TEMPO.CO, Jakarta - Sayuran asparagus mengandung banyak nutrisi. Mengutip Everyday Health, nutrisi asparagus salah satunya, asam folat (vitamin B-9) yang berguna untuk perkembangan sel.
Asam folat berguna mencegah terbentuknya homosistein lebih banyak dalam tubuh, dikutip dari Medical News Today. Homosistein merupakan asam amino yang jika kadarnya terlalu tinggi akan berdampak buruk untuk kesehatan, salah satunya menghambat aliran darah dan nutrisi.
Bagaimana cara menyimpan asparagus?
- Jangan dicuci
Mengutip The Spruce Eats, supaya asparagus tak cepat membusuk perlu menjaga batangnya tetap lembap, tapi tidak basah. Itu sebabnya sebelum menyiumpan sebaiknya tidak mencuci atau merendam asparagus. Cuci asparagus saat akan dikonsumsi untuk menjaga kesegaran dan tekstur renyah.
- Potong ujung asparagus
Potong bagian ujung asparagus. Taruh asparagus dalam botol yang sudah diisi air yang tingginya cukup dua ruas jari saja dari bagian bawah botol. Bungkus botol menggunakan kantong plastik, kemudian simpan dalam kulkas. Cara ini bisa membuat asparagus awet selama tiga hari.
- Bungkus ujung asparagus
Supaya asparagus tetap segar selama disimpan bungkus ujungnya yang sudah dipotong memakai tisu yang basah. Setelah itu simpan asparagus dalam kantong plastik, kemudian taruh di kulkas. Walaupun berguna agar tak cepat layu, tapi cara ini cenderung membuat asparagus kehilangan tekstur renyah saat dimasak.
M. RIZQI AKBAR
Baca: Mengonsumsi Asparagus Bermanfaat Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.