Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serena Williams Curhat Kesulitan Membagi Waktu Jadi Ibu, Karier dan Diri Sendiri

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Petenis asal Amerika Serikat, Serena Williams berjalan keluar lapangan usai dikalahkan oleh petenis asal Jepang, Naomi Osaka dalam Semifinal Australia Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 18 Februari 2021. REUTERS/Asanka Brendon Ratnayake
Petenis asal Amerika Serikat, Serena Williams berjalan keluar lapangan usai dikalahkan oleh petenis asal Jepang, Naomi Osaka dalam Semifinal Australia Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 18 Februari 2021. REUTERS/Asanka Brendon Ratnayake
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSerena Williams sangat jujur tentang pengalamannya menjadi ibu, termasuk persalinannya yang traumatis dan bagaimana hubungannya dengan tubuhnya berubah sejak melahirkan putrinya, Olympia. Selain itu, dia juga berbicara tentang masalah yang sangat diketahui oleh sebagian besar ibu, yaitu rasa bersalah ibu.

Dia mengungkapkan tentang tantangan untuk menemukan keseimbangan antara menjadi seorang ibu, memenuhi tuntutan karirnya dan merawat dirinya sendiri. Di atas karir atletiknya sebagai pemain tenis terhebat, dia juga seorang pengusaha dan investor. Tak perlu dikatakan bahwa dia mengikuti jadwal yang sibuk. 

"Kesalahan ibu itu nyata. Saya selalu merasa sangat bersalah ketika saya melakukan sesuatu sendiri," kata Williams. "Saya tidak tahu apakah saya seorang ibu yang baik, dan saya tidak tahu apakah metode saya berhasil, tetapi saya sangat dekat dengan putri saya, dan itu sama dengan orang tua kami. Jadi saya sudah menetapkan batasan yang sangat baik, tetapi kemudian setelah bekerja, saya akan pergi ke putri saya. Dan itu luar biasa dan bagus, tetapi sekarang seperti, 'Oke, apa yang terjadi pada Serena?'"

Jelas rasa bersalah ibu adalah sesuatu yang memengaruhi orang-orang dengan semua tingkat ketenaran, kesuksesan, dan kekayaan. Sementara beberapa orang mungkin berharap Williams akan memiliki cukup waktu untuk perawatan diri, kenyataannya adalah sanga sulit terlebih setelah memiliki anak. "Saya sangat buruk dalam perawatan diri," kata Williams. "Saya baru saja memberi tahu kepala staf saya bahwa saya perlu melakukan pedikur karena sudah dua tahun sejak saya duduk di kursi dan memilikinya. Mungkin saya bisa melakukan itu sambil melakukan banyak tugas dan menerima telepon."

Membahas dan memprioritaskan perawatan diri telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Ini mengilhami banyak orang tua untuk setidaknya berusaha melepaskan rasa bersalah yang mereka hadapi ketika meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu semata-mata karena itu terasa menyenangkan. 

Tidak diragukan lagi lebih sulit bagi wanita kulit hitam, seperti Williams, untuk membuktikan diri mereka di lingkungan pribadi dan profesional. Williams mencatat bahwa dia telah dibayar rendah, diremehkan, sepanjang perjalanannya untuk menjadi pemain tenis papan atas sebagai wanita kulit hitam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serena Williams kini sama sekali tidak punya apa-apa lagi untuk dibuktikan. Dia berbagi bahwa dia sudah selesai memberikan energi untuk pendapat orang lain tentang dirinya. "[Mereka] dulu mempengaruhi saya seperti 10 persen," katanya. "Sekarang aku di nol." Itu tidak berarti dia tidak akan tetap sibuk atau menghadapi rasa bersalah ibu yang selalu ada, tetapi mudah-mudahan itu berarti dia akan meluangkan waktu untuk dirinya sendiri dan akhirnya bisa perawatan pedikur.

SHAPE

Baca juga: Serena Williams Gugup saat Pertama Kali Bertemu dengan Putrinya, Olympia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kimberly Ryder Atur Variasi Makanan untuk Anak

10 jam lalu

Kimberly Ryder dan keluarga/Instagram -  @kimbrlyryder
Cara Kimberly Ryder Atur Variasi Makanan untuk Anak

Kimberly Ryder mengatakan bergantian memberikan makanan lunak dan padat yang bertekstur lembut ketika anak-anaknya memasuki usia MPASI.


Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

1 hari lalu

Rumah kontrakan tempat terjadinya kasus pembunuhan empat orang anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Temuan 4 mayat anak-anak dalam kamar di rumah tersebut pada 6 Desember 2023 lalu langsung membuat geger. Empat jasad anak-anak itu diduga dibunuh oleh sang ayah, Panca Darmansyah, 41 tahun. TEMPO/Novali Panji
Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

Pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa adalah ayah para korban sendiri


Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Rekam Kejadian dengan Ponsel dan Laptop

1 hari lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro saat konferensi pers di kantornya, Jumat, 8 Desember 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Rekam Kejadian dengan Ponsel dan Laptop

Polisi menetapkan Panca sebagai tersangka pembunuhan 4 anaknya di Jagakarsa


Tetangga Sempat Beri Peringatan sebelum Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Terjadi

1 hari lalu

Titin (49 tahun), tetangga dari keluarga yang empat anaknya dibunuh di rumah kontrakan di Gang Roman Jalan Kebagusan Raya, Kamis, 7 Desembe 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Tetangga Sempat Beri Peringatan sebelum Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Terjadi

Pembunuhan 4 anak di Jagakarsa diduga berkaitan dengan kasus KDRT yang dilakukan Panca pada istrinya


Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

1 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

Stunting atau gagal tumbuh merujuk pada kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan yang rendah sesuai dengan usianya.


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Fakta-Fakta Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Ada Pesan Misterius untuk Bunda

2 hari lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Fakta-Fakta Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Ada Pesan Misterius untuk Bunda

Warga Jagakarsa digegerkan kasus pembunuhan 4 anak yang diduga dilakukan orang tuanya sendiri


Psikolog Klinis UI Sebut Makan Bisa Redakan Stres, Ini Syaratnya

2 hari lalu

Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Psikolog Klinis UI Sebut Makan Bisa Redakan Stres, Ini Syaratnya

Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia Tiara Puspita, M.Psi, mengatakan jika saat stres mendorong seseorang untuk makan.


Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

2 hari lalu

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema
Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah.


Mayat Empat Anak yang Ditemukan di Jagakarsa Diautopsi di RS Polri

2 hari lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Mayat Empat Anak yang Ditemukan di Jagakarsa Diautopsi di RS Polri

Polisi membawa empat anak yang ditemukan tewas di Jagakarsa ke RS Polri untuk diautopsi.