Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jerawat Sering Muncul di Usia Dewasa, Dokter Kulit Ungkap Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat tidak hanya dialami remaja. Orang dewasa juga sering kali mengalaminya. Menurut ahli, penyebab utamanya adalah hormon yang mempengaruhi produksi minyak kulit.

Wanita cenderung lebih rentan terhadap jerawat dewasa karena tingkat hormon yang berfluktuasi, kata American Academy of Dermatology. Jerawat dewasa cenderung muncul sebagian besar di sepertiga bagian bawah wajah, termasuk garis rahang, dagu, dan bibir atas.

Meskipun jerawat ini bisa muncul terus-menerus, ada cara yang sudah terbukti untuk mengatasinya. Dokter kulit yang juga direktur medis dari Pusat Dermatologi dan Kosmetik Johns Hopkins, Mary Sheu, merekomendasikan empat hal. 

Pertama, cuci muka dua kali sehari untuk menghilangkan minyak dan riasan. Kedua, gunakan krim retinoid topikal untuk membuka pori-pori dan mengelupas kulit. "Retinoid juga memiliki beberapa efek anti-inflamasi, dan meningkatkan kecepatan pembelahan sel-sel kulit kita," kata Sheu. "Ini membantu menyembuhkan kulit lebih cepat."

Ketiga, mengoleskan antiinflamasi topikal (seperti gel dapson), atau obat resep oral spironolakton, yang dapat mengurangi efek hormon pria. Keempat, pengelupasan kimia dan terapi cahaya biru juga dapat membantu menghilangkan jerawat lebih cepat. 

Selain itu, dokter juga menganjurkan diet rendah glikemik. American Academy of Dermatology mencatat bahwa beberapa penelitian membuktikan bahwa diet tinggi glikemik (yang mengandung banyak karbohidrat sederhana, seperti yang ada dalam biji-bijian olahan dan makanan olahan, dan gula) telah dikaitkan dengan peningkatan jerawat, dan diet rendah glisemik (yang menekankan karbohidrat kompleks dan makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran) dapat membantu mengatasinya. 

Kurangi juga konsumsi susu sapi. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi susu dapat memperburuk jerawat, kata AAD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang yang mengalami jerawat dewasa juga perlu mengurangi stres. "Para peneliti telah menemukan hubungan antara stres dan munculnya jerawat," kata AAD. "Sebagai respons terhadap stres, tubuh memproduksi lebih banyak androgen (sejenis hormon). Hormon-hormon ini merangsang kelenjar minyak dan folikel rambut di kulit, yang dapat menyebabkan jerawat."

Sheu mengatakan bahwa jika jerawat bertahan selama lebih dari beberapa bulan, mungkin sudah waktunya untuk berkonsultasi dengan dokter.

EATTHIS.COM

Baca juga: Tak Tahan Ingin Memencet Jerawat, Ikuti 4 Langkah dari Ahli Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

20 jam lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

11 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.