TEMPO.CO, Jakarta - Membekukan sel telur menjadi pilihan perempuan yang ingin menunda kehamilan sampai usia tertentu. Awalnya prosedur ini dilakukan untuk pasien kanker yang akan melakukan kemoterapi, tapi kini cukup populer di kalangan perempuan yang ingin menunda pernikahan karena berbagai alasan. Usia berapa sebaiknya pembekuan sel telur ini dilakukan?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan (konsultan fertilitas) Boy Abidin mengatakan, usia ideal untuk melakukan pembekuan sel telur adalah di bawah 35 atau 37 tahun. Sebab, seiring pertambahan usia, tingkat kesuburan juga akan menurun.
“Di bawah 35 - 37 itu masih oke. Secara kuantitas dan kualitas, dengan kondisi dia tidak ada penyakit lain, tidak ada endometriosis, tidak ada PCO (polycystic ovaries) dan tidak ada kista-kista lain yang memang memperburuk sel telur. Di atas 35 – 37 sudah mulai lampu kuning,” kata Boy dalam IG Live “Egg Freezing from A ti Z” bersama dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dinda Derda di akun Instagram @tanyadokdin, Rabu, 2 Februari 2022.
Dia menambahkan, prosedur pembekuan sel telur hampir sama dengan bayi tabung. Pada tahap persiapan, pasien juga melalui prosedur stimulasi. Jika ada penyakit yang terkait dengan reproduksi akan diterapi terlebih dahulu sebelumnya. Setelah stimulasi, sel telur akan dipanen melalui prosedur pembedahan. Seperti bayi tabung, idealnya sel telur yang akan diambil sekitar 15. Tapi itu bisa dilakukan secara bertahap dalam beberapa bulan.
Setelah itu, sel telur akan disimpan dengan suhu minus 126 derajat Celcius. Selama penyimpanan suhu harus stabil. Biasanya akan ada pengecekan setiap tiga atau satu tahun.
“Nggak ada batasan waktu (penyimpanan), selama suhunya terjaga minus 126 derajat maka sel telur yang disimpan kondisinya akan tetap baik,” ujar Boy. Selama penyimpanan, kualitas sel telur bisa dipertahankan hingga 90 persen.
Sel telur yang dibekukan dapat dicairkan ketika akan digunakan. Dari sisi teknologi reproduksi, tak ada batasan usia untuk hamil. Tapi Boy menyarankan agar kehamilan sebaiknya terjadi di usia subur, maksimal antara 40 hingga 45 tahun untuk meminimalkan risiko kehamilan yang lebih tinggi, seperti preeklampsi dan perematuritas.
Baca juga:
Luna Maya Membekukan Sel Telur agar Bisa Hamil di Usia Matang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.