TEMPO.CO, Jakarta - Britney Spears mengungkapkan bahwa dia sedang hamil anak ketiganya. Bintang pop berusia 40 tahun itu mengumumkan hal tersebut dalam sebuah unggahan di Instagram, Senin 11 April 2022.
Britney menjelaskan dalam keterangan unggahannya bahwa dia menyadari tubuhnya bertambah gemuk saat liburan di Maui. Dia kemudian berinsiatif melakukan tes kehamilan. Ini akan menjadi anak pertamanya dengan tunangannya Sam Asghari. Dia juga memiliki dua anak laki-laki, Sean Preston dan Jayden James dari pernikahan sebelumnya dengan Kevin Federline.
Beberapa selebriti termasuk, Paris Hilton, memberi selamat untuk kehamilannya. "Selamat kak!! Aku sangat bersemangat untukmu!! Aku mencintaimu!!!" tulis Hilton.
Saudara perempuannya, Jamie Lynn Spears. yang selama ini berseteru dengannya tentang memoarnya - juga terlihat menyukai postingan tersebut.
Dalam unggahan pengumumannya, Britney juga berbicara tentang menderita depresi perinatal selama dua kehamilan pertamanya. Dia juga tak ingin mendapat banyak sorotan. Distress perinatal adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gejala depresi, kecemasan, dan stres yang mungkin dialami wanita sejak pembuahan hingga satu tahun setelah kelahiran.
Baca Juga:
"Sulit karena ketika saya hamil saya mengalami depresi perinatal. Saya harus mengatakan itu benar-benar mengerikan ... wanita tidak membicarakannya saat itu ... beberapa orang menganggap berbahaya jika seorang wanita mengeluh seperti itu dengan bayi di dalam dirinya tetapi sekarang wanita membicarakannya setiap hari ... terima kasih Yesus kami tidak melakukannya harus merahasiakan rasa sakit itu," tulisnya, dan menambahkan akan lebih banyak yoga dan menyebarkan banyak kegembiraan.
Kabar kehamilan ini muncul setelah klaim bahwa penyanyi Toxic dipaksa menggunakan alat kontrasepsi saat dia berada di bawah konservatori selama 13 tahun, yang dihentikan November lalu.
Dalam sidang pengadilan pada bulan Juni tahun lalu, Britney berbicara menentang konservatorinya secara terbuka, karena dia mengatakan dia merasa 'trauma' dengan sistem pengendalian yang dia tempatkan. "Saya tidak senang, saya tidak bisa tidur. Aku sangat marah, itu gila. Dan aku depresi. Saya trauma. Aku hanya ingin hidupku kembali," ujarnya saat itu.
"Saya ingin mengakhiri konservatori ini tanpa dievaluasi. Konservatori ini lebih merugikan saya daripada kebaikan. Saya layak untuk memiliki kehidupan, saya telah bekerja sepanjang hidup saya. Saya layak mendapat istirahat dua sampai tiga tahun."
Pelantun Toxic itu menuduh ayahnya dan tim konservatornya menolak untuk mengizinkannya menikahi pacarnya, atau memiliki anak dengannya. Britney mengklaim konservatornya telah membuatnya mendapatkan IUD sebagai bentuk pengendalian kelahiran sehingga dia saat ini tidak dapat memiliki anak, meskipun dia ingin menikah dan punya bayi dengan Sam.
"Saya ingin bisa menikah dan punya bayi. Saya memiliki IUD di dalam diri saya sehingga saya tidak hamil, tetapi [tim saya tidak] ingin saya memiliki anak lagi.," ujarnya.
Bintang itu mengecam situasinya sebagai 'kasar', dan bahkan meminta ayahnya dan mereka yang terlibat dengan konservatorinya untuk 'dipenjara'.
Sejak itu, Britney Spears tidak merahasiakan keinginannya untuk memiliki lebih banyak anak. "Berencana memiliki bayi di Polinesia!!!!!!" tulisnya dalam unggahan foto dari liburan ulang tahun Sam Asghari.
DAILY MAIL
Baca juga: Setelah Bebas dari Konservatori, Britney Spears Ingin Punya Anak Perempuan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.