TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional 2022 mengangkat tagline #BreakTheBias. Tujuannya jelas, untuk menciptakan dunia yang bebas dari bias, stereotipe dan diskriminasi terhadap perempuan. Meskipun kesetaraan gender telah lama diperjuangkan oleh perempuan, dalam beberapa kasus masih ada kecenderungan dari masyarakat untuk menyalahkan perempuan atas apa yang terjadi.
Misalnya yang terjadi pada korban Simon Leviev (nama yang dirinya akui) dalam film dokumenter Netflix yang sedang tren, The Tinder Swindler. Ketika para korban perempuan mencoba untuk angkat bicara dan mengungkap penipuan, banyak yang menyalahkan mereka karena percaya pada cerita dongeng yang dibuat-buat dan dibutakan oleh uang dan gaya hidup mewah yang ditunjukkan oleh Simon.
Padahal, penilaian masyarakat belum tentu benar. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh biro jodoh nomor #1 di Asia, Lunch Actually, pada tahun 2021, hasilnya menunjukkan bahwa pandemi mengubah kecenderungan perilaku para lajang di aplikasi kencan. Dari 640 lajang yang disurvei di Indonesia, 62 persen dari mereka mengatakan bahwa mereka menemukan lebih banyak penipu. Sementara penipu berkedok cinta ini menjadi lebih canggih seiring berjalannya waktu, pola penipuannya tetap sama - tujuan mereka adalah membuat wanita terikat secara emosional dengan mereka sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk mereka.
Dalam film dokumenter tersebut, para korban penipuan berkedok cinta yang rumit ini rata-rata adalah wanita sukses, mandiri dan memiliki karir yang cemerlang. Mereka tidak tertipu karena dibutakan oleh gaya hidup mewah, tetapi oleh tindakan manipulatif dari Simon. Sama seperti kebanyakan korban penipuan berkedok cinta, mereka juga adalah wanita terpelajar dan cerdas yang mampu menghidupi diri sendiri. Tapi, para penipu tersebut tahu persis apa yang harus dikatakan dan kapan harus mengatakannya - untuk membuat para wanita mempercayai mereka.
Violet Lim, salah satu pendiri dan CEO Lunch Actually, membagikan 4 tanda bahaya untuk menemukan penipu di aplikasi kencan, yang akan membantu wanita lajang untuk berhati-hati sebelum menaruh hati mereka pada seseorang yang mereka temui secara online, seperti dilansir dari keterangan persnya.
4 tips memberdayakan perempuan melindungi diri dari penipuan berkedok cinta
1. Mereka tidak pernah berasal dari kota atau tinggal di kota Anda
Ketika Anda mulai berhubungan dengan penipu, mereka akan selalu berbasis di luar negeri. Atau dalam skenario yang umum mereka katakan, mereka akan selalu melakukan banyak perjalanan bisnis atau mereka ditempatkan di luar negeri untuk sementara waktu. Pada dasarnya, mereka tidak akan bisa bertemu dengan Anda.
2. Profil mereka biasanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan
Penipu ini akan memiliki profil dan foto yang sangat menarik. Foto-foto mereka menunjukkan gaya hidup mewah, seperti liburan menggunakan kapal pesiar, keliling dunia, atau berpose dengan mobil sport mereka, dan sebagainya. Ingat, sekarang ini semua barang sudah bisa disewa, termasuk barang mewah.
Pilih foto profil yang realistis dan tidak terlalu menyilaukan karena terlalu sempurna, karena ada kemungkinan lebih besar bahwa profil realistis itu adalah profil nyata, dibanding penipu yang tampaknya memiliki foto yang sempurna.
Juga, jika orang yang match dengan kamu terlihat terlalu cantik/tampan seperti supermodel, Anda dapat menggunakan Google Reverse Image Search untuk memeriksa keaslian foto-foto tersebut/ Banyak penipu yang sering menggunakan foto model online untuk berpura-pura seperti foto tersebut adalah milik mereka sendiri.
3. Hidup mereka terdengar seperti cerita dalam sinetron
Setelah mengobrol mereka akan mulai memberitahu Anda tentang masalah mereka untuk mendapatkan simpati. Ada banyak taktik yang dimiliki penipu, seperti: memiliki anggota keluarga yang sakit atau sekarat, bisnis tidak berjalan dengan baik, mencoba berinvestasi dalam sebuah bisnis tetapi mengalami masalah, tidak memiliki keluarga atau teman dekat, dan tidak memiliki seseorang untuk bersandar ketika mereka membutuhkan bantuan.
Dari sini, mereka perlahan akan mulai meminta bantuan Anda dalam masalah keuangan tersebut dengan meminjamkan uang kepada mereka. Jangan pernah meminjamkan uang kepada orang yang tidak Anda kenal dan tidak pernah Anda temui di kehidupan nyata. Penipu tahu bagaimana mendapatkan kepercayaan dan simpati Anda, tetapi, jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi atau detail informasi tentang bank Anda kepada seseorang yang belum pernah ditemui sebelumnya.
4. Mereka tahu persis semua hal yang tepat untuk dikatakan.
Kemungkinan besar Anda sedang berhubungan dengan penipu jika dia bersikap sangat manis dan penuh kasih sayang meskipun kalian belum benar-benar bertemu secara langsung. Dia akan segera memberitahu bahwa dia mencintai Anda, Anda adalah wanita impiannya, Anda adalah wanita satu-satunya yang ia miliki, atau bahwa dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Meskipun dia mengatakan seolah-olah Andalah orangnya, dia tidak akan pernah setuju untuk bertemu atau panggilan video. Dia akan memberi seribu alasan untuk tidak menunjukkan wajahnya, tetapi banyak korban yang tidak menaruh curiga, masih percaya dan bertahan karena mereka sudah terikat secara emosional.
Penipu juga sering mengirimkan hadiah mahal untuk Anda, tetapi mereka biasanya memberi tahu bahwa hadiah dari mereka tertahan oleh bea cukai, dan mengharuskan Anda untuk membayar pajak terlebih dahulu supaya barang tersebut bisa sampai ke tangan Anda. Kenyataannya pengiriman barang hanya akan melalui prosedur resmi, pihak bea cukai tidak akan meminta siapapun untuk mengirim biaya cukai melalui transfer bank ke rekening perorangan. Jadi jangan tertipu trik ini dan jangan pernah mengirim uang!
Baca juga: Lima Kesalahan Wanita Saat Kencan Pertama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.