TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing dengan jenis-jenis mi. Namun masih ada masyarakat yang menganggap bihun dan sohun adalah jenis mi yang sama. Nyatanya kedua mi ini sangat berbeda. Mi sudah menjadi kegemaran siapa saja, bahkan menjadi bagian makanan pokok selain nasi bagi bangsa Indonesia.
Dalam 20 tahun terakhir, tumbuh minat dan ketertarikan global terhadap mi, bihun dan sohun. Ada banyak alasan tumbuhnya minat dan ketertarikan global terhadap mi, diantaranya termasuk perluasan industri mi, pengembangan bisnis, pertukaran antarbudaya, migrasi, dan perubahan sederhana dalam kebiasaan makan.
Dikutip dari buku Teknologi mi, bihun, sohun ketiga jenis mi ini merupakan produk olahan pangan dari bahan dasar terigu, beras, atau jagung dan pati. Mi merupakan makanan tradisional Asia yang dibawa oleh bangsa Cina dan diperkenalkan ke seluruh dunia.
Bihun Vs Sohun
Kebanyakan mi dibuat dari empat komponen utama yaitu tepung terigu, garam dapur, dan air. Dari segi tekstur mi memiliki bentuk yang berbeda dengan sohun dan bihun. Mi lebih tebal dan berwarna kuning, sedangkan sahun dan bihun memiliki tekstur yang hampir mirip sekilas yakni tipis kenyal dan berwarna putih hampir bening.
Bihun
Bihun merupakan produk makanan olahan utama dari beras, dengan bahan mentah utamanya berupa beras keras yang mengandung amilosa, kadang-kadang jagung dan tapioka sering ditambahkan memodifikasi tekstur atau untuk mengurangi biaya bahan dasar. Dalam proses pembuatan bihun digunakan teknologi tradisional dan teknologi modern.
Cara tradisional produksi bihun melibatkan penggilingan basah pada beras untuk menghilangkan bahan terlarut dari butiran beras serta gelatinasi pati beras, proses ini terhitung membosankan dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena pembuangan limbah cair. Sedangkan teknologi modern dengan menggunakan mesin menghasilkan produk bihun segar, bihun kering, bihun beku, dan bihun instan. Dalam pembuatan bihun produsen harus mempertimbangkan biaya, isu lingkungan, kesukaan konsumen, persaingan pasar, formulasi dan praktik yang sesuai dalam memproduksi bihun.
Tak hanya di Indonesia, Bihun yang terbuat dari tepung beras ini juga dikenal di negara lain dengan nama yang berbeda. Ia disebut juga sebagai bihon, bijon, bifun, mehon, dan vermicelli.
Sohun
Sohun adalah produk berbentuk benang atau pita pipih seperti mi terigu tetapi terbuat dari pati, pada awalnya sohun hanya dibuat dari pati kacang hijau saja. Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk sohun adalah kacang tunggak, kacang kapri, tolo, koro, kentang, ubi jalar, tapioka, ganyong, pati aren, pati sagu, jagung, gandum, dan sorgum.
Cara pembuatan sohun dari berbagai pati sangat beragam di beberapa wilayah, tergantung pada sifat-sifat fungsional pati selama mengalami pemanasan satu atau dua kali selama pengolahan. Tahap produksi sohun kacang hijau secara tradisional yaitu melalui tahap: cara peluncuran, pembentukan adonan pati, pemasakan sohun, pendinginan sohun, pengeringan sohun, dan metode pemotongan. Sedangkan pembuahan sohun dengan teknologi modern melalui tahap pembentukan adonan pati, ekstrusi, gelatinasi dan retrogradasi lembaran adonan, pemotongan dan pengeringan sohun.
Di Indonesia, sohun terbuat dari bahan dasar pati tapioka atau pati sagu aren. Di Cina, ia terbuat dari pati kacang hijau. Di Korea, ia terbuat dari pati ubi jalar. Sedangkan di Jepang, ia terbuat dari pati kentang.
YOLANDA AGNE
Baca: Manfaat Bihun Bagi Tubuh dari Menjaga Berat Badan hingga Mengatur Gula Darah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.