Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Buruk Kebiasaan Mengupil, Salah Satunya Menyebarkan Kuman

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak mengupil. Shutterstock.com
Ilustrasi anak mengupil. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengupil bukan sesuatu yang lazim dilakukan di depan umum, tapi ketika sendirian, muncul dorongan untuk membersihkan hidung sampai dalam. Aktivitas ini bisa menimbulkan perasaan puas sesaat. 

Namun, CristenCusumano, seorang dokter telinga, hidung, dan tenggorokan di NewJersey, Amerika Serikat, mengatakan itu bukan kebiasaan yang baik.

"Mengupil mirip dengan kebiasaan berulang lainnya seperti memencet jerawat atau menggigit kuku," kata dia. "Meskipun perilaku ini tidak selalu direkomendasikan secara medis, risiko komplikasi serius sebenarnya cukup rendah."

Tapi itu bukan berarti mengupil mendapat lampu hijau. Pertama, karena mengupil bisa menyebabkan sakit. Mengupil dan mengambil kerak di hidung berpotensi menyebarkan kuman, terutama virus pilek atau flu, bahkan yang lebih parah seperti pneumonia, menurut sebuah studi pada Januari 2018 di European Respiratory Journal.

Mengupil juga lebih mungkin membawa Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan infeksi staph, menurut sebuah studi Juni 2016 di Infection Control & Hospital Epidemiology.

"Upil dan lendir di hidung berfungsi penting untuk menjebak kuman agar tidak dapat masuk lebih dalam ke saluran hidung dan saluran udara dan menyebabkan infeksi," kata Cusumano. "Mengorek hidung dapat menyebabkan transfer partikel infeksius ini ke jari-jari,” kata dia. Jika sudah di jari, kuman akan lebih cepat menyebar.

Kedua, bisa merusak hidung. Jaringan di dalam hidung cukup halus, dan sentuhan yang terlalu kuat menimbulkan potensi cedera, terutama jika itu sering. “Sering mengorek hidung dapat menyebabkan trauma pada mukosa atau lapisan dalam hidung yang relatif rapuh, yang dapat menyebabkan mimisan atau titik awal infeksi,” kata Cusumano.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Goresan atau trauma yang berulang lama kelamaan dapat mempengaruhi bentuk hidung. "Ini dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bahkan penyumbatan saluran napas hidung," jelas Cusumano. Meski jarang terjadi, mengorek terlalu dalam menyebabkan perforasi septum hidung, menurut laporan kasus Agustus 2018 di Cureus.

Lalu, adakah manfaat mengorek hidung? Selain perasaan puas yang intens setelah mengeluarkan kotoran yang mengganggu dari hidung, tidak ada lagi keuntungannya. Ingat, lendir dan kotoran ada untuk menjebak kuman dan partikel dan melindungi lapisan saluran hidung. Jadi, mestinya lender itu sebaiknya dibiarkan saja, kata Cusumano.

Baca juga: Drew Barrymore Bagikan Saran Merawat Bulu Hidung

LIVESTRONG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

2 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

3 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

4 hari lalu

Ilustrasi handuk. Foto: Unsplash.com/Rinku Shemar
Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

26 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

52 hari lalu

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya. Foto: Canva
Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

27 Februari 2024

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.


Jangan Panik saat Anak Mimisan, Simak Saran Dokter

19 Februari 2024

www.modernguidetohealth.com
Jangan Panik saat Anak Mimisan, Simak Saran Dokter

Dokter anak menjelaskan cara tepat menangani mimisan pada anak. Jangan panik, lakukan hal berikut.


Studi Temukan Hubungan antara Kebiasaan Mengupil dengan Penyakit Alzheimer

10 Februari 2024

Ilustrasi anak mengupil. Shutterstock.com
Studi Temukan Hubungan antara Kebiasaan Mengupil dengan Penyakit Alzheimer

Penelitian ini menyoroti bagaimana tindakan yang tampaknya tidak berbahaya seperti mengupil bisa berkontribusi terhadap perkembangan Alzheimer.


JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

Epidemiolog dr. Dicky Budiman (Dokumen pribadi)
JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.