Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Serat untuk Menjaga Kesehatan Usus hingga Kadar Kolesterol

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi serat (pixabay.com)
ilustrasi serat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 95.5 persen orang Indonesia kurang mengonsumsi serat, menurut Riset Kesehatan Dasar 2018. Padahal, serat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.

Dokter spesialis gizi klinik Cindy J. Pudjiadi mengatakan, kebutuhan serat setiap orang rata-rata antara 25 gram hingga 30 gram sehari. Serat ini terbagi menjadi dua, yakni serat larut dan serat tidak larut. Masing-masing jenis serat memiliki manfaat berbeda.

Serat larut, misalnya, akan mengalami fermentasi di dalam usus sehingga menghasilkan asam lemak rantai pendek. Asam lemak ini penting sekali untuk kesehatan usus, selain kuman baik. “Kalau tidak ada serat larut, tidak akan terjadi fermentasi,” kata Cindy dalam konferensi pers virtual Nutren Fibre “Siap Kembali ke Rutinitas Normal dengan Saluran Cerna yang Sehat” yang diadakan Selasa, 29 Maret 2022. 

Adapun serat tidak larut membantu masalah konstipasi atau sulit buang air besar.

Selain itu, manfaat serat yang jarang diketahui adalah membantu menjaga kadar lemak darah, terutama LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat, dan membantu menstabilkan gula darah.

Manfaat serat lain adalah membantu menjaga berat badan yang sehat. Menurut penelitian kecil yang dilakukan selama satu bulan, orang yang mengganti makan pagi dan makan malam dengan suplemen nutrisi kaya serat mengalami perbaikan indeks massa tubuh, terutama persentase lemak.

“Lemak tubuh itu yang paling berperan meningkatkan risiko segala macam penyakit. Kalau lemak turun, risiko penyakit juga akan berkurang,” ujar dokter yang berpraktik di RS Medistra, RSIA Brawijaya, dan RSIA Bunda Jakarta itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mengungkap hasil penelitian lain tentang konsumsi serat. Dalam penelitian itu, peneliti membandingkan usus yang tidak mengonsumsi serat dan mengonsumsi serat. Hasilnya, usus yang tidak mengonsumsi serat diketahui bolong-bolong yang berarti tidak ada barrier atau lapisan luar. Akibatnya, kuman penyakit akan lebih mudah masuk.

“Kalau ada serat didukung vitamin dan mineral cukup, barrier ini bisa dijaga supaya serangan virus tidak gampang masuk,” dia menambahkan.

Cindy mengatakan bahwa kesibukan juga bisa mempengaruhi asupan serat seseorang. Saat sibuk, sebagian besar orang tidak memperhatikan nutrisinya. Makan nasi dengan lauk, tanpa sayur, dianggap cukup.

Selain dari sayur, serat juga terdapat pada karbohidrat kompleks seperti oats dan havermut, serta kacang-kacangan. Tapi bagi mereka yang sibuk dan tidak sempat memakannya, Cindy mengatakan kebutuhan serat bisa dipenuhi dengan mengonsumsi nutrisi kaya serat saat sarapan dan makan malam. 

Baca juga: Alasan Makan Cukup Serat Jadi Kunci Menua dengan Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

3 jam lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

5 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

7 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

9 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

11 hari lalu

Paprika Merah
Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


10 Makanan Buka Puasa yang Aman untuk Kolesterol Tinggi

17 hari lalu

Ilustrasi hidangan buka puasa. Dok. Humas UMM
10 Makanan Buka Puasa yang Aman untuk Kolesterol Tinggi

Deretan makanan buka puasa yang aman untuk penderita kolesterol tinggi. Agar ibadah dan lemak darah tetap terkontrol.