Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tanda Awal KDRT yang Jarang Disadari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi KDRT/kekerasan domestik. Shutterstock
Ilustrasi KDRT/kekerasan domestik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menyamakan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT dengan kekerasan fisik secara langsung, tetapi para ahli mengatakan itu salah. Faktanya, ada banyak jenis kekerasan lain seperti pelecehan emosional, psikologis, seksual, finansial, pelecehan, dan penguntitan. Kesalahpahaman tentang KDRT terkadang menimbulkan efek berbahaya dan membuat kekerasan dalam bentuk lain seolah tidak ada.

Jennifer C. Genovese, seorang terapis klinis dan asisten profesor pengajar di sekolah sosial bekerja di Falk College Syracuse University di New York, mengatakan bahwa tanda-tanda kekerasan semacam ini tidak selalu mudah dideteksi oleh orang-orang di luar hubungan, bahkan juga sulit dikenali oleh mereka yang mengalaminya.

“Kekerasan dalam rumah tangga biasanya terjadi di balik pintu tertutup dan mungkin disembunyikan dari orang yang dicintai dan orang lain di luar hubungan. Oleh karena itu, menyadari tanda-tanda pelecehan yang halus sangat penting,” kata Genovese.

Hubungan yang abusif awalnya tampak sangat intens dan penuh cinta. Pasangan dominan mungkin tampak sangat perhatian, protektif, dan menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang tidak biasa. Ikatan semakin kuat ketika pasangan mulai mendiskusikan pernikahan atau memiliki anak. Intensitas hubungan yang cepat ini memungkinkan pelaku membangun kendali atas kehidupan korban, kata Genovese.

Siapa pun bisa mengalami KDRT. Tapi, terapis klinis di Kanada, Michele Kambolis, mengatakan bahwa wanita lebih rentan daripada pria. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari tiga wanita di seluruh dunia telah menjadi sasaran kekerasan fisik atau seksual pasangan atau bukan pasangan.

Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa dia telah menjadi korban kekerasan karena tanda-tandanya tidak selalu langsung muncul. Jadi, waspadalah terhadap lima tanda awal KDRT berikut ini. 

1. Mengikuti kemana pun pasangan pergi

Seorang pelaku kekerasan yang ingin mengisolasi pasangannya dari orang lain, jadi tidak pernah membiarkan pasangannya sendirian. Ini bukan karena mereka sangat mencintai dan hanya ingin selalu bersama, tapi karena pelaku ingin membangun dominasi dan memisahkan pasangan dari orang lain yang membuatnya jadi tergantung pada pelaku, kata Jennifer Kelman, pakar hubungan dan pekerja sosial.

Lama kelamaan pelaku semakin posesif atau cemburu dan pada akhirnya melarang pasangan untuk berpartisipasi dalam aktivitas apa pun sendirian.

2. Melakukan taktik gaslighting

Gaslighting adalah bentuk pelecehan psikologis di mana pelaku membuat pasangan mempertanyakan realitasnya sendiri. Istilah ini diambil dari dramawan Inggris Patrick Hamilton bermain Gas Light pada 1938, yang menceritakan kisah seorang suami yang perlahan-lahan memanipulasi istrinya untuk berpikir bahwa dia sakit jiwa.

Menurut Genovese, gaslighting bisa berupa mengejek atau mempermalukan seseorang, kemudian menuduh pasangan terlalu sensitif atau dramatis ketika bereaksi terhadap ejekan ini. “Korban dibuat merasa bingung, atau bahwa reaksi mereka tidak sesuai dengan keadaan dan mulai mempertanyakan reaksi dan perasaan mereka sendiri,” kata Genovese. 

3. Menghujani dengan bom cinta

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelecehan emosional sering kali membuat seseorang seolah-olah tidak berharga. Pelaku kekerasan secara emosional merusak harga diri orang lain, membuat mereka merasa tergantung dan tidak mampu untuk pergi, tambah Kelman.

Salah satu hal yang biasa mereka lakukan adalah menghujani dengan bom cinta, dapat berupa hadiah, pujian, permintaan maaf, dan janji muluk untuk tidak pernah mengulangi perilaku kasar, padahal ini lebih merupakan cara untuk memuluskan segalanya, Kelman menjelaskan.

4. Korban takut membuat keputusan 

Orang yang menjadi korban KDRT mungkin takut membuat keputusan. Misalnya, jika dia ditanya orang lain, dia meminta izin pelaku dulu untuk menjawabnya. “Pemberian izin ini mungkin nonverbal, mungkin hanya anggukan halus, atau kedipan mata, tetapi izin harus diberikan sebelum korban merasa cukup aman untuk merespons,” kata Genovese.

Menurut ahli, ini berhubungan dengan respons trauma yang disebut fawn response. Ini terjadi ketika korban mencoba untuk menyenangkan pelakunya untuk menghindari trauma lebih lanjut, menurut The Dawn Wellness Center and Rehab, pusat rehabilitasi terakreditasi internasional untuk individu dengan trauma dan masalah psikologis.

5. Hubungan putus nyambung

Orang yang mengalami KDRT mungkin mencoba untuk meninggalkan hubungan yang abusif beberapa kali sebelum kembali lagi.

Menurut Women Against Abuse, ada beberapa alasan untuk ini, antara lain korban kekurangan sumber daya seperti tempat tinggal yang aman, takut tidak aman secara finansial, takut anak-anak hidup susah, dan takut pelaku membalas dendam. Pelaku juga sering mengancam melukai diri sendiri atau bunuh diri, bentuk kontrol khusus yang digunakan untuk mencegah korban meninggalkannya, kata Genovese.

Meninggalkan hubungan dengan KDRT memang penuh tantangan, jadi segera cari dukungan untuk memulihkan dan membebaskan diri kekerasan, kata Kambolis.

Baca juga: 

Perempuan Bekerja dan Berpendidikan Tak Lepas dari KDRT, Sebabnya

EVERYDAY HEALTH 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

11 jam lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

18 jam lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.


Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

1 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

3 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

5 hari lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

7 hari lalu

Vanny Rosyane, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. Tempo/Han Revanda Putra
Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.


Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

7 hari lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

Polres Metro Tangerang Kota resmi menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih, sebagai tersangka dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Vanny Rosyane.


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.