Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Wanita dengan PCOS Lebih Berisiko Idap Penyakit Jantung dan Diabetes

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid
24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik atau PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol bersama dengan peningkatan prevalensi obesitas. Demikian temuan utama yang dirilis sebagai bagian dari studi Apple Women's Health menjelang Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.

PCOS ditandai dengan peningkatan hormon androgen pada wanita. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan jerawat, kelebihan rambut wajah atau tubuh, atau bahkan kerontokan rambut di kulit kepala serta menstruasi yang tidak teratur. Ternyata kondisi itu juga berdampak pada beberapa penanda kesehatan lainnya untuk wanita. 

Studi ini dipimpin oleh Harvard TH Chan School of Public Health, National Institute of Environmental Health Sciences, dan Apple. Peserta dalam penelitian ini mengandalkan iPhone dan Apple Watch untuk melacak siklus menstruasi bulanan mereka. Fitur ini diperkenalkan pada 2019 dan hadir di semua iPhone di aplikasi Kesehatan.

“Melalui studi ini kami berharap dapat memberdayakan perempuan untuk berkontribusi secara longitudinal, data ilmiah saat mereka menjalani kehidupan sehari-hari, jadi tidak hanya mengumpulkan data yang terfragmentasi dalam pengaturan terbatas atau selama kunjungan dokter,” kata Shruthi Mahalingaiah, ahli darui Harvard TH Chan School of Public Health yang menjadi peneliti utama. 

Mahalingaiah mengklaim itu adalah salah satu studi pertama yang memperlihatkan hubungan antara kesehatan menstruasi, PCOS, dan kesehatan jantung pada tingkat populasi. Dia juga menekankan bahwa kesehatan menstruasi tetap kurang terwakili secara signifikan dalam ruang penelitian. 

“Wawasan penelitian kami juga dapat membantu memperkuat pentingnya pencegahan dalam perawatan reproduksi dan dalam pengobatan PCOS. Dengan meningkatkan akses ke klinik PCOS dan mendorong intervensi gaya hidup di tingkat perawatan primer, penyedia layanan kesehatan akan dapat memberikan perawatan berkualitas lebih baik kepada orang-orang dengan PCOS sepanjang masa hidup,” tambahnya.

Para peneliti berharap untuk membangun penelitian ini, termasuk membuat kumpulan data dasar yang lebih besar pada PCOS, dengan variabel yang dapat dilacak sendiri, dan hubungannya dengan kesehatan jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penelitian, sekitar 12 persen peserta melaporkan diagnosis PCOS. Mereka memiliki prevalensi kondisi yang lebih tinggi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Peserta ini hampir empat kali lebih mungkin memiliki kondisi pra-diabetes, tiga kali lebih mungkin untuk memiliki diabetes tipe 2, dua kali lebih mungkin untuk memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dibandingkan dengan peserta non-PCOS.

Studi Apple juga menunjukkan bahwa prevalensi obesitas hampir dua kali lipat untuk peserta dengan PCOS daripada peserta tanpa PCOS. Pengetahuan lain adalah bahwa peserta dengan PCOS memiliki detak jantung tidak teratur atau aritmia lebih tinggi dibandingkan yang lain. 

PCOS juga terkait dengan infertilitas, meskipun penelitian Apple tidak menyelidiki aspek ini.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: 5 Makanan untuk Penderita PCOS Menurut Ahli Diet

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi ayah gendong bayi. Freepik
Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

7 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

9 hari lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

10 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

12 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

15 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

23 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

25 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

29 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.