TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga dan makan sehat jadi cara yang paling banyak diikuti untuk mengurangi berat badan. Tapi, kadang-kadang timbangan tetap naik setelah melakukan semuanya. Apa sebabnya?
Pertambahan berat badan setelah berolahraga dan pola makan dengan gizi seimbang seharusnya tidak menjadi penyebab panik. Ada empat sebab yang perlu diketahui.
1. Retensi air setelah latihan
Kehilangan beberapa ons setelah berolahraga mungkin bikin senang. Tapi, kemungkinan itu karena kehilangan air karena keringat. Tapi jika melihat angka yang lebih tinggi pada timbangan, itu mungkin karena retensi air yang terkadang terjadi setelah berolahraga. Intinya, jumlah air dalam tubuh memiliki pengaruh besar pada berat badan.
"Air membentuk sekitar 65 hingga 90 persen dari berat badan seseorang, dan variasi kandungan air dalam tubuh manusia dapat menambah sepuluh pon (4,5 kilogram) atau lebih dari hari ke hari," kata Jeffrey A. Dolgan, ahli fisiologi latihan klinis di Florida, Amerika Serikat.
Ini adalah salah satu alasan mengapa diuretik sangat populer untuk menurunkan timbangan. Diuretik mengeluarkan air dari tubuh sehingga berat badan berkurang, tapi itu hanya sementara.
2. Perubahan komposisi massa tubuh
Berat badan seseorang merupakan kombinasi dari massa otot, lemak, tulang, otak dan saluran saraf, jaringan ikat, darah, getah bening, gas usus, urin, dan udara yang kita bawa di paru-paru. "Setelah latihan rutin, persentase massa di masing-masing kategori ini bisa bergeser sebanyak 15 persen,” kata Dolgan.
Latihan intens menyebabkan timbangan berubah karena faktor-faktor seperti status hidrasi, peradangan dari perbaikan kerusakan otot, bahkan jumlah produk sampingan usus atau urine dan volume darah, kata Dolgan. Jadi, berat badan bertambah saat berolahraga dan makan sehat, itu mungkin bukan karena lemak melainkan massa otot atau yang lain.
3. Massa otot
Volume otot lebih padat daripada volume lemak. Jadi ketika latihan kekuatan dan massa otot bertambah dan lemak berkurang, timbangan berat badan dapat meningkat. Perubahan ini terjadi selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Tapi, kenaikan berat badan seperti ini sering kali yang diharapkan.
4. Timbangan bukan untuk mengukur kebugaran
Seperti disebutkan di atas, timbangan tidak dapat memastikan berapa banyak komposisi otot versus lemak. Jadi jika olahraga untuk kebugaran, timbangan bukan alat terbaik untuk mengukur peningkatan.
"Jika ingin mencoba meningkatkan kebugaran, sebaiknya mengabaikan timbangan dan lebih memperhatikan alat pengukuran objektif seperti komposisi tubuh untuk melacak kemajuan," kata Dolgan.
Jangan lupa, berat badan turun dalam timbangan bukan berarti lebih bugar, itu hanya lebih ringan. Dan perlu diingat, jika berolahraga tetapi berat badan bertambah, bisa jadi itu menunjukkan latihan efektif untuk menambah otot.
Baca juga:
Berat Badan Turun tapi Lemak Tak Berkurang? Awas Kehilangan Massa Otot
SHAPE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.