

3. Secara fisik
Dokter menyarankan untuk menunggu hingga tiga bulan atau setidaknya satu siklus menstruasi lengkap sebelum mencoba hamil lagi. Anda mungkin mulai berovulasi dini dua minggu setelah keguguran, tetapi tubuh membutuhkan 2-3 bulan untuk memiliki menstruasi yang teratur. “Selain itu, hormon hCG juga bisa memakan waktu satu atau dua bulan untuk turun kembali ke tingkat normal. Jika mencoba hamil sebelum itu, mungkin mendapatkan hasil positif palsu saat tes kehamilan. Atau lebih buruk lagi, penurunan hCG yang stabil dapat salah didiagnosis sebagai keguguran lainnya,” kata Kalra.

Beberapa keguguran memerlukan bantuan medis atau bedah seperti pelebaran dan kuretase. Jika telah menjalani perawatan keguguran, tubuh membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih, dan disarankan untuk menunggu lebih lama sebelum mencoba hamil lagi.

4. Secara emosional
“Tidak peduli kapan itu terjadi, keguguran menguras emosi pasangan. Perasaan sedih, marah, dan bahkan rasa bersalah yang intens sering terjadi. Tetapi tidak ada cara normal untuk bereaksi terhadap kehilangan bayi yang belum lahir. Keguguran bisa terjadi dalam hitungan beberapa jam, sementara yang lain mungkin memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Secara alami, ini adalah fase yang sangat melelahkan, dan orang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih,” kata Kalra.

Meskipun menginginkan seorang anak, jangan terburu-buru untuk hamil sebelum siap secara mental. Tidak ada waktu yang ditentukan untuk pulih secara emosional dari keguguran, karena ini adalah situasi yang sulit. Bebas dari stres dan emosi negatif akan berdampak lebih baik pada kehamilan di masa depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Mendeteksi penyebab yang mendasari
Jika mengalami lebih dari satu kali keguguran, melakukan pemeriksaan prakonsepsi lengkap membantu mendeteksi penyebab yang mendasari keguguran. Diabetes yang tidak terkontrol, masalah tiroid, PCOS, kondisi autoimun, kelainan genetik, dan kondisi kesehatan lainnya meningkatkan kemungkinan keguguran. Dengan mendeteksinya sejak dini, peluang untuk hamil dan melahirkan anak yang sehat akan lebih besar. Jika beberapa kondisi kesehatan menyebabkan sulit hamil secara alami, coba opsi in vitro vertilisation atau bayi tabung.

6. Menerapkan gaya hidup sehat
Perubahan gaya hidup penting untuk memiliki kehamilan yang sehat. Diet seimbang yang mencakup sayuran berdaun, kacang-kacangan, buah-buahan, dan makanan kaya zat besi memasok nutrisi yang diperlukan tubuh. Bersamaan dengan itu, minumlah setidaknya delapan gelas air setiap hari.

Merokok, konsumsi alkohol, atau obat-obatan rekreasional dapat memengaruhi konsepsi secara negatif. Hindari kebiasaan ini dan batasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram per hari. Sertakan olahraga ringan hingga sedang dalam rutinitas. Hindari olahraga ekstrim karena dapat menghambat kemampuan untuk melepaskan telur. Selain itu, cobalah mengendalikan stres.

7. Menggunakan prediktor ovulasi
Waktu hubungan intim yang dekat dengan ovulasi memberi kesempatan yang lebih baik untuk hamil. Alat prediksi ovulasi atau OPK dapat memprediksi kapan berovulasi. Alat ini bekerja dengan mendeteksi peningkatan hormon luteinizing dalam tubuh, yang merupakan indikator ovulasi.

Waktu terbaik untuk mencoba kehamilan adalah setelah kenaikan hormon. “Selain itu, membiasakan melakukan hubungan seksual secara teratur sekitar 2-3 kali seminggu, memberi kesempatan yang sama untuk hamil, sekaligus menjaganya tetap alami dan bebas stres," Kalra menyarankan.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Kelainan Kromosom dan Beberapa Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan selama Hamil

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

2 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

5 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

6 hari lalu

Ilustrasi lebah. Trade Vista
Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

12 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

22 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

24 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

25 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

26 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur